Jalan-jalan Tokyo Hujan Salju di Narita – Back to Jakarta

18 Januari 2014: hari keenam

Hari ini kami akan kembali pulang ke negara kami. Ah, tak bisa saya katakan rindunya. Pada Vay, pada rumah, pada makanannya, cuacanya. Meskipun pagi itu saya kembali makan nasi dengan ikan teri saja (plus roti) tapi tak masalah. Will be home, soon…!

Sehari sebelumnya, saat kami training, tuan rumah berkata bahwa kami beruntung datang saat cuaca Tokyo sedang dingin-dinginnya, dan menurut ramalan cuaca, besok akan turun salju, which is ya hari ini, 18 Januari. Benarkah?

Saat kami baru melangkahkan kaki mau naik shuttle bus, mendadak hujan salju turun. Kami langsung batal naik bus, foto-foto dulu. Tapi yang pertama ini hanya sebentar, dan masih ampas. Kami naik lagi ke bus, dan tahu-tahu hujan salju turun lagi! Kali ini lebih besar dan banyak. Temanz, ini baru namanya hujan salju. Kali ini foto-foto tak perlu pakai efek melempar-lempar salju. Sepuluh menit kemudian, baru berhenti.

Driver shuttle bus tetap menunggu. Dia berkata ke guide kami, bahwa hujan salju tadi pagi sama sekali tidak ada. Salju baru turun ketika kami semua keluar dari lobby hotel Katanya, itu adalah pertanda baik bagi kami semua.

Ah, beruntung sekali kami semua bisa merasakan hujan salju! Saat kami tiba di bandara Narita pun, hujan salju sudah tidak turun lagi.

Nah, bagaimana dengan bagasi? Saya, kali ini pun tetap tidak overweight (entah kenapa, padahal kayaknya sudah belanja banyak), check in barengan tiga teman lain, agar timbangan bagasi bisa sharing. Petugas Garuda yang bertugas adalah orang Jepang dengan bahasa Inggris yang baik. Ia memanggil nama saya, “Damanika.. Astrido…” Astrido? Teman-teman di belakang langsung mengikik. Dan kemudian dia mengembalikan paspor saya dengan memanggil, “Damanik-san(g)”.

Kami berangkat dari Narita jam 12.20 waktu setempat dengan Garuda Indonesia, Boeing 777-300 ER, dan tiba di Jakarta pukul 17.45 WIB. Alhamdulillah.

Apa yang saya lakukan saat pertama kali tiba di Cengkareng? Langsung beli KFC!