Satu Hari di Pajak Horas

Waktu menunjukkan jam sepuluh pagi ketika saya sampai di Pajak Horas Siantar. Bertiga dengan Vay dan mbaknya, kami diturunkan di tepi jalan oleh supir.  Berbelanja ke pasar tradisional adalah hal yang jarang sekali saya lakukan. Waktu masih di Medan, sesekali saya mengantar mami atau tante saya ke pasar. Tapi sejak mami dan papi saya pindah ke Siantar, dan kemudian saya juga pindah Jakarta, which means saya semakin tidak pernah keluar rumah untuk ke pasar karena bedinde yang selalu belanja, berarti sudah sekitar empat tahunan saya tidak menginjak pasar tradisional.

Akan tetapi, melangkahkan kaki ke dalam pasar becek terkadang saya rindukan juga.  Selalu ada suasana dan kehangatan yang berbeda dari tempat dan orang-orangnya.

Oleh-oleh Mudik 1 : Lebaran di Siantar

Akhirnya online juga. Sebenarnya sih waktu mudik kemarin kita bawa laptop, tapi karena ternyata selama disana saya ngurusin Vay terus — yang ngintil aja kemana maminya pergi — alhasil tidak sempat mengupdate berita lebaran selama mudik. Hanya sempat update blog Vaya saja hehee.

Actually saya tuh selalu berlebaran di Medan (karena base keluarga saya ya di Medan), cuma memang sudah hampir 4 tahun belakangan ini saya mudiknya ke Siantar, karena papi saya stay for a while di Siantar, jadilah kami lebarannya di Siantar. Gitu lho…

Danau Toba dan Malam Takbiran di Siantar

 

Sehari sebelum lebaran (lebarannya di Siantar, bukan di Medan), main dulu sebentar ke Danau Toba. Berfoto (again), sampai dikomentarin hubby, “Heran, kayak baru pertama kali ke danau toba aja.” Yang saya jawab dengan,”Gpp, foto untuk syarat aja….” **plis deh, kayak dukun aja….” Tahun ini air danau masih surut juga, tidak seperti 3thn lalu, sempat naik cukup tinggi. Biasanya hari pertama dan kedua lebaran baru ramai, terutama mereka yang memang liburan ke Parapat, karena tidak ada pembantu. Tapi karena ini masih H-1, jadi masih agak sepi.

 

dsc04730a.jpg