Akhirnya jadi juga ajak Vay main lagi ke Bandung. Jadi, ceritanya seminggu yang lalu, setelah mid semester selesai dan ada waktu libur selama seminggu, kami pun pergi ke Bandung. Playdate dong pastinya biar makin seru. Emaknya temenan di kantor, maka anaknya pun temenan juga.
Namanya juga pergi sama anak, tentu tempat wisata yang wajib ada di lis kunjungan adalah tempat wisata keluarga. Maka, yang jadi tujuan pertama kami adalah Farmhouse Susu di Lembang.
Ini adalah salah satu destinasi wisata di Bandung yang sedang hits. Fakta, karena saya membuktikan sendiri bagaimana si Farmhouse ini luar biasa ramai oleh pengunjung hari Minggu lalu. Kalau kata si mas driver, ini juga hits banget di kalangan urang Bandung, selain pengunjung dari luar Bandung tentu saja.
Lokasinya memang sangat strategis. Terletak di Jalan Raya Lembang No. 108, berada di sisi kanan dalam perjalanan arah naik ke Lembang dari Jalan Setiabudhi. Tidak terlalu jauh ke atas, sehingga tak salah bila dikatakan ini jadi destinasi favorit. Menemukannya juga mudah, karena ada tulisan besar “Farmhouse Susu Lembang” di atas batu pembatas halaman mereka dengan hiasan akar kering.
Saat kami ke sana kemarin, cuaca sedang mendung. Gerimis turun sehingga mobil-mobil cukup merayap untuk tiba di Farmhouse. Kanan kiri jalan terlihat rumah atau lapangan kosong dengan papan-papan penunjuk “Parkir Farmhouse di sini”, yang artinya cuma satu bagi saya. Kalau kami berencana datang dalam kondisi peak season, pastikan perut sudah kenyang dan punya stok kesabaran yang cukup.
Tiba di lokasi jam setengah dua siang, gerimis semakin deras. Ternyata di mobil sewaan juga tidak ada payung, tapi untungnya saya bawa topi. Jadi untuk sementara Vay pinjam topi maminya dulu, sementara dia sendiri sudah pakai cardigan. Baru ketika masuk di dalam lokasi Farmhouse, kami membeli jas hujan dengan harga Rp10.000 per-pcs.
Konsep Farmhouse ini adalah konsep pedesaan ala Eropa, jadi selain spot-spot ala Eropa, juga ada mini zoo dengan hewan-hewan pedesaan juga tentunya.
Oke. Lalu apa sih yang sempat kami coba di sana? Sejujurnya kemarin kami belum sempat mencoba semua yang ada di sana, karena mendadak hujan turun dengan deras – sehingga anak-anak kurang nyaman basah-basahan meski sudah pakai jas hujan. Tapi, sungguh semua yang ada di dalam Farmhouse ini sangat memanjakan mata dan kepala. Bikin fresh. So, let’s start.
Simak cerita tentang wisata Bandung lainnya di sini.
1. Rumah Hobbit
Kalau sudah nonton The Lord of the Rings pasti sudah aware dengan bentuk rumah hobbit. Memang menggemaskan bentuknya. Pantas saja banyak yang antri untuk berfoto di sini. Vay dan Raisa juga tak mau kalah berfoto di sana.
2. Sumur Buatan
Ini juga salah satu spot yang bagus untuk berfoto. Agak susah untuk memastikan gambar yang diambil tidak ‘bocor’ karena banyaknya pengunjung.
3. Berpakaian Gaya Eropa
Terletak di sebuah bangunan bertingkat ala Eropa, di sini kita bisa menyewa pakaian ala Eropa – yang roknya mengembang itu — dengan beberapa pilihan. Kostum dan perlengkapannya ada semua, mulai dari rambut palsu, topi, payung, hingga bunga. Tadinya sih para emak pengen ikutan pakai baju Eropa tapi stoknya habis. Yang ada hanya stok anak-anaknya. Jadi memang Vay dan Raisa yang beruntung.
