Mati Itu Dekat
Langit Jakarta

Mati Itu Dekat

Beberapa hari lalu saya melayat seorang rekan kerja yang berpulang ke rahmatullah karena kecelakaan. Usianya masih sangat muda, sehingga kepergiannya yang sangat tiba-tiba mengagetkan semua pihak, baik keluarga, teman dan rekan kerjanya, dan sudah pasti menimbulkan kesedihan yang mendalam.

Saya pun teringat beberapa bulan sebelumnya, saat saya sedang tidak masuk kantor dan masuklah sebuah pesan dari seorang rekan agency yang memberi kabar bahwa bapak tua yang selama ini jadi messenger mereka telah berpulang karena sakit. Itu juga sempat kaget karena selama ini si bapak tua itu terlihat sehat – meski raut keriput menghias wajahnya – dan baru bertemu beberapa hari sebelumnya saat mengantar dokumen.

Ketika beberapa kejadian kematian terbentang di hadapanmu, apa yang ada dalam pikiranmu? Ya. Bahwa ada satu hal yang sangat dekat dengan manusia, yaitu kematian, dan tak ada manusia yang tahu kapan waktunya tiba.

Jadi ingat dengan ucapan seorang teman, “Tahun ini gue empat puluh tahun, sudah tua ya. Sewaktu-waktu Yang Di Atas bisa saja memanggil.” Kami mengangguk dan sepakat dengan: “Beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan mati besok, dan bekerjalah seakan-akan kamu hidup selamanya.”

Eniwei, belakangan ini langit Jakarta sering sekali berwarna kuning keemasan hingga merah, dan selalu jadi objek foto bagi kami-kami yang berkantor di gedung tinggi. Ini foto saya dua minggu lalu kalau tidak salah, saat matahari akan terbenam, saat itu memang langit sedang cantik.

Langit Jakarta

Lalu empat hari lalu saat langit Jakarta sedang kemerahan hingga mendekati ungu, teman saya memotretnya, lalu dia bilang, “Duh, lihat langit itu, gue jadi ingat dosa.”

20 Comments

  1. ….makasih untuk postingan mengingatkan diri ini ya zy…aahhh terkadang memang suka lupa ama si bekal…terlalu yakin masih hidup esok?! hiiikkss….Barakallah zy…sudah mengingatkan…*hug*

    btw….pic nya KEREN bangeeettt!!! *jempol*

  2. innalillahi turut berduka ya mbak. maut memang tidak ada yang bisa menebak ya

  3. Turut berduka atas meninggal nya temen mba itu yah…

    kita memang gak pernah tau kapan ajal akan menjemput, dan gak bisa memilih juga…
    Kita hanya bisa memilih gimana kita menjalani hidup ajah…

    Dan makasih karena udah diingatkan kembali lewat postingan ini yah mba…

  4. kematian itu datangnya memang pasti….tinggal gimana bekal yang buat dibawa ke sana apa udah cukup ato belom *ngingetindirisendiri*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *