tips agar sukses kerja remote

Gak Betah Sama Pekerjaan Baru Padahal Baru Join? Duh, Gimana Dong!

Semua pasti setuju bahwa mendapatkan pekerjaan baru itu menyenangkan. Karena akhirnya berhasil lolos dari proses wawancara yang panjang, dan bisa say goodbye sama kegiatan-kegiatan lama entah kantor lama atau kegiatan menganggur dan cuma nongkrong, demi kesempatan baru yang menarik. Tapi ternyata begitu sampai di kantor, kamu baru sadar bahwa kamu ternyata gak betah dan benci sama pekerjaan baru tersebut.

Ok, ini terjadi pada seorang teman saya. Awalnya dengan bersemangat dia memutuskan untuk keluar dari pekerjaan yang sudah dijalani hampir sepuluh tahun, tentunya dia punya alasan untuk mengejar karir, meskipun sebenarnya karirnya di perusahaan itu termasuk lancar dan gaji juga besar. Lalu teman saya itu berhasil lolos interview dan diterima, dengan kompensasi lebih besar dibanding sebelumnya. Happy dong? Ternyata tidak, baru satu bulan bergabung, dia merasa ada yang salah dengan pekerjaan ini, dan dia mulai benci dengan pekerjaannya, lingkungan, dan semuanya.

baru masuk kerja sudah tidak betah

Lalu, Mesti Gimana Nih. Baru Masuk Kerja Sudah Gak Betah.

Pertama, kamu ambil napas panjang. Kamu jelas tidak sendiri, ada orang lain yang juga memutuskan mengambil pekerjaan baru, lalu menyadari itu adalah sebuah kesalahan. Dan pada beberapa orang, tentu tidak tahu harus berbuat apa, dan pasti kan akan merasa malu jika membuat langkah yang salah.

Tapi begini. Ingat baik-baik, tidak apa-apa untuk merasa kesal, frustasi, atau kecewa dengan pekerjaan barumu. Kamu tidak mungkin bisa mengetahui segalanya tentang perusahaan dari luar, wajah senang dan ekspresif saat proses wawancara hanya sebuah makeup lain yang kita kenakan, sama seperti yang dikenakan oleh si pewawancara.

Penting bagi kamu untuk mengingat bahwa ada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk membuat situasi kamu menjadi lebih baik. Berikut ini beberapa tips yang kami kumpulkan dari beberapa sumber yang bisa kamu coba.

Jika menurut kamu masalahnya adalah pekerjaannya, kamu harus aware dengan tanda-tandanya

Beberapa tanda mungkin ada selama proses wawancara, namun mungkin saja kamu mengabaikannya karena terlalu bersemangat untuk dapat diterima. Tapi begitu kamu ada di dalam kamu baru sadar bahwa ternyata itu masalah besar. Seperti misalnya, apakah jam kerjanya tidak jelas sampai kamu harus kerja saat weekend? Lalu, kamu punya manajer yang ekspektasinya tidak masuk akal, atau pihak manajemen yang mengharuskan orang tetap bekerja meski sedang kurang sehat. Apakah ada kebijakan perusahaan atau orang-orang yang membuat kamu merasa tidak nyaman?

Intinya kalau kamu sudah mulai merasa tidak dihormati di tempat kerja, jika pekerjaan atau perusahaan tidak selaras dengan nilai-nilai inti kamu, atau mungkin kamu sampai harus menangis beberapa kali karena stres dan kesal, ya mungkin ini jadi tanda bahwa kamu tidak harus bertahan di situ.

kerja saat weekend

Jujur pada diri sendiri, sebenarnya masalahnya di mana

Pekerjaan baru jelas membawa perubahan, seperti bertemu dengan orang-orang baru, punya atasan baru dan bawahan baru, mempelajari alur kerja baru, menggunakan software baru, dst. Atau mungkin saja setelah kamu join, baru terasa bahwa pekerjaan baru ini sepertinya bukan keahlian kamu. Dan kemudian menyisakan banyak keraguan di dalam dirimu.

Jadi kamu harus jujur pada diri sendiri, apakah kamu sebenarnya menyukai pekerjaan kamu tapi kamu membenci kenyataan bahwa kamu sendiri tidak yakin dengan kemampuan dan mungkin kehilangan arah dengan apa yang harus kamu lakukan? Bila ini yang terjadi, segera cari cara bagaimana kamu dapat menyesuaikan diri di tempat itu, seperti berdiskusi dengan manajer dan rekan kerja, lalu tandem dan minta bantuan pada mereka.

Bila hasilnya bagus, progress tim juga barik, tentu kamu jadi lebih mudah menyesuaikan diri dan merasa senang karena akhirnya berhasil melakukannya.

Cari tahu seberapa cepat kamu perlu bertindak

Artinya adalah mencari solusi dengan cepat dan tepat. Tidak harus terburu-buru memutuskan untuk berhenti, sebab bertindak impulsif dapat merugikan karier dan kondisi keuangan apalagi kalau sudah berkeluarga. Terkadang, tindakan terbaik adalah mencari cara untuk membuat pekerjaan itu tetap bertahan dan di sisi lain kamu mencari sesuatu juga untuk menetralkan.

Misalnya, jika kamu merasa kesepian atau diabaikan oleh rekan kerja baru di kantor, jangan kecewa. Hubungi sahabatmu yang mungkin kerja di kantor lain, ajak dia makan bersama beberapa kali dalam semingggu. Saat kamu memiliki orang lain untuk diajak bicara, kamu jadi punya energi untuk memproses apa yang terjadi saat ini.

Tapi, bila pekerjaan itu membahayakan kesehatan emosional dan fisikmu, tidak ada yang namanya berhenti terlalu cepat. Cari cara yang tepat untuk menyampaikannya, itu kuncinya.

Perbarui resume kamu dan mulai melamar pekerjaan

Mau kembali ke pekerjaan lama atau mau cari pekerjaan baru, atau mau mencoba jadi pekerja lepas, atau cari kerja remote, mulailah memperbarui resume kamu. Tidak semua pekerjaan harus dimasukkan di dalam resume kalau kamu ragu dengan track record kerja yang cuma sebentar, kamu bisa memilih mana yang ingin kamu tampilkan, mungkin saja kamu tidak nyaman bila harus memasukkan pekerjaan terakhir yang singkat itu di dalam resume. Eniwei, pertimbangkan juga untuk mencari penghasilan tambahan sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk keluar dari yang sekarang. Minimal bisa menjadi backup keuangan sebelum kamu mendapatkan posisi baru.

Kalaupun kamu memutuskan untuk memasukkannya, maka kamu harus jujur tentang mengapa kamu meninggalkan pekerjaan itu begitu cepat.

tips agar sukses kerja remote

Belajar dari pengalaman

Akhirnya, setelah kamu melewati tahap di atas, suatu hari ini akan menjadi kenangan dan pengalaman belajar buat kamu. Melihat kembali pekerjaan yang disesali sebagai sesuatu yang dapat dipelajari, nah ini jelas menjadi pelajaran untuk teman saya tadi, sehingga dia sudah tahu apa yang harus diperbaiki saat mencari pekerjaan berikutnya.

Pada akhirnya, bila kita menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat kerja namun merasa tidak bahagia menjalaninya, tidak apa-apa lho untuk lebih pilih-pilih saat mencari peluang berikutnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *