Sekolah dari rumah memang menjadi alternatif yang baik untuk saat ini, khususnya untuk siswa sekolah dasar dan menengah pertama. Kemudian, bagi yang sudah duduk di bangku SMA dan kuliah, saat ini mungkin sudah ada sebagian yang menerapkan metode belajar campuran, luring dan daring.
Setelah lebih dari satu tahun, tak heran bila anak-anak yang sudah ada di usia remaja merasa stres memikirkan kapan sekolah tatap muka dilakukan. Sayangnya, kita orang tua tidak memiliki kendali atas situasi pembelajaran saat ini. Sekolah negeri maupun sekolah swasta tetap harus menunggu arahan dari pemerintah tentang kapan sekolah boleh dibuka kembali, dan sekolah-sekolah sudah mempersiapkan diri untuk blended learning, yang mana sebagian siswa boleh masuk ke sekolah (dengan izin orang tua tentu saja) dan sebagian tetap sekolah dari rumah.
Kemudian, apa yang bisa dilakukan orang tua sebagai bagian dari kontrol dan kendali atas kondisi? Apa saja yang terjadi di dalam rumah. Ini terserah pada kita sebagai orang tua untuk membantu remaja sekolah menengah kita tetap berkembang meskipun ada tantangan untuk tidak berada di lingkungan sekolah.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membantu remaja Anda mengatasi stres karena bulan demi bulan tetap harus melakukan sekolah di rumah, dan bagaimana agar mereka bisa tetap senang dan berkembang. Yuk bersama-sama semangat dalam mendidik anak.
#1 Izinkan anak remaja Anda membuat lingkungan sekolah yang disukainya
Anak remaja saya awalnya betah duduk di meja belajarnya, dekat dengan rak buku dan stationerynya. Namun belakangan saya membiarkan dia mencari tempat belajar sendiri yang pribadi dan nyaman buat dia, seperti kalau sudah siang dia pindah ke sebuah kamar kosong, lalu sorenya kembali lagi meja belajarnya. Memiliki ruang kerja dan ruang belajar yang nyaman dan tenang sangat penting. Kami di rumah beberapa kali melakukan perubahan ruang belajar untuk anak kami, agar dia bisa merasakan semangat baru lagi untuk belajar.
#2 Memberikan remaja Anda tanggung jawab untuk progress akademik mereka
Saat anak masih di bangku menengah pertama, memang orang tua masih harus menemani dan mengawasi, namun mereka sudah harus juga diarahkan untuk memiliki kendali atas kehidupan akademis mereka. Begitu mereka sudah naik ke menengah atas, rata-rata para remaja ini sudah terbiasa menggunakan planner baik digital maupun tradisional untuk mengikuti semua tugas dan kelas online, karena itu biarkanlah, jangan diganggu.
#3 Mendukung anak untuk dapat bersantai dan refreshing sesuai yang mereka rasa nyaman
Dalam banyak kasus, kondisi sekolah dari rumah ini membuat orang tua justru kelihatan lebih stres daripada anak. Jangan begitu. Bilapun iya, maka saatnya juga ibu harus mencari cara bagaimana mengatasi stres selama di rumah. OK. Sekarang bagaimana caranya agar anak bisa mengelola stres akibat terlalu banyak waktu yang harus dihabiskan untuk urusan akademik? Ingatkan anak remaja Anda bahwa waktu senggang yang mereka miliki harus digunakan untuk bersenang-senang dan beristirahat. Biarkan mereka yang memutuskan bagaimana menggunakan waktunya, apakah berjalan-jalan di taman, sekadar keliling kota dengan mobil, membaca buku, meditasi, melakukan permainan, pokoknya apapun yang membuat mereka kembali segar dan lebih baik.
#4 Ikuti cara yang dipilih anak remaja kita untuk dapat terhubung dengan teman-temannya selain terhubung melalui platform online
Remaja perlu menjaga hubungan sosial untuk kesehatan mental mereka, dan bila orang tua untuk tidak mengizinkan mereka bersosialisasi di luar rumah, ini akan menambah stres mereka. Keponakan saya yang tahun ini sudah masuk kuliah, ketika masih di sekolah menengah atas (tahun lalu), juga mendapatkan izin sesekali bertemu dengan sekelompok kecil temannya.
Anak saya, sayangnya belum mendapatkan lagi kesempatan itu setelah setahun yang lalu. Saya tahu dia sangat merindukan sekolahnya, karena dia ingin dapat bertemu dengan teman-temannya dan berada di lingkungan dengan orang lain seusianya. Jadi ya, inilah pe-er kami. Saya sudah katakan padanya, bila memang dia ingin playdate dengan teman-teman dekatnya setelah PPKM nanti, silakan saja, asalkan semua sudah sama-sama vaksin dan juga tetap menjaga protokol kesehatan.
Peran kita, sebagai orang tua dari seorang remaja adalah membantu mereka melewati semester ini dan semester berikutnya dengan persiapan diri yang positif dalam situasi tersebut.
Kan parents semua juga pernah jadi remaja kan? Menempatkan diri pada posisi mereka akan membantu Anda mengetahui bagaimana kecewa dan stres yang mereka rasakan akibat pandemi ini. Berikan kendali pada mereka seluas mungkin namun dengan kontrol yang juga cukup agar mereka merasa bahwa mereka mampu dan bahwa orang tua selalu ada untuk mendukung mereka. Semoga tips mendidik anak remaja ini membantu ya!
Pingback: Menulis Jurnal, Salah Satu Cara Meningkatkan Suasana Hati di Tengah Pandemi COVID-19 | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger
Pingback: Cara Orang Tua Menjaga Kesehatan Mental Anak Selama Pandemi | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger