Saat kita melakukan perjalanan atau liburan, salah satu kegiatan yang menyenangkan adalah merekam kegiatan dan momen-momen dengan kamera. Memotret.
Tapi sekarang bukan lagi sekadar memotret. Kita tentu ingin agar foto yang dihasilkan bisa bercerita, bisa merepresentasikan tempat tersebut dengan tepat, dan bisa membuat orang lain yang melihat foto tersebut jadi ingin datang ke tempat itu. Kegiatan ini disebut travel photography.
Tips Bikin Foto Perjalanan Yang Keren
Merencanakan perjalanan atau liburan? Berikut ini 6 tips fotografi perjalanan yang pasti akan berguna sebelum pembaca bepergian dan mulai memotret.
1. Cari info lebih detail tentang lokasi tujuan
Sebelum bikin itinerary, coba cari tahu dulu info-info kegiatan budaya, kegiatan karnaval, acara keagamaan atau spiritual, hari libur nasional di negara atau kota tujuan. Datang di waktu-waktu occasion tertentu mungkin akan lebih ramai wisatawan, tapi peluang kita mendapatkan momen foto juga lebih besar.
Dan tentu saja juga menyesuaikan apakah di waktu tertentu itu, tempat dibuka untuk umum. Seperti contohnya kalau di Bali, ada jadwal persembahyangan khusus yang mana pada saat itu tempat tersebut tidak dibuka untuk wisatawan.
2. Pastikan Ringkes
Travel photographer biasanya ingin membawa sebanyak mungkin peralatan (sama, saya juga begitu!), tapi itu berarti akan ada tambahan bagasi. Pertimbangkan untuk membawa barang lebih sedikit agar tidak menambah beban bagasi nanti, jadi bawa hanya yang benar-benar dibutuhkan. Kalau perlu ya lebih baik menyewa di tempat tujuan. Misalnya menyewa tripod, lightstand, atau lensa.
Tapi kalau ingin membawa peralatan sendiri, berarti usahakan agar yang dibawa nanti bisa ditopang dengan satu tubuh sendiri. Tripod yang ringan tapi kuat, flash dan trigger, dan tentu saja kamera dan lensa. Plus jangan lupakan batre cadangan dan segenggam memory card.
Gunakan backpack dengan bahan yang kuat dan punya banyak kantong yang merata, jadi nanti beban yang dibawa di punggung juga merata.
3. Bawa Lensa Yang Tepat
Pertanyaan yang sering muncul di grup fotografi Whatsapp adalah, “Nanti bawa lensa apa aja ya?”. Pertanyaan yang sebenarnya wajar karena setiap perjalanan punya banyak objek yang bila ditangkap dengan lensa tertentu hasilnya akan lebih maksimal.
Tapi kan tadi di nomor dua di atas sudah disebutkan, pastikan ringkes. Jangan sampai nanti kerepotan sendiri karena harus gonta-ganti lensa.
Saya biasanya hanya membawa dua lensa yang menyesuaikan dengan itinerary perjalanan. Satunya pasti lensa zoom, 24-70mm (karena memang hanya itu lensa zoom yang saya punya saat ini), lalu satu lensa lagi disesuaikan dengan itinerary.
Nah kalau ternyata space di tas hanya cukup satu lensa, atau budget juga terbatas, sebaiknya pilih bawa lensa zoom saja, seperti lensa 18-200mm atau 28-105mm, atau 28-300mm.
Baca juga: Indahnya Nusa Penida Tak Terperi
Kalau punya ruang ekstra dan budget lebih, bisa bawa 2-3 lensa, seperti prime lens 50mm buat portrait, lensa wide 16-35mm atau 10-24mm, dan telefoto 70-200mm.
4. Gunakan Pengaturan yang tepat
Mostly orang memotret dengan menggunakan JPEG. Tapi bila menggunakan RAW, akan sangat membantu saat post pro. Tapi itu artinya kita butuh memory card kapasitas tinggi, serta batre cadangan kamera yang cukup.
