Saat Setan Datang
Ulang Tahun Vay vs Bedinde
Ooh..! Casting tuh Kayak Gini toh!
Tali Asih Buku Berjendela
Terkejut. Itulah yang saya rasakan saat Jumat sore kemarin sampai di rumah, dan menemukan benda berukuran besar bersampul coklat. Eh, apa ini? Paket dari siapa? Saat saya membaca tulisan di potongan kertas putih di depan paket, refleks bibir ini tersenyum. Ternyata paket itu adalah Tali Asih dari Pakde Cholik.
Buru-buru saya ambil gunting (emang paling demen dah kalo urusan buka kado :D) lalu saya gunting kertas pembungkus coklat itu mulai dari sudut. Aaah. Ya ampun. Saya terkesiap saat melihat isinya. Ini buku yang memang saya ingin-inginkan untuk Vay, tapi always lupa beli kalau ke Gramed. Aduh baiknya Pakde yang satu ini. Benar-benar tak menyangka. Pakde telah mengirimkan “Buku Berjendela†dengan judul : HUTAN, salah satu seri dari “Lihat Sekelilingmuâ€.
Susu Formula & Bakteri Sakazakii
Like Mommy Like Daughter
Mengurus Anak saat Sakit
Vay Berkuda
Sabtu kemarin saya bawa anak saya ke Pacuan Kuda Pulomas. Setahun lalu waktu saya bawa Vay ke dokter spesialis tumbuh kembang — karena saya merasa Vay lama sekali bicaranya — salah satu terapi yang kata dokter harus dilakukan adalah : berkuda seminggu sekali.
Lho, dimana pula mau cari kuda di Jakarta ini? Begitulah pikir saya waktu itu. **maklumlah Kakak kan anak Medan, belum hapal kali tempat-tempat di Jakarta.
Ah tapi kan ada Google? Google selalu punya jawaban untuk semua pertanyaan :). Saya pun searching di google dan dapatlah info kalau di daerah Pulomas ada pacuan kuda. Dan ternyata waktu discuss sama papi saya, eh beliau juga tahu pacuan kuda itu (ya iyalah secara beliau besarnya di Jakarta :D). Lalu cari punya cari info, ternyata kuda-kuda di sana disewakan kok untuk umum. Tapi ya sudah, info sudah didapat, tapi belum sempat mencari langsung lokasinya.
Belanja Majalah di Sabang
Saya sekarang punya kebiasaan baru, yaitu bawa oleh-oleh untuk Vay setiap pulang kerja. Awalnya tidak terpikir oleh saya soal oleh-oleh ini, tapi teman sebelah saya Elm, suka cerita tentang oleh-oleh yang dia bawa pulang untuk anaknya. Waktu itu saya tanya, kenapa harus dibiasakan bawa oleh-oleh? Gimana kalau mendadak tidak bisa bawa oleh-oleh? Saya pikir, ah betapa manjanya anak-anak kalau kita selalu membiasakan bawa oleh-oleh setiap hari.
Waktu itu Elm menjawab, tiap kali dia bawa oleh-oleh, anaknya itu pasti senang sekali. Karena kita ini ibu bekerja, tentu agar anak selalu merindukan kedatangan kita setiap sore, perlulah sedikit oleh-oleh untuk menghibur hatinya karena sudah ditinggal seharian. Apalagi kalau bundanya membawa oleh-oleh favoritnya, yang biasa diberikan Elm kalau anaknya hari itu jadi anak pintar. Entah makannya pintar, sekolahnya gak rewel, dst. Dan oleh-olehnya juga bisa apa saja, bisa DVD film, majalah, pinsil warna, atau bisa juga sekantong donat kentang.