Untuk biaya sewa kostum Rp 75.000,- dan bisa dipakai selama 1 jam, jadi bisa keliling-keliling dan foto pakai baju itu. Tapi ini hanya baju dan topinya saja, belum termasuk sewa payung atau rambut palsunya. Bila ingin difoto ala studio di tempat, biayanya Rp 35.000,-. Itu belum termasuk buket bunga. Memanglah yaaa…. pintar kali orang ini cari duit dari ibu-ibu impulsif.
Kami tidak menyewa semua itu, hanya satu rambut palsu saja buat Vay. Kalau pun ada foto Vay berikut yang pakai payung dan bunga, ini adalah sisa aksesoris ibu-ibu sebelumnya, dan saya sudah sempat memotret sebelum itu dibereskan si fotografer. Tapi kemudian saya lihat dia memberikan buket bunga juga untuk Vay dan Raisa, for free. Ah, terima kasih ya Mas!
Fotonya di balkon, dan dengan background gedung di belakang sana yang memang settingannya ala Eropa. Keren sih memang.
Tapi anak-anak tak begitu betah juga jalan pakai baju itu. Katanya gerah, mungkin dari bahan bajunya. Karena udara aslinya ya dingin, sampai menggigil.
4. Toko-toko Merchandise yang Imut
Toko-toko imut ini mengingatkan saya pada Poble Espanyol yang saya kunjungi dua tahun lalu. Small store di bawah gedung, lampu kuning, dengan barang-barang menggemaskan yang ada di dalam. Ditambah dengan cuaca sore yang mendung, ambience sejuk dan menenangkan semakin terasa di sana.
Dan Vay masuk ke dalam sebuah toko hanya untuk memeluk sebuah boneka Pikachu raksasa. Semoga saja tak ada boneka yang terinjak dengan sepatu basahnya.
5. Kafe & tempat makan
Buat saya, salah satu nilai plus tempat wisata adalah bila makanannya enak, dan kopinya juga enak. Kafe-kafenya punya interior yang klasik dan menarik untuk difoto-foto. Ada yang di dalam gedung, di luar, ada yang di roof top — namun sayangnya hujan cukup deras sehingga kami tak bisa duduk di situ menikmati pemandangan indah di belakang sana.
6. Mini Zoo Pedesaan
Apalagi yang jadi favorit anak-anak kalau bukan binatang. Sedari duduk di restoran, sudah tak sabar untuk melihat binatang. Setelah mengembalikan kostum pinjaman serta mengambil hasil cetak foto berkostum Eropa, kami bergegas ke tempat binatang. Vay dan Raisa sudah tak sabar ingin melihat kelinci, landak, burung, sapi, dan domba tentu saja.
Sayangnya karena hujan deras, kamera juga tak bisa keluar. Untungnya saat pertama kali tiba di Farmhouse, kami ke toilet dulu, yang dekat dengan mini zoo ini, jadi Vay masih sempat melihat-lihat domba dari dekat dan sempat berfoto dengan domba. Maklumlah ya, namanya juga jarang lihat binatang langsung dari dekat, jadi wajar kalau domba jadi artis. Hahaha..
Sebelum keluar dari Farmhouse, saya dan Vay menukarkan tiket masuk kami dengan susu murni produksi Farmhouse. Ada aneka rasa yang bisa dipilih, namun kami berpegang teguh pada selera: coklat.
Berapa harga tiket masuknya? Setiap pengunjung dikenai charge Rp20.000,- yang bisa ditukar dengan susu atau sosis bakar, lalu untuk tarif parkir, sepeda motor Rp5.000,- dan mobil Rp10.000,-.
Bisa dikatakan murah. Tak heran pengunjungnya ramai, meski di dalam tentu saja kita harus merogoh kocek lagi untuk menambah keseruan berekreasi.
Kalau jam buka Farmhouse ini, mulai dari pukul 09.00 – 21.00 WIB. Jadi jangan ragu untuk memutuskan main ke sini, ya! Dengan keluarga, teman, tempat ini sangat rekomen jadi pilihan rekreasi.
-ZD-
Pingback: 8 Langkah Pasti Memaksimalkan Kenyamanan dalam Kereta Api | | Life & Travel Journal Blogger Indonesia
Iihh keren banget kayaknya ya mbak tempatnya. Pengen deh kesini. Udah lama gak ke bandung.