**Semoga belum bosan ya dengar cerita tentang perjalanan saya ke Korea beberapa waktu lalu, karena saya masih akan membahas beberapa tempat yang dikunjungi bulan lalu.
Jadi, kemarin itu kami juga pergi ke Gyeongbuk Palace dan National Folk Museum. Sama seperti Namsan Seoul Tower, kedua tempat ini juga merupakan landmark kota Seoul, so buat turis-turis kayak kita, kalau ke Korea ya sebaiknya ke kedua tempat ini, karena letaknya pun dalam satu komplek. Gak pakai jauh-jauh gitu, lho. Jadi yang gak pakai tour & travel juga bisa jadikan tempat ini pilihan untuk melancong.
Gyeongbokgung Palace
Dalam bahasa Korea, istana disebut “gung” sehingga istana-istana di Seoul memiliki akhiran “gung” di belakang. Di Seoul ada 5 istana yang sama indahnya yang bisa dikunjungi, dan salah satunya adalah Gyeongbokgung Palace ini.
Mengambil informasi dari situs Visitkorea dan Wikipedia, Gyeongbokgung ini berdiri sejak tahun 1394. Sempat mengalami kehancuran saat invasi Jepang ke Korea pada tahun 1592 – 1598 yang menghancurkan banyak bangunan, pada tahun 1860-an Gyeongbukgung kembali dibangun dengan komplek bangunan sejumlah 330, serta jumlah kamar sebanyak 5792. Gyeongbokgung adalah simbol dari sejarah keagungan kerajaan dan kebanggaan rakyat Korea.
Ketika kami tiba di Gyeongbukgung kemarin, suasana ramai sekali. Ternyata di istana ini, hampir setiap hari ada pertunjukan seni, yang memperagakan adat istiadat dan ritual penghuni istana dulu. Pengunjungnya juga banyak sekali, mulai dari turis mancanegara hingga yang terbanyak adalah orang Korea sendiri.
Yang menarik buat saya adalah antusias orang-orang Korea ini. Terlihat sekali betapa mereka bangga dengan budayanya, di hampir setiap sisi jalan, saya menemukan pria dan perempuan Korea yang berkeliling istana menggunakan hanbok. Hanboknya lucu-lucu, cakep-cakep warnanya. Meski ketika saya membandingkannya dengan hanbok yang kami pakai keesokan harinya, ternyata berbeda. Hanbok yang kami pakai – kata Onni Lusi tour guide kami – adalah hanbok kerajaan, hanbok yang dipakai oleh Ratu dan Putri kerajaan. Memang agak beda, sedikit lebih kuno sih menurut saya.
Tapi ya ampun, cuacanya panas bangeeeettt! Padahal kemarin itu baru awal mulainya musim panas, tapi rasa panasnya luar biasa. Jakarta saja kalah panasnya. Wajah-wajah memerah lalu lalang, terlihat kepanasan (apalagi pada pakai hanbok) tapi juga cuek saja, mungkin sudah biasa.
Di istana ini banyak sekali spot yang bagus buat bikin foto. Kalau kalian punya waktu banyak, bisa bikin banyak frame bagus untuk Instagram. Soalnya semuanya bagus untuk jadi background foto. Bukan hanya luarnya saja, tapi di dalamnya juga.
(Sayangnya kemarin waktu kami tidak cukup sehingga kami tidak masuk ke dalam istana, karena sudah keduluan lama di museum, padahal sudah tiket terusan)
National Folk Museum of Korea
Mungkin tak semua orang suka ke museum, tapi bila ingin tahu lebih banyak mengenai sejarah kebudayaan Korea, museum ini wajib lho dikunjungi.
Museum ini berada di halaman Gyeongbokgung Palace, dan memiliki kurang lebih 2.240 artefak.
Melalui display dan info detail yang ditampilkan, kita bisa lihat langsung bagaimana cara hidup masyarakat Korea, pertaniannya, hingga kepercayaan dari budaya Korea sendiri. Mulai dari alat-alat rumah tangga dan dapur Korea, rumah tradisional, tandu becak, peringatan ulang tahun hingga pemakaman. Satu cerita yang saya ingat, katanya jaman dahulu kala, putri perawan yang ditandu dalam perjalanan bila kebelet buang air kecil, maka air seninya akan ditampung di sebuah tempat. Begitu tiba di rumah, air seni itu akan diminum oleh para pria. Kepercayaan mereka dulu mengatakan air seni perawan bagus untuk keperkasaan pria.
Selain itu, yang menarik dari museum ini adalah alat musik tradisional orang Korea. Di sana disediakan headset lho, yang memperdengarkan contoh suara dari alat musik tersebut. Keren yah. Ini jadi tempat favorit Vay, bolak-balik ke sini terus.
Di museum ini juga tersedia kafe dan library, jadi ya kalau bosan di dalam museum ya bolehlah istirahat dulu ngopi-ngopi cantik.
Eniwei, meski Gyeongbukgung sangat megah, kemarin saya kurang melihat banyak pohon. Rumput juga tidak banyak, cenderung gersang di halaman depannya. Ya mungkin karena sudah masuk musim panas ya. Tapi, sih, kalau dilihat-lihat lagi, saat kami kemarin di Seoul, tidak banyak hijau-hijau dan biru-biru yang dilihat. Sedikit plain di sana.
(Tetap lebih indah Indonesia)
(Muji negeri sendiri)
(Iya dong)
-ZD-
Libursn ke luar negeri … kapan ya bisa ???? 🙂
emang tempat wajib neh mbak. aku udah masukin ke dalam itinerary khusus setengah hari di sini ?
bener, wajib ke sini dan pakai hanbok.
Padahal kalau ada pohon kali istana bakal terlihat makin cantim dan adem pastinya 🙂
Pohon ada tapi gersang sih hehee…
wah ada 5 istana di Seoul aja?
tapi mungkin istana Gyeongbok ini yang paling besar dan lengkap ya..
mana foto pakai baju Koreanya?
Foto Vay pakai hanbok ada di Instagram Kak Monda hehee…