Bagi kita yang menginginkan liburan lebih dari sekadar kilas singkat, memilih durasi itinerary jogja 4 hari 3 malam adalah pilihan yang bijak. Dalam empat hari kita punya waktu cukup untuk menyerap budaya kota, menjelajah alam yang menakjubkan, menikmati kuliner khas, dan juga punya waktu istirahat yang layak. Tidak terburu-buru seperti trip satu hari, tapi juga tidak terlalu lama sehingga harus mengambil cuti panjang.
Di Jogja kita bisa memulai dengan keraton dan kota lama, lanjut ke candi warisan dunia, kemudian ke wisata alam dan petualangan ringan — dan akhirnya ditutup dengan santai sambil belanja oleh-oleh. Waktu 4 hari memberi keseimbangan antara eksplorasi dan relaksasi—yang ideal buat keluarga, teman atau solo traveler yang ingin pengalaman lengkap namun tetap nyaman.
Simak Beberapa Tips Ini Sebelum Berangkat
Sebelum kita melangkah lebih jauh ke rencana hari-per-hari, ada beberapa hal yang penting diperhatikan agar liburan sukses.
1. Cuaca & pakaian
Saat musim kemarau, siang bisa cukup terik sehingga pakaian ringan dan topi/sunblock sangat disarankan. Saat musim hujan, bawa jaket tipis dan alas kaki anti?slip terutama jika akan ke area alam.
2. Transportasi
Karena kita akan menjelajah beragam lokasi (kota, candi, alam), opsi sewa mobil atau motor sangat berguna. Misalnya sewa motor untuk dua orang, atau mobil + sopir untuk keluarga agar lebih nyaman.
3. Area menginap
Pilih lokasi yang strategis seperti dekat pusat kota (Malioboro) agar akses ke keraton, Taman Sari, dan kuliner mudah; atau kawasan Prawirotaman yang tenang; atau Kaliurang jika ingin suasana lebih sejuk.
4. Waktu bangun & mulai perjalanan
Untuk memaksimalkan hari, usahakan mulai pagi sekitar pukul 07.00 agar bisa menyelesaikan banyak tempat sebelum siang dan sore.
5. Budget & siapkan uang tunai
Meskipun banyak tempat menerima digital, namun di warung kecil, kafe lokal, atau penjual kerajinan seringkali tunai masih lebih praktis.
Mari mulai!
Hari ke 1 – Menyapa Kota Jogja
Ini dia timeline perjalanan kita di hari pertama. Bisa disesuaikan dengan kondisi juga ya teman-teman.
07.00 – Sarapan di Gudeg Wijilan
Saya selalu suka memulai hari pertama di Jogja dengan semangkuk gudeg hangat. Di kawasan Gudeg Yu Djum Wijilan 167, aroma nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah terasa menggoda bahkan sebelum masuk ke warungnya. Satu porsi lengkap (sekitar Rp25–35 ribu) terdiri dari gudeg, ayam opor, sambal krecek, dan telur pindang. Jangan lupa minta tambahan areh kental kalau kalian suka rasa gurih manis yang legit.
08.30 – Keraton Yogyakarta
Waktu tempuh: ±5 menit dari Wijilan.
Keraton bukan sekadar bangunan megah, tapi pusat budaya Jawa yang hidup. Saat melangkah di pendoponya, kita bisa mendengar gamelan yang dimainkan pelan, melihat abdi dalem dengan pakaian tradisional, dan membaca sejarah panjang Kesultanan Yogyakarta. Museum di dalamnya menampilkan pusaka, lukisan, dan foto-foto sejarah. Saya kalau ke Jogja selalu menyempatkan ke sini meskipun sudah pernah, karena ada suasana tenang yang sulit dijelaskan, seolah waktu melambat.
10.00 – Taman Sari (Water Castle)
Waktu tempuh: ±10 menit. Tiket masuk: Rp10.000.
Kompleks bekas taman kerajaan ini dulunya tempat pemandian sultan dan keluarganya. Di sini kita bisa menjelajah lorong bawah tanah, melihat kolam air yang tenang, dan menaiki menara pandang kecil yang dulu dipakai Sultan mengamati kerajaannya. Banyak spot foto yang cantik — salah satunya di tangga spiral bawah tanah. Di sekitar Taman Sari, kalian bisa mampir ke Kampoeng Cyber, area mural warna-warni hasil karya warga lokal.
12.00 – Makan Siang di Bale Raos
Waktu tempuh: ±5 menit dari Taman Sari.
Restoran ini menyajikan masakan favorit para Sultan, seperti Bebek Suwar-Suwir dan Nasi Blawong. Suasananya klasik, harga berkisar Rp50–80 ribu per orang.
14.00 – Belanja ringan di Malioboro atau Kotagede
Setelah makan, jalan ke Malioboro (±10 menit). Belanja batik di Hamzah Batik, atau mampir ke toko kerajinan perak HS Silver Kotagede (sekitar 20 menit dari pusat kota).
