Kualitas Pertemanan

Sedang mencari pendapat saja nih.
Saya punya seorang teman dekat, yang tiba-tiba terasa begitu langsung jadi jauh setelah dia menikah.

Teman saya ini, hanya muncul sesekali. Dan  biasanya kemunculannya itu berkaitan dengan “butuh sesuatu”, misalnya menawarkan MLM, menawarkan beli panci buy 2 get 3, atau seperti kemarin karena dia butuh salon untuk make up pas mo merit, barulah dia menghubungi seorang dari kami. Kami sih sudah biasa saja menghadapinya, lalu kalau begitu mulai deh saling ledek-ledekan, misalnya ah itu kan sahabatmu, itu kan kawan dekatmu, padahl jelas dia itu kawan dekat kami semua hahhaaa…

Kamu Pasti Bisa Asal Kamu Mau

Saya ingin bercerita tentang perjalanan hidup seorang pemuda. Ini postingan yang akan sangat panjang sekali, jadi saya sarankan membagi waktu untuk membacanya dahulu baru berkomen :). Dahulu kala, di jaman…

Monyet di Waterbom

Halo, bagaimana dengan wikennya? Kemana saja? Saya menghabiskan wiken kemarin dengan jalan dengan keluarga. Hari Sabtunya nonton film Legion yang kalau saya boleh jujur — mendebarkan sekali dan sebel nontonnya dan saya jadi merepet-repet di dalam. Merasa terjebak hehehee…. Tapi biarpun filmnya menegangkan, dan emosi saya sampai diaduk-aduk, tetap aja buka mata lebar-lebar nontonnya. Haha…

Hari Minggunya, kami sekeluarga ke Waterbom PIK (yang kedua, setelah yang tahun lalu). Kali ini memang sudah direncanakan dari tahun lalu, dan bertepatan juga harinya dengan hari ulang tahun hubby. Sebenarnya kami tidak pernah ber-rekreasi jauh-jauh di hari Minggu, karena hari Minggu itu benar-benar hari istirahat. Pengen leyeh-leyeh karena Senin sudah harus kerja lagi. Tapi ya mau gimana lagi, lha wong tanggal ulang tahunnya saja jatuh di hari Minggu kan?

Musik Senam Pagi

Ide postingan ini muncul saat saya sedang sarapan nasi uduknya Mbak Gendut. Yoi, secara badan udah balik normal lagi, alias udah bisa pakai jeans boot cut favorit saya, sekarang sarapan paginya juga kembali normal. Gak sarapan pake sepotong crackers lagi hehehe…

Saat sedang menyantap bakwan goreng yang renyah, bunyi dentuman musik di belakang mulai terdengar. Ya. Ini Jumat pagi, jadwal umum olahraga buat orang kantoran. Senam pagi alias aerobic. Kantin Mbak Gendut ini memang ada di areal kantor DepHan, jadi sudah jelas musik yang saya dengar adalah musik senam paginya kantor DepHan, bukan musik dari kantor pusat kami.

I’m a Mommy but still look good in Jeans

Bulan ini, tepat 3 (tiga) tahun berdirinya tehsusu di ranah blogsphere. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat ya, dan setelah saya lihat-lihat lagi, ternyata saya bukanlah seorang blogger yang aktif, karena postingan saya sedikit sekali. 🙂

Banyak hal yang saya dapat selama tiga tahun ngeblog di sini. Dulu waktu awal-awal ngeblog, blog ini sepi komen, yang komen paling ya teman-teman dekat saya saja. Cuma dua tiga orang kali ya. Tapi saya tetap fun dalam menulis, tak peduli mau dikomen atau tidak, karena apapun itu yang terpenting adalah sebuah konsistensi.

Enakan Apartemen or Rumah ya?

Masih jam setengah tujuh kurang lima menit ketika saya memasuki Sudirman. Well, pagi yang lengang untuk ukuran Jakarta. Untunglah seperti biasa jalan Sudirman masih sepi, karena kadang kala ada saja kejadian tak terduga di depan sana yang bisa bikin kemacetan mengular kemana-mana.

