Waktu dua tahun lalu saya ke Bali dan main ke Bali Night Safari, sempat janji sama diri dan juga ke Vay, bahwa saya akan ajak dia ke tempat itu. Akhirnya kesampaian juga di liburan terakhir kami ke Bali. Sebenarnya night safari juga ada sih di Taman Safari di Bogor, tapi saya ingin kasih Vay experience yang samalah dengan yang dirasakan maminya.
Jadi ya sekalian saja merasakan night safari Bali Safari & Marine Park. Menurut saya yang sudah pernah ke sini, sensasinya beda.
Saat tiba di Bali Safari & Marine Park kemarin itu, cuaca sedang gerimis. Kami tiba lima belas menit sebelum loket untuk pembayaran tiket night safari dibuka. Reservasi tempat sudah dilakukan sehari sebelumnya via telepon, jadi sudah aman. Jadi memang begitu ya, bila ingin mengambil paket Bali Night Safari, pengunjung harus melakukan reservasi dulu untuk menghindari ketidaktersediaan seat di lokasi. Sebab satu hari itu hanya bisa maksimal 100 orang untuk ikutan show night safari. Daripada datang jauh-jauh dan kecele, kan lebih baik reservasi dulu untuk amannya.
Harga tiket masuk untuk dewasa Rp450.000 dan untuk anak Rp360.000, berupa paket yang terdiri dari night safari show, Afrika Rhythm of Fire show, dan BBQ dinner.
Di dalam ada apa aja sih? Sebenarnya saya sudah pernah bahas lengkap di postingan di sini: Singa Setinggi Sapi di Bali Safari (yuklah dibaca lagi), jadi kali ini saya mau cerita tentang hal-hal seru di Night Safari yang bakal bikin anak-anak terkesan.
1. Toko merchandise
Kayaknya bukan hanya anak-anak yang senang ya kalau ketemu toko merchandise. Orang dewasa juga. Siapa sih yang tidak suka, melihat aneka bentuk binatang dalam bentuk merchandise yang lucu-lucu? Boneka, tas, jubah, topi, pensil, gantungan kunci, buku, frame. Vay tadinya masih mengantuk saat masuk, tapi begitu lihat toko merchandise langsung belok dan kemudian mulailah memilih satu-dua boneka binatang dan pernak-pernik yang lucu untuk dibawa pulang.
2. Walking Tour
Saat kami dipanggil pergrup untuk bergabung di dalam kereta safari, Vay sudah sangat tak sabar. Pengennya duduk di pinggir, gak pengen di tengah orang dewasa (karena di tengah berarti anak kecil), dan ketika kereta safari ini melewati pohon-pohon rindang di kanan kiri untuk sampai di halte berikutnya, rasanya persis seperti menjelajahi hutan. Gelap dan basah, karena hujan.
Kami turun di halte, untuk melanjutkan tour berjalan kaki melihat hewan-hewan seperti komodo, landak, burung hantu, dan ular. Vay serius mendengarkan lho, maunya paling depan dekat tour guide. Maminya ditinggal di belakang, hahah…
3. Harimau Putih Yang Berenang
Kapan lagi bisa melihat harimau putih besar di depan kita, melompat ke kolam dan berenang? Hanya di Bali Safari ini. Jadi, dari tempat kita jalan kaki tadi, akhirnya kita masuk ke sebuah bangunan yang satu sisinya adalah kolam. Sementara tour guide menjelaskan tentang boa albino yang lagi melingkar di batang pohon, Vay sudah lari duluan ke arah jendela untuk melihat harimau putih besar yang sedang berjalan anggun, dan kemudian meluncur ke kolam. Berenang kece layaknya model.
4. Kasih Makan Singa dan Harimau Yang Bikin Deg-degan
Kondisi langit kemarin sedikit berbeda dengan kedatangan terakhir saya dua tahun lalu. Kalau dulu, sudah sangat gelap, kemarin langit terlihat masih cukup terang, meski jamnya sama, dan cuaca juga sedikit basah sisa hujan. Grup kami dua belas orang menaiki mobil kandang yang pertama. Memang mirip kandang, karena dikelilingi oleh teralis besi yang kokoh. Pengunjung harus masuk di sisi dalam, sementara sisi luar hanya boleh ditempati zoo keeper.
Di dalam kandang ada satu tour guide yang bertugas menjelaskan mengenai kehidupan para satwa, kemudian dua orang zoo keeper yang ikut bertugas memancing satwa mendekat dan memberi makan mereka.
Vay mulai deg-degan ketika mobil kandang bergerak perlahan dan kami mulai masuk ke exhibit satwa-satwa buas. Melewati badak, jerapah, unta, zebra kemudian gajah. Di sini petugas mulai membagi-bagikan wortel ke pengunjung untuk dapat memberi makan zebra dan gajah. Vay juga mau dong ikutan, tapi beberapa satwa ada yang kayaknya sudah kenyang karena siangnya sudah dikasih makan sama yang safari juga, jadi cuek sama wortelnya Vay. Heheh…
Tiba di exhibit singa, tour guide mengingatkan kembali agar jangan ada yang mengeluarkan jari atau mencoba mengelus. Wah, sensasi kasih makan singa ini sungguh luar biasa. Vay sampai tarik-tarik tangan maminya, jangan sampai saya ikutan mau pegang dan kasih makan. Padahal saya cuma mau foto lebih dekat.
Tiba di bagian harimau, seekor harimau Sumatera bernama Rafli langsung melompat ke atas kandang, menunggu disuapi. Di sini boleh nih selfie bareng dengan Rafli yang lagi main di atas, tapi selfienya jangan pakai flash ya.
Ini ada video collage dari beberapa footage waktu night safari kemarin. Not proper enough sih, karena gak nyambung. Tapi lumayanlah untuk nontontin Rafli. 🙂
5. Makan Malam Ditemani Singa
Selesai night safari, kita kembali ke Tsavo Lion Restaurant untuk makan malam. Meja-meja sudah disediakan, dan kita bebas memilih tempat duduk. Vay tak sabar dan langsung lari ke arah jendela begitu melihat ada macan sedang main di luar. Berulang-ulang bilang, “Cool!” saking kagum dan excitednya.
Dinnernya sih biasa saja ya. Menunya gak berubah dari dua tahun lalu. (Saya masih hapal, lho! Hahah…)
6. Afrika Rhythm of Fire show
Ini adalah puncak acara dari night safari tour. Mengusung konsep Afrika, dengan musik tabuh-tabuhan dan tarian enerjik disajikan dengan permainan api yang menawan, bikin kami tak hendak memalingkan wajah. Pengunjung yang tak kebagian tempat duduk di bangku, dibukakan tikar di samping. Masih ada sisa-sisa hujan sih, tapi the show must go on.
Vay mengikuti setiap fase cerita ini, sampai akhirnya para penari berakhir dengan membentuk ilustrasi gajah.
Total kita menghabiskan waktu dua jam di sini. Dari restoran, ada bus yang akan mengantar kita kembali ke depan.
Terbayar deh janji ke Vay. Berikutnya, bolehlah nanti cobain night safari yang Bogor. 🙂
-ZD-
This is one unique attraction yea amba! Pengen coba kalau di Indonesia anti
Yg di bogor aja aku blm pernah coba night safari. Dulu trakhir ke TSB itu pas Fylly masih 5 bulan hahahaha.. 5 thn yg lalu bok, ga berasa banget :p.
Jd pgn ke bali aja liat night safari nya :D. Apalagi si dedeknya blm pernah ke taman safari, yg di bogor ato bali
Saya pernah cobain yang di Bogor, kalau yang di Bali belum pernah. Naik bis yang disediakan oleh TSI kalau night Safari. Tapi kayaknya gimana posisi duduk juga. Waktu itu, saya agak kurang puas lihatnya 😀
wah seru banget tempatnya sih mbak, kalo ke Bali harus mampir ini mah…
Vay beranian yaaaah…
*Tante mah suka takutan soalnya hahaha*
wuii bali emang gak ada habisnya, alamny bagus
namanya seorang ibu ya apa aja yang dirasa dan dialami pasti ingin supaya anak pun bisa mendapatkan yang sama
alhamdulillah Vay senang dan antusias di Bali Night Part, sesuatu banget kan ya kalau bisa lihat anak bahagia
Pengin ke sini. Tahun lalu kami ke Bali kok tak kepikiran main ke sini, ya. Ingatnya ke Ubud Monkey Forest aja, Kak.