Mencaci Bangsa Sendiri?

Presiden Obama datang ke Jakarta. So?

Semalam, saat Presiden Obama dan Presiden SBY live di TV, ada kejadian dimana Presiden SBY ‘terselipet’ saat menjawab pertanyaan.

Banyak orang menghina dan mengejek Pak SBY yang katanya menjawab ‘lari dari jalur’ dikarenakan beliau tidak paham betul pertanyaan yang diajukan si wartawan itu dalam dialek Amerika yang kental. Begitu kata orang-orang di twitter. Hellow… perlukah cacian dan ejekan itu? Di twitter pula, yang bisa dibaca oleh bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

No matter what, he’s still our President. Bicara sih gampang, komentar sih bebas, lha wong gratis, tapi saya rasa yang berkomentar itu belum tentu ada sepersepuluhnya beliau. Sudah sepantasnya kita menghormati beliau sebagai Presiden kita. Dibalik jabatannya sebagai Presiden, pak SBY juga manusia yang punya banyak kekurangan seperti layaknya manusia biasa. Anda tidak perlu menghormati SBY kalau Anda tidak mau, tapi hormatilah jabatannya. Presiden Republik Indonesia.

Anyway, saya bukanlah orang yang sangat mengagung-agungkan SBY. Saya netral saja. Tapi yang saya tahu, kebiasaan menghina dan menghujat, dulunya bukanlah sifat asli bangsa ini. Tapi sekarang kok semakin menjadi-jadi ya. Kenapa begini? Entahlah.

So, guys, mendingan gunakan social mediamu untuk hal-hal yang positif. Timeline yang isinya informasi positif or curhatan or lucu-lucuan or ejek-ejekan sama teman, itu jauh lebih enak dibaca daripada yang isinya mengejek Presiden sendiri. No mention lho. Ini tak lebih hanya pendapat saya saja. ^_^

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.