Saya memutar-mutar mata, memandang gedung-gedung tinggi itu. Hampir setiap hari saya lewat sini dan setiap kali mata saya tertumbuk pada gedung apartemen, dalam hati saya langsung bergumam, bagaimana ya rasanya tinggal di apartemen? Miripkah rasanya dengan menginap di kamar hotel?

Setan – Jin – Dedemit

Tadi pagi lagi-lagi alarm hp tidak hidup. Alhasil saya terbangun jam setengah enam dengan badan dan pikiran yang masih ingin kembali tidur. Ternyata badan saya ini, meskipun alarm tidak hidup, sudah ter-setting sendiri untuk segera bangun. Ada alarm otomatis yang dikirim badan ke otak, yang kemudian dibawa ke dalam satu pikiran bawah sadar, yang akhirnya membuat saya sadar bahwa ini sudah saatnya bangun dan pergi ke kantor (jangan tanya kalo wiken ya, hari libur juga otak dan badan sudah punya setting yang berbeda :D).

Uangku Bukan Uangmu – part 2

Masih ingat postingan “Uangku Bukan Uangmu.”? Nah kali ini saya mau buat postingan lanjutannya. Kalau dulu membahas tentang “So what? I can do everything I want with my money..” sekarang bahasannya tentang,”Urusan masing-masing ya bayar masing-masing.” Hehehee…

Pernah gak saat diajak kencan sama seseorang, kita mikir, nanti siapa yang bayar ya? Dia yang bayar atau bayar sendiri-sendiri? Anda tidak perlu khawatir mikir siapa yang bayarin siapa kalau kencannya di sejenis warung kopi modern kayak Starbucks, karena siapapun yang datang duluan so pasti akan pesan minum duluan dan yang datang belakangan cukup tahu diri untuk mengerti bahwa dia harus mengantri dan membayar minumannya sendiri. Beberapa kali saya janji ketemu orang di Jco juga bayar masing-masing, tak peduli siapa yang mengajak.

Lengan Kencang

Waktu di toilet tadi, saya ketemu ibu Mart, seorang pengurus aerobic di kantor kami. Orang batak. Umurnya 47thn. Fyi, biarpun judulnya ibu-ibu, ibu Mart ini jauh lebih enerjik dari mereka yang masih muda (termasuk saya). Mungkin itu sebabnya dia yang jadi pengurus bidang olahraga aerobic. Dia bisa senam aerobic selama satu jam tanpa ngos-ngosan, tanpa missed, dan tidak pernah kehilangan ritme di tengah-tengah. Setelah itu dia akan main treadmil lagi selama setengah jam. Setiap hari, dia rutin melakukan kegiatan naik tangga darurat dari lantai satu sampai lantai enam. Sering sekali saat saya keluar dari toilet, saya akan dengar bunyi ketukan dari balik pintu menuju tangga darurat. Pasti  Bu Mart. Yoi, memang dia. Karena naiknya lewat tangga darurat, dia harus rela menunggu ada orang yang ke toilet biar bisa membukakan pintu untuknya.

Duh Kualitas Menurun Nih…

Ada pepatah, alah bisa karena biasa. Semakin diasah akan semakin berkilau, seringlah berlatih biar semakin mahir. Semakin matang usia, maka bertambahlah ilmunya tentang hidup ini. Semakin matang usia seorang pria, semakin menarik dia di mata gadis-gadis muda. Jadi banggalah Anda para pria bila sudah berusia di atas 30. Lho, apa hubungannya? Hihihi…

Cuma saya mulai rada-rada gak percaya lagi sama pepatah itu. Gara-gara tadi sore, saat sedang menyetir mobil pulang dari kantor ke rumah, saya mulai merasakan bahwa kemampuan saya menyetir sudah menurun.