Fotografi adalah proses yang menyenangkan, saya yakin semua orang menyetujuinya begitu dia sudah merasakan bagaimana menghasilkan gambar entah melalui ponsel atau kamera. Belajar tentang fotografi di jaman sekarang pun jauh lebih lebih mudah, dibanding masa-masa ketika fotografi membutuhkan kamar gelap, atau menunggu berjam-jam untuk dapat mengambil satu gambar. Dan apapun yang menjadi minat kalian saat ini, semua bisa dijepret dan digali lebih dalam.
Kali ini kami di TS.com mencoba fokus pada cara mengambil gambar yang bagus, dan kami harap konten yang kami sajikan di sini masih cukup relevan dan bisa membantu kalian yang tertarik belajar fotografi, tapi masih ragu-ragu. Belajar fotografi rumit atau tidak ya? Tergantung, mau dianggap rumit atau tidak. Kuncinya tentu saja, ambil kamera dan mulai menjepret.
Buat yang sudah tahu semua teknik fotografi, mungkin tips ini terasa mengulang, tapi tak apalah, anggap saja konten ini akan membantu kalian merefresh ilmu. Yuk mari kita simak tips fotografi untuk pemula berikut ini.
Tips Cepat Belajar Fotografi Untuk Pemula
1. Aturan dasar fotografi tetap harus dipelajari, agar nanti bisa dilanggar saat sudah (agak) jago
Aturan fotografi itu penting diketahui karena akan memberikan kita dasar untuk mempelajari tips dan trik di kemudian hari. Pelajari dulu apa aturannya agar suatu saat nanti kalian bisa memiliki kontrol yang lebih kreatif karena sudah tahu dasar aturannya. Minimal tahu aturannya, meskipun belum terlalu canggih mengaplikasikannya. Yang perlu dilakukan adalah belajar sambil jalan.
2. Pastikan sudah fokus, lalu atur frame dari bidikan
Punya gambar yang buram dan tidak fokus? Jelas itu tidak bisa dipakai. Sebaliknya kalau kalian mengambil gambar dengan komposisi yang agak berantakan tapi eksposur pas dan juga fokus, itu masih bisa disimpan dan dirapikan. Inilah alasannya kenapa kalian harus selalu mengatur fokus dan mengekspos sasaran foto dengan benar terlebih dahulu baru mengatur frame.
3. Fokus pada mata
Teman-teman fotografer di TS.com selalu lebih tertarik pada mata di dalam sebuah foto portrait, sebab mata adalah titik fokus dimana kami akan merasa terhubung dengan subjek. Ini benar. Karena itu bila akan mengambil foto portrait dengan settingan apapun, pastikan kalian memusatkan fokus pada matanya. Selama mata dari subjek berada di dalam fokus, kalian dan juga subjek akan menganggap bahwa gambar tersebut bagus dan dibidik dengan benar.
4. Bikin banyak kesalahan, lalu belajar
Harus bikin banyak kesalahan, karena dengan begitu semakin cepat pula kalian belajar dan semakin cepat bisa meningkatkan keterampilan fotografi. Semua fotografer profesional juga pernah kok berada di masa-masa baru memulai tanpa pemahaman apapun tentang kamera.
Poin dalam hal ini adalah mengubah kesalahan menjadi pelajaran yang akan membangun keterampilan kalian. Jadi jangan ragu untuk mencoba macam gaya dan teknik yang belum pernah dilakukan dan bila salah, jadikan itu sebagai proses belajar menemukan teknik yang tepat.
5. Sempurnakan segitiga eksposur
Eksposur yang tepat dalam fotografi itu adalah keseimbangan dalam tiga hal: shutter speed (kecepatan rana), aperture, dan pengaturan ISO. Kalau baru memulai, tak perlu sungkan untuk memotret dengan mode otomatis atau priority, karena ini adalah bagian dari kita mengenal bagaimana setiap mode yang ada di kamera kita menghasilkan eksposur yang tepat. Kalian harus memahami hubungan antara shutter speed, aperture dan ISO terlebih dahulu baru mulai shifting ke mode manual, karena masing-masing punya pengaruh langsung pada kualitas gambar.
ISO – (eye-sho) adalah akronim untuk International Organization for Standardization. ISO menunjukkan seberapa sensitif sensor atau film terhadap cahaya. Dalam situasi yang lebih gelap, kalian harus menggunakan pengaturan ISO yang lebih tinggi atau lebih sensitif untuk menangkap cahaya, seperti ISO 1000 atau bahkan bisa sampai 6000. Pengaturan ISO yang lebih tinggi umumnya akan menghasilkan lebih banyak noise (seperti butiran-butiran) ke dalam gambar. Tapi menurut kami noise tidak masalah bila memang dibutuhkan, selama gambar yang dihasilkan fokus.
Aperture – Ini mengacu pada ukuran bukaan di diafragma lensa. Angka lebih kecil berarti pembukaan yang lebih besar sehingga cahaya lebih banyak masuk, dan kedalaman bidang yang lebih dangkal pada gambar. Angka yang lebih besar berarti akan membiarkan lebih sedikit cahaya yang masuk, namun gambar akan terlihat lebih tajam.
Shutter speed/kecepatan rana – Ini adalah jumlah waktu rana kamera terbuka dan jumlah waktu sensor atau film kalian terkena cahaya. Speed yang lebih cepat (ditandai dengan angka lebih besar) dapat “menghentikan” gerakan, sementara speed yang lebih lambat memungkinkan lebih banyak cahaya masuk sekaligus dapat menangkap motion serta blur.
6. Fotografer harus selalu siap biar gak kehilangan momen
Selalu siap untuk mengambil gambar kapan saja. Sebagian besar kamera baik dslr maupun digital memiliki waktu cukup instan saat dinyalakan, dan sekarang juga rata-rata kamera tidak banyak memakan daya baterai meski dibiarkan menyala.
Kami sarankan untuk menyimpan kamera dalam salah satu mode priority atau otomatis untuk kebutuhan mengambil gambar yang tidak terduga, katakanlah saat menunggu kereta api lewat, atau saat mau memotret sport. Bila ada cukup waktu, kalian bisa beralih ke mode yang biasa digunakan untuk mengambil gambar objek yang tidak bergerak. Tapi kadang kalian hanya punya kesempatan sepersekian detik saja lho untuk menangkap bidikan yang tepat dan bagus.
7. Agar subjek lebih menonjol, gunakan aperture paling lebar untuk portrait
Ukuran aperture sekitar f/2.8 hingga f/5.6 akan membuat latar belakang di belakang subjek jadi lebih kabur. Ini yang akan membantu menghilangkan latar belakang yang ‘mungkin’ mengganggu dan pastinya membuat subjek yang kalian foto jadi menonjol. Silakan bereksperimen dengan aperture yang lebih lebih lebar lagi, namun hati-hati agar area fokus dari subjek yang di foto tetap fokus.
Bocoran, kalau kalian mau memulai belajar fotografi dan masih bingung ingin mencari lensa, usahakan kalian punya lensa 50mm, karena lensa ini memiliki fix aperture, dan kalian bisa langsung jatuh cinta saat belajar memotret bokeh. Langsung baca postingannya di sini: Lensa 50mm, Istimewa dan Wajib Punya.
8. Mencegah hasil goyang atau blur dengan mencocokkan kecepatan rana (speed) dengan focal length
Ini adalah trik gampang mengatasi agar hasil foto tidak blur saat berada di dalam handheld. Misal kalian pakai lensa 50mm, maka kalian harus menggunakan shutter speed di 1/50 atau lebih cepat untuk dapat menangkap gambar dan menjaganya tetap tajam. Bila kalian memiliki lensa yang panjang dan lebih berat, ini biasanya cukup sulit untuk bisa stabil, karena itu bisa diakali dengan menggunakan shutter speed yang lebih cepat, untuk menghindari shaking kamera.
