Berlibur adalah salah satu hal yang umum dilakukan setiap orang, dan salah satu fungsinya adalah agar terhindar dari penyakit, baik fisik maupun mental. Untuk kita yang berada di daerah Jabotabek, tentunya akan sering-sering berlibur ke daerah yang dekat, karena hanya dapat libur dua hari di weekend, dan kalau mau lebih banyak ya harus ambil cuti hehehe. Oleh karena itu, orang-orang di daerah Jabodetabek banyak menghabiskan waktu liburan dengan santai di rumah, jalan-jalan ke mall atau pergi wisata di daerah sekitar. Pada umumnya, banyak dari kita yang berwisata ke daerah Bogor terutama Puncak. Area Puncak memang memiliki banyak objek wisata yang selalu menjadi buruan para wisatawan lokal. Beberapa tempat yang menjadi favorit adalah Taman Safari Indonesia, Agro Wisata Gunung Mas, dan Taman Wisata Matahari. Tetapi untuk kesempatan kali ini kita tidak akan membahas yang telah disebutkan tadi, melainkan tentang 7 Curug di Curug Cilember.
Perjalanan ini sebenarnya dalam rangka menyambut saudara saya Sassky yang jauh-jauh datang dari Medan. Kami waktu itu menjemputnya di bandara dan menunggu jadwal maskapai yang diperkirakan tiba di Soekarno Hatta jam 10.00 WIB. Dari situ, kita balik ke rumah dan keesokan harinya kita ajak dia berwisata ke daerah Bogor, Puncak. Berhubung waktunya mepet, maka kita memutuskan untuk berlibur ke tempat yang dekat, dan yang jadi tujuannya adalah wisata alam di Cilember.
Dari namanya, Curug Cilember mungkin terdengar asing bagi kita. Tempat wisata ini memang kurang terkenal dibanding tiga tempat wisata yang telah disebutkan di atas. Curug dalam bahasa Sunda artinya air yang mengalir dari puncak gunung ke bawah melewati tebing atau biasa disebut air terjun dan Cilember adalah nama daerah di mana Curug tersebut berada. Lebih tepatnya berada di Jl. Cisarua Puncak km 10 Desa Cilember Kecamatan Cisarua Puncak, Bogor, Jawa Barat. Untuk menuju ke sana apabila dari arah Jakarta, kita lewat tol Jagorawi dan keluar di pintu tol Ciawi. Nanti ada petunjuk ke arah Puncak, kita ambil arah itu dan keluar tol ketemu pertigaan dan ada lampu merah. Kita ambil jalan lurus ke arah Puncak, sebab kalau kita ke kanan berarti kita ke arah Ciawi. Setelah sampai di daerah Cisarua, kita dapat belok ke kiri untuk menuju Curug Cilember dan juga Taman Wisata Matahari. Setelah melewati Taman Wisata Matahari, kita akan melewati vila dan rumah penduduk sepanjang jalan. Setelah itu kita dapat tiba di gerbang Curug Cilember. Jalan untuk menuju tempat ini sudah beraspal tetapi berliku dan sempit, sehingga bila ada 2 mobil kita harus berhati-hati.
Setelah sampai pintu gerbang, kita diharuskan membeli tiket untuk masuk kedalam tempat wisata Curug Cilember. Perorangnya dikenakan biaya Rp 6.000 week day, Rp 12.000 weekend dan untuk kendaraan Rp 4.000 motor serta Rp 8.000 mobil. Kita langsung disambut dengan gemericik suara air pegunungan dan atmosfir udara yang sejuk. Seketika, hilang semua penat yang terjadi selama perjalanan dan digantikan dengan suasana yang segar. Khususnya bagi Sassky yang nampaknya sangat bersemangat. Saking semangatnya, dia gak tahan untuk langsung jalan paling depan, hehe.
Selain tepat bagi pecinta alam, wisata Curug Tujuh ini juga sangat cocok bagi pecinta fotografi karena pemandangannya indah. Hal ini didukung dengan jernihnya air yang mengalir melalui alur di sela-sela bebatuan. Filosofi Slow Speed bagi fotografer menjadi alasan utama untuk memasuki area ini, karena terdapat banyak spot yang dapat dipakai untuk memotret.
