Memerah Susu Sapi di Mall
Berfoto di Wall. The Orange Girl !

Memerah Susu Sapi di Mall

Memerah susu sapi di mall? Emangnya ada? Iya, ada lho. Tempat ini baru buka di Mall of Indonesia beberapa minggu lalu. Saat itu saya sedang main ke MoI berdua Vay, dan saat turun ke bawah – mau naik carousel sekali – saya lihat tempat ini.

Menarik. Anak-anak kecil memakai celemek dan topi koki berwarna oranye, sibuk sendiri di dalam. Saya mampir dong untuk melihat, dan tentu saja sambil menggandeng kuat Vay di sebelah, takut dia lepas dan lari entah ke mana. Ternyata ini seperti kafe yang menggabungkan konsep edukasi dengan bermain dalam menawarkan produknya. Chocokid Little Town namanya. Di situ ada empat permainan, mulai dari memerah susu sapi (sapinya patung), menghias sate yang terdiri dari permen dan kue sus dengan coklat cair, menghias coklat, dan menghias ice cream. Jadi anak-anak yang akan menghias sendiri makanan yang dia sukai. Boleh ambil satu-satu, tapi boleh juga ambil semua jadi sepaket.

Malam itu kita hanya lihat-lihat saja karena Vay sudah capek karena seharian di mall. Tapi dia minta main di situ kalau lain kali kami kembali ke MoI.

So baru kemarinlah kita ke MoI lagi, dan saya ingat saya sudah janji untuk mengizinkan dia main di Chocokid Little Town. Sengaja ambil yang paket, karena Vay gak mungkin mau berhenti kalau belum mencoba semuanya. Harga paketnya Rp. 65.000 untuk empat permainan tadi. Mahal? Murah? Relatif sih ya. Kalau saya bandingkan dengan Lolipop yang harga tiket masuknya Rp.110.000 (1 anak 1 nanny) tapi bisa main sepuasnya, ini rasanya kemahalan. Tapi dibandingkan permainan lain di FunWorld seperti carousel, pesawat atau mobil terbang, yang sekali gesek Rp.10.000, angka di Chocokid itu beti-beti sih. Bayangin kalau anak kita minta naik semua permainan, lumayan juga jatuhnya. Biasanya saya hanya izinkan Vay main Kitten Dance Channel maximal 2x (per-gesek Rp.7.500) setiap kali kami ke MoI. Ya soalnya saya kan rutin ke MoI, kalo tiap datang dikasih main terus, duuuhh pemborosan ah. Jadi dijatah mainnya, 1x aja dia udah senang. Makanya saya lebih suka bawa dia ke Playground yang bisa main sepuasnya dengan sekali bayar, jatuhnya lebih murah. Jadi ya tak apalah kita coba main di Chocokid itu, biar Vay tahu.

Setelah membayar di kasir (saya menyesal karena lupa menggunakan kartu kredit suami untuk bayar :p), Vay diberi celemek dan dipakaikan topi. Lucu deh lihat anak kecil pakai topi koki kebesaran, gaya banget gak sih. Orangtua duduk di meja yang disediakan, bisa sambil memesan menu di situ atau tidak ya tidak masalah. Setiap anak ditemani oleh pegawai kafe itu.

Eh iya, waktu mau dikalungkan Golden Ticket sebagai tanda masuk, Vay ditanya dulu sama pegawainya apakah dia mau menulis namanya sendiri. Saya kira Vay akan menolak, tapi dia dengan pede mengangguk dan meraih spidol dan mulai menulis : “vaya”. Aih hebat deh, meskipun huruf “a” nya masih kurang panjang ekornya, jadi mirip “D” terbalik, tapi tak apa. Yang penting sudah bisa, hehe…

Memerah Susu Sapi

Ternyata meski sapinya boongan, tapi merahnya itu dari selang, dan memang dibutuhkan upaya yang lumayan bagi yang tidak terbiasa. Tapi Vay menikmati sekali memerah susu, walaupun susu yang ditampung itu tidak dia minum.

Pertama, memerah susu dari patung sapi…

Belajar Membuat Coklat

Di tengah ruangan, ada pohon buatan dengan aneka permen lolipop digantung di situ. Vay harus mengambil tiga tusuk sate berisi tiga macam penganan, terdiri dari — kalau tidak salah — marshmallow, kue sus dan buah strawberry. Setelah itu sate-sate itu dicelupkan ke dalam panci berisi coklat panas, yang langsung mengeras begitu dikeluarkan.