Sesuaikan saja dengan kebutuhannya bagaimana. Kalau memang mau pakai RAW, dan tidak ingin repot harus memindahkan file setiap malam saat sudah di hotel, berarti harus membawa memory card cukup di perjalanan.
Jangan lupa baca artikel ini juga: 15 foto yang akan bikin kamu pengen belajar balet
5. Bikin Catatan Kecil
Nah, biasanya kalau saya sudah di hotel, malamnya saya mencatat sedikit di dalam notes di handphone, highlight-highlight dari perjalanan hari itu.
Ini membantu saya ketika sudah pulang, untuk mengingat nama-nama atau kejadian spesifik di tempat yang dikunjungi. Soalnya perjalanan biasanya padat, jadi kalau tidak dicatat pasti ada yang lupa.
6. Nikmati Suasana & Memulai Percakapan
Travel photographer itu kan biasanya suka memotret dari jauh, kalau mau mengambil foto portrait juga candid dari jauh dengan lensa zoom. Alasannya adalah karena malu mau meminta, atau takut ditolak.
Seorang fotografer perjalanan itu harus pintar membaca situasi. Mulailah dengan menikmati suasana, supaya badan dan pikiran bisa lebih enjoy dan mulai menyatu dengan sekitar. Ini sangat membantu lho. Kalau sudah bisa menyatu dengan tempat dan suasana, akan lebih mudah ketika kita ingin coba mengambil foto dari penduduk lokal.
Mulailah dengan membuka percakapan dan lalu bertanya, “Boleh tidak kalau saya foto?” Kalau oke, bisa langsung ambil beberapa frame, dan kemudian tunjukkan hasilnya ke mereka melalui tampilan di display.
Kalau kita jalan ke luar negeri dan ada kendala bahasa, bisa dicoba dengan tersenyum dan memberi isyarat untuk meminta foto. Kalau ditolak ya sudah, tak masalah kan? Jangan baper. Tetaplah nikmati perjalanan.
Nah, biasanya dalam satu kali perjalanan, kita belum terlalu bisa akrab dengan suasana dan tempatnya. Apalagi kalau ternyata di tempat itu ada banyak aktivitas dan objek yang bisa diabadikan tapi tidak sempat kita ambil karena waktu.
Maka, tempat-tempat seperti itu perlu masuk lis untuk dikunjungi kembali. Datang kembali, kunjungi bukan hanya sebagai tukang foto, tapi juga sebagai wisatawan yang santai. Bisa jadi di kunjungan berikutnya malah bisa mendapatkan foto yang lebih keren, kan?
So, sudah siap untuk melakukan perjalanan?
-ZD-
Pingback: Tips Memilih Kamera: Pocket, Mirrorless atau DSLR | Life & Travel Journal Blogger Indonesia
Pingback: Tips Memotret Tanpa Menggunakan Tripod | Life & Travel Journal Blogger Indonesia
Kalau aku beneran bukan tukang foto mbak. kalau liburan juga foto seadanya aja. makanya gak ada yang bagus, hahahaha. Biasanya bawa tripod juga untuk biar bisa foto bertiga aja, hahaha
Pingback: Indahnya Rumah Pohon Batu Molenteng | Mom Travel & Photography Blog - Zizy Damanik
foto nya artistik banget, penjelasan nya juga lengkap, klo boleh dilanjutkan ini seri photograph nya rekomen banget !
Terima kasih ya.
Pingback: Bagaimana Menghasilkan Foto Human Interest Yang Baik | Mom Travel & Photography Blog - Zizy Damanik
foto yang ibu2 itu keren banget deh Zy …
semuanya pas, ekspresinya ibu jelas, dan latarnya juga bagus..
bagaimana teknis fotonya? buatin satu posting lagi tentang ini he.. he..