Jika kita menginginkan suasana yang berbeda cobalah dengan berkemah di sana. Pengelola menyediakan sewa tenda seharga Rp 75.000, sleeping bag seharga Rp 15.000 dan perlengkapan lainnya. Ada beberapa tempat yang bisa menjadi lokasi perkemahan dan dilengkapi dengan MCK. Selain itu keamanannya terjamin karena ada petugas keamanan yang berjaga. Di sana disediakan juga tempat penginapan yang berupa pondok-pondokan. Di Cilember juga terdapat tempat konservasi kupu-kupu yang bentuknya berupa bangunan kubah jaring raksasa. Ada juga Jembatan Cinta yang bergoyang ketika kita lewati dan tidak ketinggalan Flying Fox bagi kita yang ingin memacu adrenalin.
Tidak jauh dari penginapan, sampailah kita ke Curug yang letaknya paling bawah yaitu Curug Tujuh. Curug ini paling ramai dikunjungi karena paling mudah diakses dan letaknya tidak jauh dari pintu gerbang. Mayoritas wisatawan melakukan foto-foto, berenang bahkan ada yang mengambil foto pre-wedding. Setelah puas di Curug tujuh kita bisa langsung ke Curug Lima, kenapa ke Curug Lima? Karena Curug Enam medannya sulit dilewati. Untuk mencapai Curug Lima kita harus berhati-hati, karena jalannya berupa jalan setapak yang terdiri dari bebatuan dan tanah, apalagi kalau musim hujan jalanannya licin. Kejadian nih sama salah satu dari rombongan kita yang kepeleset di perjalanan, untungnya gak sampai terkilir hehe. Perjalanan ini membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit berjalan kaki. Setelah sampai, kita akan disuguhi dengan pemandangan yang indah dan alami.
Jika berjiwa petualang, kita dapat melanjutkan perjalanan ke Curug empat, Curug tiga, Curug dua dan Curug satu. Tetapi, ada baiknya kita membe ri tahu pengelola terlebih dahulu jika ingin ke sana. Kita juga bisa di pandu oleh pengelola yang biasa ke Curug-Curug tadi. Dengan keindahan panoramanya, suasana asri dan kesejukkan air terjun, serta fasilitas lainnya menjadikan tempat Wisata Curug Cilember ini cocok menjadi tempat wisata untuk kita dan keluarga. Pulang dari Curug Cilember, pikiran pasti jadi lebih fresh dan tubuh lebih fit hehe.
Puas dengan liburan di akhir minggu, itu berarti kita harus siap-siap untuk beraktivitas lagi keesokan harinya. Begitu juga saudara saya yang harus kembali ke Medan untuk melanjutkan aktivitasnya. Okay ya, itu aja sedikit share dari saya tentang indahnya alam Indonesia. Bila teman-teman punya jiwa petualang dan memang suka berwisata alam, maka wisata Curug Tujuh ini bisa jadi pilihan yang tepat.
ngliat nama Curug yg ada dipikiranku selalu sekolah pilot itu…eh disini jg ada spot cantik nan ayem jg ya mbak….kapaaan ya kesitu ^^
Hahaha, berarti kalo mau mentalnya sehat kudu sering jalan2 ya mbaaak.. :)) Itu si tempat penangkaran kupu2nya mirip dengan yang di maros makassar, tepatnya di TN bantimurung. 🙂
Ternyata indah juga curug Cilember ini. Saya baru mendengar saja tentang curug ini, belum pernah berkunjung kesana.
Selalu mbak, fotonya indah banget. terkhusus foto curug dengan airnya yang memutih seperti kapas.
Salam,
cakep memang tempatnya yaaaa…..slow speed lovers pasti pada suka dengan air terjunnya hehehe..cheers…
wah sepertinya recommended bgt nih kak buat aku kalo pas lg pulang ke sukabumi
bisa mampir jalan2 kesini.
ngebayangin mandi2 di curugnya pasti suegerr polll
😀