Menghias Coklat

Ini termasuk sesi yang menyenangkan buat Vay. Pertama lempengan coklat bentuk lingkaran dikeluarkan dari kemasan, lalu dihias dengan huruf-huruf. Sayang huruf “V” tidak ada, jadi “Vaya” pun menjadi “Aya”. Setelah menempel huruf-huruf, lempengan coklat itu dihiasi dengan beragam toping. Jadinya sih cantik banget.

Menghias Cookies Stick & Lempengan Coklat

Menghias Ice Cream

Permainan terakhir ini dilakukan di dalam mobil-mobilan. Kamar biasa sebenarnya, tapi dinding luarnya lukisan mobil, tingginya sekitar 50 cm, lalu lantainya dibikin dari tripleks tebal yang disambung-jahit, jadi kalau diinjak bergoyang. Ditanya sama mbaknya, suka ice cream rasa apa. Vay bilang coklat. Mau pakai pisang gak, tanya mbaknya lagi. “Gak, Vaya sukanya pisang biasa saja, gak mau yang macam-macam,” jawabnya.

Permainan terakhir, menghias ice cream kesukaan..

Secara keseluruhan, Vay senang dan kelihatan puas main di sini, meski waktunya cepat sekali. Kira-kira setengah jam kurang sudah selesai. Tapi Vay itu sebenarnya hanya ingin main, jadi bukan menginginkan makanannya. Susu rasa coklat itu, dia tidak mau minum. Cookies stick itu hanya dia makan dua potong yang kue sus, itu karena rasa coklatnya enak banget katanya. Kalau es krim, dia tidak mau karena terlalu dingin katanya. Iya sih, terakhir dia makan ice cream hampir dua tahun lalu, karena waktu itu dia batuk-batuk karena makan ice cream.

Berfoto di Wall. The Orange Girl !

Sedikit kekurangan saja kalau menurut saya sih, mbak-mbak yang mendampingi kurang memberi waktu yang cukup untuk anak dalam menjalani proses. Kalau Vay agak lama waktu memencet coklat dalam plastik, langsung dibantu. Menabur toping kurang rapi juga langsung dibantu. Memakai toping juga agak dibatasi, mungkin takut anak-anak menuang toping kebanyakan kali ya. Padahal anak-anak seumur Vay kan sebenarnya sudah mulai bisa menentukan kapan waktunya berhenti menuang toping. Kalau Vay, dia udah tahu dia mau toping yang mana saja, meski mbaknya mengarahkan pakai ini pakai itu.

Actually itu yang saya kurang sreg setiap kali membawa Vay ke tempat melukis atau yang menghias-hias kayak gini, karena baik mbaknya Vay atau mbak-mbak yang jaga suka gak sabar kalau Vay kelamaan, terus jadinya malah dibantuin. Padahal sudah dibilang lho, tidak apa kalau tidak rapi, yang penting itu hasil buatannya sendiri.

Tapi ke tempat ini tidak rugi lho. Rp.65.000 sudah bisa main masak-masakan dan bisa dimakan langsung atau dibawa pulang makanannya. Kalau mau ke situ, saya kasih ancer-ancer termudahnya ya. Mall of Indonesia, Ground Floor. Masuk saja dari Lobby 7. Lurus, sisi sebelah kiri. Dapat deh.

34 Comments

  1. kirain sapinya beneran…. tahunya mainan ya… wah layak dikunjungi nih MOI.. tp jauh banget… hiks

    • Zizy

      Huehuee…. cocok sih emang, Vay Queen…

  2. saya kira sapi yang digunakan adalah sapi asli, oiya memang kadang pihak di taman bermain anak seperti ini suka tidak sabaran. padahal anak lebih suka jika mereka dibiarkan berkreasi atas dasar apa yang mereka pikirkan, tidak buru2 disanggah.

    • Zizy

      wkwkwkw…. klo sapi asli mgkn ga tepat sih klo di mall, dan anak2 blm tentu berani juga… 🙂

  3. hihihi lucu banget tempatnya!!! tapi bagus juga ya.. jadi bermain sambil belajar… 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *