Bekerja dari rumah telah sudah makin jadi hal yang umrah selama beberapa tahun terakhr ini. Teknologi yang meningkat cepat memudahkan kita menyelesaikan pekerjaan di rumah daripada menghabiskan setiap jam kerja di kantor, dan faktanya ada banyak pekerjaan yang memungkinkan kita bekerja mandiri di rumah sesuai dengan waktu yang kita miliki. Secara karir ini jadi sangat fleksibel dan merupakan pilihan terbaiklah bagi orang-orang yang memiliki target dan komitmen lain, seperti para ibu.
Tetapi sebenarnya bekerja dari rumah gak selalu enak sih. Dalam postingan ini saya ingin berbagi tentang bagamana bekerja dari rumah bisa jadi tak selalu jadi pilihan tepat buat kita.
Saat kita mulai merasa lebih cepat lelah
Pernah gak merasa mata jadi sangat berat dan lelah, padahal kita tahu kalau kita masih memiliki banyak energi? Ini biasanya merupakan gejala kelelahan mata dan biasanya terjadi saat kita menghabiskan banyak waktu di depan komputer. Saya sering mengalami ini juga, mata mulai pedas, kadang terasa berair atau terasa sangat kering. Dan yang paling sering adalah sakit kepala dan sakit leher. Mungkin kita juga harus memeriksakan mata kita, sebaiknya sih minimal setahun sekali, karena bila kita sering menggunakan komputer, maka pasti ada pengaruh ada kesehatan mata. Saya beberapa minggu lalu memeriksakan kembali sata saya dan ternyata ada perubahan sehingga saya harus membeli kacamata baru lagi.
Selain itu saat kerja di rumah, biasanya kita jadi lebih cepat mengantuk. Ini dikarenakan tubuh sudah mengenal situasi bahwa rumah itu tempat istirahat, sehingga seringkali kita dhinggap perasaan mengantuk.
Rindu dengan interaksi manusia yang biasa didapatkan di tempat kerja
Beberapa orang menikmati bekerja dari rumah karena saat jauh dari orang lain, ini memudahkan mereka untuk fokus pada tugas mereka dan itu juga berarti mereka tidak perlu berurusan dengan politik kantor. Meski demikian, bekerja sambil dikelilingi oleh rekan kerja bukan hal yang selalu buruk juga. Bila kita merasa rindu berinteraksi dengan manusia face to face, yang mana ini bisa didapatkan dari bekerja di kantor, mungkin itu pertanda bahwa bekerja dari rumah bukan pilihan tepat untuk kita. Syukurnya sekarang ini sebagian besar bisnis telah mengadopsi kebijakan kerja hybrid yang fleksibel, artinya kita mungkin dapat bekerja dari rumah selama beberapa hari dalam seminggu, dan sesekali pergi ke kantor. Ini adalah solusi yang baik untuk orang-orang yang menikmati manfaat bisa bekerja di kantor dan di rumah. Dan saya juga menerapkan ini untuk tim kami agar bisa balance dan juga lebih efisien dalam waktu, tidak habis di jalan kalau harus wfo tiap hari.
Saat merasa mulai kehilangan fokus saat bekerja
Belakangan ini saya merasa sedikit kehilangan fokus saat bekerja di rumah. Sebenarnya bukan karena saya tidak bisa bekerja jauh, justru saya lebih suka bekerja sendiri agar bisa fokus, tapi karena saya kepikiran dengan tim akhirnya saya sendiri kurang fokus, dan justru ketika kerja di kantor saya lebih bisa fokus saat menemukan tempat untuk menyendiri di sudut sambil bekerja. Nah, bekerja dari rumah bisa dibilang cukup sulit karena kita gampang lupa dengan apa yang sedang dikerjakan atau lakukan. Misalnya, saat sedang rapat atau harus mengejar suatu tugas, mendadak ada ibu RT datang mengetuk pintu untuk suatu alasan yang tidak terlalu penting, dan itu seharusnya bisa dihindari saat kita tidak di rumah. Kemudian kalau kita adalah model orang yang mudah kehilangan alur pikiran dan harus sering bangun dari tempat duduk untuk jalan-jalan, ini mungkin malah menyebabkan lebih banyak gangguan. Kalau saya ya, saat saya merasa tidak bisa lagi fokus pada tugas-tugas saya, saya mulai pindah tempat, bekerja di kedai kopi selama satu dua hari untuk perubahan kecepatan kerja.
Kalau pembaca, lebih suka kerja dari rumah, kerja dari kantor, atau mixed? Sebenarnya poin penting dari kerja di mana saja kita adalah jangan sampai kita kehilangan produktivitas, gak sih?