Sejak beberapa tahun lalu, saya penasaran sekali ingin bawa Nona Vay ke Taman Buah Mekarsari, Bogor. Saat itu memang TB Mekarsari ini cukup hits sehingga muncul di mana-mana ceritanya. Tapi memang gak sempat-sempat sih, karena menurut saya lokasinya cukup jauh dan saya malas menyetir ke sana.
Namun, minggu lalu akhirnya jadi juga pergi ke sana. Kebetulan Nona Vay sedang libur sekolah, dan saya pun memutuskan untuk rental mobil saja, biar gak repot.
Seperti biasanya, saya coba rekap highlightnya ya.
Tempatnya Luas dan Panas
Sudah saya duga kalau Bogor itu siang harinya panas, tapi tak menyangka kalau kemarin itu bisa panas bukan main. Tapi ya mungkin saja kemarin itu masih terimbas fenomena equinox – yang menurut berita terjadi di Jakarta pada tanggal 21 Maret dengan suhu berkisar 34,5 derajat Celcius– sementara saya ke Taman Buah Mekarsari tanggal 22 Maret.
Jadi ya, meski kami berdua sudah pakai topi dan outer untuk menutupi lengan, tapi wajah tetap memerah.
Artinya, make sure kalau next time ke sini pakai topi yang lebih lebar, atau payung.
Untuk HTM Rp25RB per-orang. Namun belum termasuk biaya untuk tour kebun di dalam atau menikmati wahana permainan ya.
Pilihlah Paket Greenland Tour
Ini adalah pilihan aktivitas yang sudah saya rencanakan. Di Taman Mekarsari ada greenland tour, yaitu tur buat para pengunjung TB Mekarsari yang ingin berkeliling dan turun langsung ke kebun buah yang sedang panen. Harga tiket tour ini Rp55RB/orang, sudah termasuk:
– tiket kereta
– jus buah
– setengah KG buah salak
– sebungkus buah belimbing, atau melon, atau kangkung (kemarin kita ambil kangkung!)
– bibir tanaman
Sayangnya ketika kami datang kemarin, sebagian besar buah belum tiba musimnya. Jadi tidak ada pemandangan menarik – seperti buah-buah ranum menggantung di dahan – kecuali hijau-hijau saja.
(Sad)
Rumah Pohon
Ternyata di Taman Buah Mekarsari juga ada penginapan, yaitu rumah pohon. Harga per-kamarnya Rp700RB semalam, dan bagi tamu yang menginap mendapat previledge khusu membawa mobil pribadi ke dalam lho. Kalau tidak menginap ya gak bisa.
Kelihatannya menarik, sempat saya pertimbangkan untuk menginap di rumah pohon ini. Tapi mengingat panasnya yang luar biasa menguras energi, langsung diurungkan.
Banyak Buah Langka
Meski kebun sedang tak panen, tapi kami lumayan menikmati tur yang ditemani oleh seorang siswa magang. Di sana saya jadi tahu ada buah yang sejenis jengkol (tapi tak berbau), lalu ada sawo raksasa (yang besarnya seperti mangga) dan banyak lagi.
Ada juga buah yang unik, yang tak diperjualbelikan, tapi rasanya sebenarnya bisa dibilang manis. Namanya bingbol kalau tak salah (maafkan ya saya lupa, haha…). Buah ini masaknya ketika sudah jatuh ke tanah, dan sudah tidak ada bulu-bulu halus di kulitnya. Bila masih ada bulu, dan dipegang, bisa menyebabkan gatal.
Tapi ya lumayanlah, meskipun gak banyak yang dilihat (karena gak musim), minimal Vay bisa lihat macam-macam pohon buah yang selama ini hanya dilihat di buku atau di televisi. Seperti pisang udang, pisang seribu, lalu belimbing, salak, jambu kelutuk, dan ada pohon hasil kawin silang nangka dan cempedak.
Wahananya Banyak
Di dalam Taman Buah Mekarsari selain kebun buah-buahan juga ada wahana-wahana yang bisa dinikmati pengunjung. Bila kita beli paket Greenland Tour, kereta (yeah maksudnya mobil ya) yang kita naiki akan berakhir di areal wahana.
Di ini ada arena outbound, kemudian wisata air di danau, serta areal piknik. Bila ingin turun di sini, kita akan ditinggal oleh driver kereta, namun tak perlu khawatir karena setiap saat ada shuttle kereta yang lewat.
Kami turun di sini untuk melihat-lihat. Tadinya mau makan, tapi ketika saya masuk ke dalam rumah makannya, saya lihat kok agak kurang appetite ya. IMO, untuk ukuran Taman Buah Mekarsari yang sebesar itu, model rumah makan yang disediakan seharusnya lebih proper.
Overall, saya gak bisa bilang saya puas ke sini, karena saat datang tidak sedang panen dan tidak terlalu rindang juga alias panas sekali, hahah.. Vay juga gak semangat, menurutnya ini ngapain keliling-keliling cuma lihat pohon doang. LOL.
But ya at least kita sudah pernah ke sana dan sudah tahu seperti apa itu Taman Buah Mekarsari.
Sebelum pulang ke Jakarta, kami mengambil oleh-oleh bibit tanaman dulu di depan. Asyiknya adalah bisa pilih mau bibit apa saja yang ada di sana, jadi ya saya ambilnya bibit tanaman saja, buat di teras samping. Lumayan kan, dapat tiga polybag.
Akhir kata, kalau mau ke sana lagi, mungkin saat udara cukup sejuk ya, biar dapat rindangnya.
-ZD-
Hahahaha. lihat lohat pohon doang ya mbak. Mungkin laen cerita kalau lagi musim panen kali ya
paporit Babang sekali ini jalan-jalan ke kebuan buah, walaupun gak metik, liat buah langsung dari batangnya aja udah seneng banget
Itu pisang raja udang ya warnanya merah.
samaaa, aku jg rada kapok kesana mba ;p.. pertama krn panasnya ampun byangetttttt, sementara aku ga kuat panas samasekali.. trus kedua ga banyak buah krn ga musim wkt itu.. -__- .. jd kalo ditawarin balik lg, jujurnya aku rada males 😀