Baca juga: Tips Fotografi: 7 Cara Menghasilkan Foto Lebih Tajam dan Detail
9. Hindari goyangan kamera
Goyangan kamera dapat membuat foto tidak dapat digunakan. Meningkatkan ISO dan membuka aperture memungkinkan kecepatan rana jadi lebih cepat, dan bisa mengurangi kemungkinan gambar buram. Namun, ini tidak harus selalu menjadi pilihan kalau kalian ingin mencoba mempertahankan kualitas spesifik lain dari gambar. Mulailah dengan mempelajari cara memegang kamera dengan benar, sehingga bisa mengurangi goyangan kamera.
Satu tangan untuk menopang bodi kamera, dan tangan lainnya menopang lensa, lalu tarik siku ke arah dada, biarkan istirahat di sana. Dengan begitu, ada sandaran yang stabil saat menopang kamera dan lensa. Bernapas dengan stabil, dan tahan napas sebentar saat menekan shutter. Untuk beberapa skenario foto yang diinginkan, seperti long exposure, disarankan menggunakan tripod.
Baca juga: Tips Fotografi: Biar Hasil Foto Tetap Tajam Meski Tanpa Tripod
10. Edit versi cepat: crop dan luruskan
Tidak mudah untuk mendapatkan hasil sempurna saat pertama mencoba. Ingat-ingat ini ketika akan mengintip melalui viewfinder: luruskan bidikan, pastikan fokus, lalu tekan tombol shutter. Namun karena memang tidak mudah karena viewfinder itu luasnya kecil dan mungkin mata juga bisa salah salah membidik, lanjutkan dengan melakukan pengeditan di layar yang lebih besar seperti komputer. Rapikan dengan aplikasi fotografi seperti Lightroom yang bisa otomatis straighten, dan potong atau crop ruang kosong berlebih. Langsung cakep.
11. Saat membidik dari lubang intip, usahakan kedua mata terbuka
Kita suka otomatis memicingkan sebelah mata ketika sedang mengintip dan membidik. Tidak ada yang salah dengan ini. Namun begitu subjek atau objek sudah fokus, belajarlah membidik dengan kedua mata terbuka. Bila kalian menggunakan view finder untuk mengatur frame, ya sudah ini lebih baik. Karena dengan kedua mata terbuka, kalian bisa melihat jelas kapan subjek yang akan difoto mulai masuk ke bingkai. Iya, ini cocok untuk memotret subjek yang bergerak, seperti binatang, atau memotret aksi olahraga.
12. Mulailah dengan memotret apa yang kalian suka
Fokuslah pada satu minat yang paling kalian suka, karena dengan begitu kalian akan tetap tertarik pada fotografi dan akan lebih bersemangat belajar. Suka memotret alam dan binatang, manusia, makro, atau manusia entah human interest atau model, bebas.
13. Memanfaatkan refleksi
Ini salah satu trik yang bisa menampilkan banyak peluang menghasilkan foto berbeda, yaitu menggunakan refleksi. Trik ini memang diletakkan paling terakhir karena seringkali cara ini suka dilupakan ketika sedang asyik memotret. Jadi, angka tiga belas ini adalah pamungkas untuk refleksi. Menggunakan refleksi dari genangan air bekas hujan, kolam renang, atau sungai dan danau, atau refleksi dari jendela dan kaca, bisa menghasilkan foto yang berbeda dan pasti keren.
Bila postingan ini berguna, jangan ragu untuk membagikan link postingan dan infografis ini ya!
Pingback: 6 Tips Menjaga Tubuh Tetap Sehat dan Fit Saat Traveling | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger
Bagus sekali informasi yang diberikan dan tentunya menambah wawasan. Kunjungi website unair ini untuk menambah wawasan mengenai belajar fotografi
Mau beli lensa 50mm itu deh :D. Ga jadi2 padahal niat mau beli memang udah lama mba. Tapi gara2 oandemi juga, aku pun ga traveling sampe skr, Yo wis, ditunda lagi. Ama tripod juga belum ada.
Tips yang ttg objek jangan blur, itu selalu aku inget. Soalnya dulu pernah diksh tau juga, mau objeknya miring kek, mau gelap kek, ga masalah, yang penting ga goyang dan blur. Gelap atopun miring, masih bisa dibenerin, tapi blur wassalam ajaa :D. Mau diapain juga ga bakal bisa . Makanya aku pegang banget tips yg itu