Menyelesaikan setiap tugas yang ada di daftar adalah sebuah tantangan. Menjadi ibu adalah pekerjaan yang tidak bisa diabaikan, kemudian kita juga masih punya hal lain yang harus dipikirkan seperti pekerjaan, urusan keluarga besar, persahabatan, pergaulan sosial, dst. Dan kadang semuanya ini berada di dalam pot yang sama yang membutuhkan perhatian kita sekaligus.
Jadi bagaimana sih cara memastikan semuanya selesai, terakomodir, lancar, tanpa kita harus merasa kelabakan dan penuh stres?
Ada beberapa tips manajemen waktu untuk pribadi dan juga untuk ibu yang telah membantu saya menjadi lebih efisien dengan waktu yang saya miliki. Saya harap ini bisa membantu para ibu lainnya untuk bisa menyelesaikan lebih banyak tugas negara dan juga mendapatkan lebih banyak waktu luang.
Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Lancar Tanpa Kelelahan. Ini Tipsnya.
Berikut adalah 7 kebiasaan dan kiat yang dapat dikelola yang akan membantu meningkatkan produktivitas kita sehingga kita dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan setiap hari. Tujuannya agar lebih efisien sehingga kita memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga, hobi, dan juga perawatan diri (nah!).
1. Buat Rutinitas Pagi
Nomor Satu yang harus ada dalam daftar adalah membuat rutinitas pagi. Jika kita ingin menciptakan hari yang lebih produktif, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan membuat pagi hari menjadi waktunya kita.
Bila kita memulai hari dengan hiruk-pikuk dan tanpa rencana apa di jam-jam awal, maka akan sulit untuk menangani sisa hari secara efisien. Ini adalah proses kita mencari tahu seperti apa pagi yang kita inginkan, dan bagaimana hal ini bisa membuat kita jadi produktif sepanjang hari.
Ada banyak buku atau video di YouTube yang membahas rutinitas pagi, termasuk juga beberapa artikel yang saya tulis di blog ini. Namun, ini bocorannya: yang terbaik adalah yang pasti bisa kita terapkan. Karena pagi hari (mungkin juga sampai siang dan sore) masih tidak dapat diprediksi saat kita menjadi seorang ibu (terutama bila anak-anak masih kecil dan butuh perhatian hampir setiap saat), ada baiknya untuk menjaga rutinitas pagi kita tetap sederhana dan hanya dengan sedikit fleksibilitas.
Beberapa hal penting yang perlu diingat saat merencanakan rutinitas pagi adalah:
Selalu bangun lebih cepat, dan bangun sebelum anak-anak
Kalau kita menjadi yang pertama bangun, maka ini memungkinkan kita untuk fokus pada aktivitas pagi kita dan memiliki waktu tenang untuk berpikir. Ini membantu menempatkan perhatian kita di satu tempat pada satu waktu, karena kita tahu kan tidak akan bisa seperti itu sepanjang hari. Kalau anak-anak sudah bangun, mana mungkin bisa tenang lagi?
Ini adalah ruang tenang sebelum hari dimulai. Waktu perawatan diri ini membantu kita menjadi ibu yang lebih baik (dalam kepala saya artinya lebih waras) sepanjang hari.
Fokus pada kesehatan dan perawatan diri
Rutinitas pagi adalah waktunya untuk menjaga kesehatan dan beberapa kebutuhan pribadi, seperti sedikit perawatan diri. Ini bisa termasuk minum air lemon, bermeditasi, menulis jurnal, mandi, atau mungkin saja sempat untuk jalan pagi sebentar. Kalau saya, begitu bangun pagi langsung minum air putih dengan campuran lemon, memasukkan kucing kami ke dalam rumah dan mengelus-elusnya dulu beberapa saat, kemudian melakukan yoga singkat dilanjutkan dengan sedikit latihan beban.
Tinjau ulang rencana di hari itu
Bagian ketiga dari rutinitas pagi yang bermanfaat adalah melihat jam ke depan dan merencanakan tugas. Ini mungkin termasuk mempersiapkan makan anak-anak, belanja bahan makanan, janji pertemuan dengan teman atau keluarga, proyek kerja atau rencana ke salon. Umumnya untuk beberapa rencana khusus, kita sudah menuliskannya di malam sebelumnya, tapi dengan meninjaunya kembali di planner, akan membantu memastikan tidak ada yang terlewat.
2. Terapkan Block Schedule
Block schedule atau time block adalah kiat lain untuk menyelesaikan pekerjaan. Pada dasarnya, kita akan mengatur secara detail apa saja tugas kita dalam waktu-waktu yang kita tentukan secara detail sepanjang hari. Dengan begitu, kita tidak membagi waktu produktivitas terbaik kita dengan urusan mencuci pakaian, mencuci piring, mendadak meeting, dan kemudian kehilangan waktu berharga dalam transisi satu satu tugas ke tugas lainnya.
Beberapa contoh kategori tugas itu seperti ini:
- Rutinitas pagi: semua yang di atas tadi, termasuk merapikan tempat tidur, menyiram tanaman dan kebun, sarapan, mengantar anak ke sekolah.
- Rumah tangga: bersih-bersih rumah, persiapan menu makan untuk hari itu, dan urusan bayar tagihan.
- Produktivitas: diisi dengan kegiatan produktivitas pribadi, seperti membuat kerangka tulisan dan menulis, mencari ide dan bahan untuk proyek, merekam podkes, distribusi konten.
- Bisnis dan Pekerjaan: meninjau email dan proposal, pertemuan rutin dengan tim, brainstorming ide, video conferenc dengan klien.
- Perawatan diri: tidur siang, membaca buku, bertemu teman sebelum menjemput anak pulang sekolah.
- Waktu tidur: mandi, mengenakan krim malam, memastikan anak sudah bersih-bersih sebelum naik ke tempat tidur.
Menggunakan jadwal blok sangat membantu mengatur aktivitas harian kita, dan ini juga bisa diterapkan secara tematis. Seperti, hari Senin adalah hari khusus membayar tagihan, Jumat sore adalah hari administrasi, mengecek semua status keuangan, Sabtu adalah hari tamasya bersama keluarga.
3. Melakukan Perencanaan Menu Makanan Jauh Hari
Perencanaan makan terbukti membantu saya mendapatkan lebih banyak waktu kosong setiap hari. Dimulai dengan melakukan perencanaan belanja untuk seminggu dua minggu ke depan, kemudian membaginya ke dalam kotak-kotak bahan makanan (mulai dari daging sampai bumbu-bumbu). Menu makanan untuk anak saya juga sudah direncanakan agar tidak perlu bingung di pagi hari besok mau bawa apa ke sekolah. Buat para ibu yang tidak sempat menyiapkan bekal anak dan tidak ada asisten yang membantu, bisa mempertimbangkan menggunakan jasa catering agar anak tetap bisa makan siang on time saat di sekolah. Dan ternyata, setelah melakukan perencanaan dengan lebih rinci, saya bisa menghemat pengeluaran belanja.
Semua perencanaan ini bisa dilakukan di buku catatan atau bisa juga menggunakan aplikasi, atau langsung di Google Spreadsheet seperti saya.
Setelah urusan menu makan sudah selesai, saya juga suka melakukan proses memasak sekaligus, seperti memasak daging rendang atau teri kacang kering sekaligus untuk dua minggu. Ini bisa jadi penyelamat saat kami pulang kemalaman dan kelaparan begitu sampai di rumah.
Baca juga: Meningkatkan Efisiensi Demi Mendapatkan Lebih Banyak Waktu Luang
4. Manajemen Tugas Rumah Tangga Secara Sistematis
Menciptakan sistem adalah kunci untuk menjadi lebih efisien dalam segala hal. Ini memastikan kita mencapai prioritas, dan memberi panduan untuk menyelesaikan pekerjaan sepanjang hari, minggu dan bulan. Dalam membuat sistem organisasi rumah, kita akan mulai dengan membuat garis besar untuk apa yang terjadi setiap hari.
Pertama kali saya pindah ke Jakarta, saya mulai membuat daftar periksa yang mencakup semua area rumah tangga yang perlu diperhatikan, mulai dari membersihkan kamar mandi, mencuci pakaian, belanja dapur, pemeliharaan rumput halaman, sampai waktu senggang untuk semua.
Ini sangat membantu terutama ketika saya harus berganti asisten rumah tangga, maka orang baru tinggal mengikuti semua skema yang sudah dibuat. Seperti, apa saja tugas setiap hari, lalu tugas setiap minggu, tugas setiap bulan, dan cleaning checklist. Untuk saya, saya menyimpannya di Notes, kemudian juga dicetak dan ditempelkan di pintu kulkas dan pintu dapur belakang untuk panduan bagi semua orang.
5. Gunakan Teknologi
Menyelesaikan pekerjaan rumah akan lebih cepat dengan bantuan teknologi. Seperti menggunakan mesin cuci sebagai bantuan tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan binatu. Bayangkan saja kalau harus mencuci tangan bila kita memiliki banyak anggota keluarga, ditambah memiliki anak kecil yang pasti harus beberapa kali berganti pakaian sepanjang hari. Jaman sekarang, mesin cuci tersedia dengan banyak pilihan yang fiturnya bisa kita pilih sesuai kebutuhan. Bisa dari merendam, mencuci, sekaligus mengeringkan.
Bantuan lain dalam menyelesaikan pekerjaan adalah microwave. Mesin ajaib ini menjadi favorit, karena sangat membantu di urusan pemanasan makanan secara cepat.
6. Latih Anak untuk Membantu
Saya tidak ingin melakukan segalanya untuk semua orang di dalam keluarga, meskipun naluri seorang ibu adalah dapat melayani anak dengan maksimal. Kalau semua harus dilakukan sendiri oleh ibu, ujungnya malah kelelahan. Dalam sebuah rumah tangga, semua anggota keluarga seharusnya berkontribusi, dan ibu bisa mendelegasikan sebagian tugas pada anak-anak. Ini akan menghemat waktu, dan juga membantu mempersiapkan anak-anak menjadi dewasa nanti.
Beberapa contoh cara memberdayakan anak-anak itu seperti:
- Anak yang lebih kecil, bisa dilatih untuk merapikan mainannya sendiri ke dalam kontainer, mengembalikan sepeda kecilnya ke sudut garasi, mencuci tangannya setelah main.
- Anak yang lebih besar sudah bisa membantu mencuci pakaian, mencuci mobil, mengangkat jemuran dan melipat pakaian sebelum disetrika. Termasuk juga merapikan tempat tidur, menyiapkan makan siang, dan memberi makan hewan peliharaan.
7. Selesaikan Satu Persatu ya, Bu.
Kita kadang memaksa agar semua bisa terlaksana sekaligus, padahal seharusnya tak segalanya harus sempurna. Bisa saja karena kondisi dan satu lain hal, ada beberapa daftar pekerjaan yang tidak bisa diselesaikan dalam satu hari. Karena itu, kurangi lis panjang yang ada di dalam planner, pilih hanya yang paling diprioritaskan di hari itu, lalu selesaikan satu persatu. Saya juga suka memaksakan semuanya selesai sekaligus, tapi saya sadar bahwa itu gak mungkin dan ujungnya malah jadi kehabisan tenaga dan stres. Jadi saya akan cek ulang daftar dan pindahkan beberapa ke hari berikutnya.
Rangkuman:
Kalau para ibu punya kiat lain yang bisa dibagikan, please share di bawah ya.
Pingback: Cara Menjaga Kesehatan dan Kebugaran untuk Ibu Super Sibuk | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger