Jangan Tuduh Aku

Kemarin siang di Hoka Hoka Bento Grandi. Dua orang perempuan mengantri di belakang saya. Menilik dari pakaiannya yang paduan blazer – celana panjang berwarna sama, mereka pastilah orang kantoran. Kantoran resmi, begitu istilah saya. Soalnya kalau dibandingkan dengan gaya saya yang pakai jeans coklat dan blus rajutan, saya memang lebih mirip orang  yang mau jalan ke mall daripada pergi ngantor.

Karena antrian masih lama, mau tak mau saya jadi mendengarkan repetan salah satu perempuan itu. Ya mau gimana lagi, saya sendirian, tidak punya kawan mengobrol dan mereka hanya selisih tigapuluh senti saja di belakang saya. Suara repetan berintonasi tinggi – kelihatan tidak peduli bisa terdengar oleh orang lain – mendominasi suara temannya yang pelan.

Uangku Bukan Uangmu – part 2

Masih ingat postingan “Uangku Bukan Uangmu.”? Nah kali ini saya mau buat postingan lanjutannya. Kalau dulu membahas tentang “So what? I can do everything I want with my money..” sekarang bahasannya tentang,”Urusan masing-masing ya bayar masing-masing.” Hehehee…

Pernah gak saat diajak kencan sama seseorang, kita mikir, nanti siapa yang bayar ya? Dia yang bayar atau bayar sendiri-sendiri? Anda tidak perlu khawatir mikir siapa yang bayarin siapa kalau kencannya di sejenis warung kopi modern kayak Starbucks, karena siapapun yang datang duluan so pasti akan pesan minum duluan dan yang datang belakangan cukup tahu diri untuk mengerti bahwa dia harus mengantri dan membayar minumannya sendiri. Beberapa kali saya janji ketemu orang di Jco juga bayar masing-masing, tak peduli siapa yang mengajak.

Asisten & Babysitter baru lagi…

Ceritanya, dua hari lalu datang babysitter baru dari yayasan, umur 19thn, berseragam putih-putih. Saat saya pulang kantor, di teras depan rumah si babysitter baru sedang duduk bersama si transporter (ciee…

Oleh-oleh Mudik 1 : Lebaran di Siantar

Akhirnya online juga. Sebenarnya sih waktu mudik kemarin kita bawa laptop, tapi karena ternyata selama disana saya ngurusin Vay terus — yang ngintil aja kemana maminya pergi — alhasil tidak sempat mengupdate berita lebaran selama mudik. Hanya sempat update blog Vaya saja hehee.

Actually saya tuh selalu berlebaran di Medan (karena base keluarga saya ya di Medan), cuma memang sudah hampir 4 tahun belakangan ini saya mudiknya ke Siantar, karena papi saya stay for a while di Siantar, jadilah kami lebarannya di Siantar. Gitu lho…

Persiapan Mudik

Sebentar lagi mudik. Sudah pada siap-siap untuk mudik belom? Tiket, uang tunai, oleh-oleh. Perlengkapan printilan buat yang mudik bawa anak.

Saya sudah menyicilnya dari sekarang. Tiket pesawat, sudah ada di inbox, tinggal print nanti saat dekat-dekat mau berangkat. Koper-koper sudah diturunkan dan dibersihkan. Plastik-plastik untuk tempat baju kotor sudah dimasukin sekalian. Pakaian tinggal disusun mendekati hari H. Tidak bawa banyak-banyak karena masih banyak stock di Medan hihihih… Perlengkapan mandi juga sudah lengkap di dalam kotaknya. Tinggal masukin koper aja. Kamera dan notebook, belakangan.

Gempa Woi… Gempa…

Kemarin sore Jakarta gempa. Dan dalam hitungan menit saja, jaringan langsung busy, semua orang sibuk menelepon kesana-kemari, jangan lupakan pula mereka yang langsung mengupdate statusnya di facebook.

Saat gempa terjadi, saya sedang di kantor, duduk santai bersila di atas kursi. Lagi blogwalking. Tiba-tiba kok rasanya kursi saya jadi kursi goyang nih, gujlak gujluk gujlak gujluk. Saya berhenti mengetik, lalu memandang teman di depan saya. “Gempa nih,” kata teman saya. “Iya.” Saya mengiyakan. “Enggak ah,” kali ini teman yang lain nyambung. Mungkin karena dia sedang berdiri dan barusan ngobrol dengan temannya jadi tidak merasakan.

Wiken ke Gelanggang Samudera

Siang tadi jalan-jalan ke Ancol, ke Gelanggang Samudera. Berempat, dengan Vaya, mertua saya, dan baby sitter si Vaya. Suami tidak ikut karena sedang keluar kota.

Rencana jalan-jalan ke Ancol ini adalah usulan para ibu-ibu blogger untuk kopdaran. Lama juga baru terwujud, tertunda hampir dua bulan. Dan ternyata di acara kopdaran inipun, beberapa mommies blogger juga berhalangan hadir.

Indonesia Berduka

Hari ini, 17 Juli 2009. Indonesia kembali Berduka. Betapa perih hati ini menyaksikan bangsa Indonesia kembali terpuruk akibat keegoisan sedikit golongan. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya pada para korban Bom…

Cuci Mata ke Sarinah

Jam istirahat hari ini – setelah menghabiskan bekal makan siang – saya meluncur ke Sarinah Dept. Store di Wahid Hasyim. Pengen jalan-jalan saja, melihat-lihat.

Seperti biasa, Sarinah tidak pernah sepi. Pusat perbelanjaan tua ini tetap mampu menyedot pengunjung, biarpun di sekitarnya banyak pusbel yang lebih baru dan lebih megah. Wajar aja sih, di sini bisa dibilang salah satu tempat dimana Jakarta tidak tidur. Hehehee… soalnya selain McD 24 jam, juga ada Starbucks 24 jam dan Pizza Hut di Skyline Building (seberangnya Sarinah) yang juga buka sampai pagi. Jadi kalau tidak bisa tidur, paling enak nongkrong di Sarinah. Bisa ngobrol ngalur ngidul sama teman sampai capek.