16.30 – Kembali ke hotel untuk istirahat.
Hari ke 2 – Candi & Heritage Tour
06.00 – Berangkat ke Candi Borobudur
Waktu tempuh: ±1 jam 15 menit dari Kota Jogja.
Tiba pagi menjelang jam 07.30, udara masih segar. Borobudur begitu megah dengan 72 stupa dan relief yang menceritakan kisah Buddha. Tiket untuk wisatawan domestik lebih murah ketimbang tiket untuk wisman. Harga tiket masuk plataran itu Rp50.000, sementara naik ke atas stupa utama dikenai biaya tambahan sekitar Rp150.000. Saya pribadi suka naik perlahan, menikmati setiap relief, dan berhenti di lantai atas untuk duduk sejenak, merenung tentang kehidupan.
11.30 – Makan Siang di Amata Resto
Dalam itinerary Jogja 4 hari 3 malam ini, makan siang hari kedua bisa dinikmati di Amata Resto, Borobudur. Restoran bernuansa Jawa modern ini mendapat rating tinggi di TripAdvisor karena suasananya yang tenang dan cita rasa makanannya yang autentik. Cobalah menu lokal seperti ayam goreng kampung atau nasi tumpeng yang disajikan hangat. Lokasinya sangat strategis untuk beristirahat setelah menjelajahi Candi Borobudur sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya.
13.30 – Berangkat ke Candi Prambanan
Waktu tempuh: ±1 jam 30 menit.
Tiba sekitar pukul 15.00–15.30. Kompleks candi Hindu ini berdiri megah dengan tiga candi utama: Siwa, Wisnu, dan Brahma. Pemandangan sore hari luar biasa, cahaya matahari keemasan menyoroti relief-relief halus di dinding batu.
17.00 – Nikmati Sunset di Area Prambanan
Tinggallah sejenak di taman di sisi barat kompleks. Suasana lebih sepi, dan kalian bisa menikmati senja dengan latar siluet candi — momen magis yang selalu saya tunggu setiap kali ke sini.

18.00 – Ngopi Sore di Abhayagiri Restaurant & Lounge
Lokasi: Jl. Raya Prambanan – Piyungan KM 2, Sleman
Kafe ini berada di ketinggian, hanya 15 menit dari Prambanan. Menunya perpaduan lokal dan western; cappuccino-nya nikmat, dan spot terbaik adalah area teras yang menghadap langsung ke Prambanan. Harga kalau ngopi dan menikmati hidangan makan malam, sekitar Rp50–150 ribu per orang.

19.30 – Kembali ke hotel di Jogja (±45 menit).
Hari ke 3 – Alam & Petualangan Jogja
07.00 – Berangkat ke Goa Pindul
Lokas: Desa Bejiharjo, Gunung Kidul (±1 jam dari kota).
Harga paket rafting ±Rp100–150 ribu termasuk ban, pelampung, dan pemandu. Aktivitas berlangsung 1,5–2 jam menyusuri aliran sungai bawah tanah. Airnya jernih kehijauan, suhu sejuk. Pemandu biasanya bercerita tentang stalaktit di dalam goa — ada yang disebut “stalaktit terbesar di Asia Tenggara”. Waktu paling menyenangkan adalah saat sinar matahari menembus celah goa, menciptakan pantulan cahaya di air.
11.30 – Makan Siang di Warung Simbok
Hari ketiga dalam itinerary Jogja 4 hari 3 malam bisa diisi dengan makan siang santai di Warung Simbok, Gunungkidul. Tempat makan ini terkenal di TripAdvisor berkat menu khas Jawa seperti ayam ingkung dan wader lombok ijo yang menggugah selera. Suasananya sederhana dan nyaman, cocok untuk keluarga yang baru selesai menjelajahi Goa Pindul. Setelah makan, perjalanan bisa dilanjutkan menuju HeHa Sky View untuk menikmati sore sambil ngopi santai dengan panorama Jogja dari ketinggian.
13.00 – Menuju HeHa Sky View (±45 menit perjalanan)
Tempat ini memadukan spot foto futuristik dengan panorama kota Jogja dari ketinggian. Ada kafe rooftop, area selfie berbentuk jembatan kaca, dan mini playground untuk anak. Tiket masuk Rp20.000, parkir luas, cocok buat keluarga.
16.30 – Menikmati Sunset di Obelix Sea View
Lokasi: Jl. Parangtritis KM 8,5, Bantul (±35 menit dari HeHa Sky View).
Kafe ini punya pemandangan ke arah selatan, di mana langit terbuka menuju laut Jawa. Minum kopi sambil duduk di bean bag, menatap langit jingga — momen yang pas untuk menutup petualangan hari ketiga. Menu favorit saya di sini adalah kopi susu aren dan singkong goreng madu. Suasana senjanya lembut, penuh cahaya keemasan yang hangat.

19.00 – Kembali ke hotel untuk beristirahat (±30 menit perjalanan).
Hari ke 4 – Santai dan Belanja
08.00 – Sarapan di Hotel dan Check-Out
Pagi terakhir di Jogja sebaiknya dinikmati tanpa terburu-buru. Setelah sarapan buffet hotel (biasanya sudah termasuk dalam tarif kamar), luangkan waktu untuk bersantai di area lobi atau taman kecil hotel. Saya biasanya suka menulis catatan singkat atau memilih foto-foto terbaik selama perjalanan sambil menyeruput kopi pagi.
09.30 – Berkunjung ke Alun-Alun Kidul (Alkid)
Waktu tempuh: ±15 menit dari pusat kota.
Meski lebih ramai di malam hari, pagi di Alkid punya suasana yang berbeda. Pohon beringin kembar berdiri tegak di tengah lapangan luas, dan pengunjung bisa mencoba tradisi “masangin” — berjalan lurus melewati dua pohon dengan mata tertutup. Katanya, yang berhasil berarti hatinya bersih. Saya pernah mencoba, dan ternyata sulit juga menjaga keseimbangan tanpa melenceng! Di sekitar area ini juga banyak penjual jajanan tradisional seperti lupis, cenil, dan wedang ronde hangat.
11.00 – Belanja Oleh-oleh di Bakpia Pathok 25 & Malioboro Mall
Jogja belum lengkap tanpa membawa pulang bakpia. Toko Bakpia Pathok 25 di Jl. AIP II KS Tubun adalah salah satu yang paling terkenal — saya suka varian kacang hijau klasiknya yang lembut dan tidak terlalu manis (harga Rp55.000 per dus). Setelahnya, lanjutkan ke Malioboro Mall untuk membeli batik, gantungan kunci, atau kaos Dagadu Jogja yang lucu.
13.00 – Makan Siang di The House of Raminten
Lokasi: Jll. Faridan Muridan Noto No.7, Kotabaru
Restoran ikonik ini wajib masuk daftar. Desainnya eksentrik, penuh ornamen Jawa dan aroma dupa yang khas. Menu lokal seperti nasi liwet, wedang uwuh, dan ayam koteka disajikan dengan harga terjangkau (Rp30–70 ribu). Kadang saya sengaja duduk di pojokan untuk menikmati suasana ramai yang tetap terasa hangat.

15.00 – Kembali ke Bandara / Stasiun Tugu Yogyakarta
Perjalanan menuju bandara Adisutjipto sekitar 30 menit (tergantung lalu lintas). Jangan lupa menyisihkan waktu untuk membeli kopi bubuk lokal atau souvenir kecil di area terminal — penutup manis untuk liburan 4 hari yang penuh cerita.
Estimasi Biaya Perjalanan (4 Hari 3 Malam di Jogja)
Untuk perjalanan empat hari tiga malam seperti ini, dengan gaya wisata santai tapi tetap nyaman, total pengeluaran rata-rata per orang berkisar antara Rp3,5 – 4,5 juta, tergantung pilihan hotel dan tempat makan.
Biaya hotel bintang tiga di pusat kota biasanya sekitar Rp500–700 ribu per malam, sedangkan makan tiga kali sehari rata-rata Rp100–150 ribu per orang.
Tiket masuk objek wisata seperti Keraton, Taman Sari, dan candi-candi besar berkisar Rp10.000–Rp150.000, tergantung paketnya.
Transportasi (rental mobil dengan sopir) selama empat hari umumnya sekitar Rp600–800 ribu per hari termasuk bahan bakar.
Tambahkan juga budget untuk kopi sore di kafe hits seperti Abhayagiri atau Obelix, sekitar Rp40–60 ribu per gelas, serta belanja oleh-oleh Rp200–300 ribu.
Secara keseluruhan, Jogja tetap ramah di kantong — dan setiap rupiah terasa sepadan dengan pengalaman yang kamu dapatkan: pemandangan, keramahan orangnya, dan rasa hangat yang selalu membuat ingin kembali lagi.
Jogja yang Selalu Bikin Rindu
Empat hari di Jogja terasa cepat berlalu, tapi penuh warna dan cerita yang sulit dilupakan. Dari aroma gudeg hangat di pagi hari, suara gamelan yang lembut di Keraton, hingga langit jingga di atas Tebing Breksi — semua seperti potongan kisah yang melekat di hati. Jogja bukan sekadar tempat liburan, tapi ruang untuk merasa “pulang”, walau kita bukan warganya.
Setiap sudutnya selalu punya cara sendiri untuk memeluk kita — lewat senyum ramah tukang becak, obrolan ringan di warung kopi, atau langkah santai di Malioboro yang tak pernah sepi. Dan entah kenapa, setiap kali meninggalkan kota ini, selalu muncul satu pikiran yang sama: kapan ya bisa balik lagi ke Jogja?
Karena di Jogja, waktu seolah melambat — memberi kita kesempatan untuk benar-benar menikmati hidup, satu momen kecil demi satu. So itu dia itinerary jogja 4 hari 3 malam buat yang mau liburan ke Jogja akhir tahun ini!
