Gak sah kalau ke Bali tidak main ke pantai. Bener banget. Jadilah di hari kedua, kami main ke pantai. Pantai Pandawa jadi tujuan pertama kami.
Pantai Pandawa adalah pantai yang lagi populer di Bali. Letaknya di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Pantai ini disebut juga secret beach, katanya ini karena letak pantainya yang berada di balik tebing. Memang untuk mencapai pantai ini, kita akan melewati jalan dengan sisinya adalah tebing kapur yang tinggi serta patung Panca Pandawa. Jadi di sudut dalam dinding kapur Pantai Pandawa ini, terdapat lima patung tinggi para ksatria Pandawa yang merupakan tokoh utama dari kisah Mahabarata.
Filosofi dari keberadaan lima patung ini, diambil dari kisah Mahabarata, ketika kelima pandawa (Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) dikurung di dalam Goa. Kelimanya berhasil menyelamatkan diri setelah berhasil membuat sebuah terowongan ke arah hutan belantara, dan kemudian mendirikan kerajaan di sana. Dan kemudian, cerita ini menjadi inspirasi masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Pandawa. Keberadaan pantai yang dulunya tersembunyi di balik tebing, sekarang telah terbuka jalannya dan akan membawa banyak manfaat bagi mereka yang tinggal di sekitarnya. Dan ternyata, dulunya nama pantai ini adalah Pantai Melasti. Kemudian di tahun 2012 namanya berubah menjadi Pantai Pandawa untuk menguatkan filosofinya sendiri.
SAMPAI DI PANTAI…!
Namanya main ke pantai saat musim liburan, di dalam bayangan pasti macam pasar ya. Tapi ketika kami tiba di sana jam 10 pagi, pantai belum terlalu ramai. Setelah turun di dekat areal parkir, kami berjalan kaki kira-kira beberapa puluh meter saja untuk sampai ke pantai.
Pantainya gimana? Aaahhh pantainya cantik banget. Ini baru namanya pantai beneran, batin saya.
(Bukan pantai busuk dengan air warna cappucino, hahah)
Pasirnya itu lembut banget. Vay langsung buka sandal, gak sabar mau injak pasir. Awalnya sih Vay masih malu-malu mau langsung terjun ke pantai. Soalnya kan jarang ya nginjek batu karang, jadi lagi milih-milih dulu mana yang gak keras di kaki. Setelah bergeser-geser lagi, dan menemukan pasir basah yang sangat lembut, baru akhirnya dia mau masuk ke laut. Sebelumnya sempat moto-moto anjing yang lagi tidur di pasir. Sungguh Vay takjub dengan banyaknya anjing di Bali. Katanya di Jakarta isinya kucing semua, eh di Bali isinya anjing semua. Hahah.
Karena lagi surut, kita bisa lihat bedanya tingkatan warna air laut di tepi, agak tengah hingga ke tengah sana. Di Pantai Pandawa ini, wisata yang paling menarik adalah naik kano. Ya naik kano ala-ala gitu, karena airnya juga hanya sepinggang paling dalam. Vay ditawarin main kano gak pengen, dan kemudian jadi sedikit manyun karena diikuti terus sama ibu-ibu yang nawarin kano. Hehe.. namanya juga usaha ya.
Hmm… coba ya, awalnya saja malu-malu. Selanjutnya gak mau keluar dari pantai. Tadinya kan Vay rencananya mau pakai baju renang saja dari hotel, tapi mungkin malu juga ya, kan belum lihat pantainya kayak apa, masa udah pakai baju renang aja. Eh begitu tiba di pantai, mana sempat lagi mau ganti baju. Jadi ya sudah pakai baju itu saja.
Sayangnya di Pantai Pandawa ini tidak ada ibu-ibu tukang kepang. Padahal saya pengen rambut Vay dikepang kecil-kecil gitu. Setelah satu jam di tepi pantai, saya berteduh di payung-payung yang disewakan di sepanjang pantai. Harga sewa payung (dengan sepasang kursi) Rp50rb/jam. Bayarnya ke tukang warung di situ juga, yang biasanya mereka otomatis akan menawarkan air kelapa dengan harga Rp20rb/batok. Mau massage juga ada. Akan ada tukang massage yang keliling menawarkan jasa.
Di Pantai Pandawa ini, tidak terlihat turis asing berbikini. Katanya karena pantai di Bali sekarang banyak yang sudah terlalu ramai dengan turis domestik, wisatawan asing jadi kurang nyaman berbikini di sembarang pantai. Biasanya mereka akan cari pantai yang lebih private ketimbang yang sudah ramai begini.
Setelah hampir 3 jam berendam di pantai, mulai dari air surut sampai sudah agak pasang dan berombak, barulah Vay mau naik dari laut. Itu pun setelah saya bolak-balik manggil. Ya kita kan masih mau lanjut ke tempat lain toh, masa mau di pantai seharian?
Eniwei, untuk tempat bilas di Pantai Pandawa ini ya seadanya. Namanya juga di pantai, jadi gak bisa milih. Yang penting bilas badan dan rambut dulu sampai (cukup) bersih dari pasir, baru nanti saja di hotel kita mandi dan keramas beneran.
HTM? Rp8000/orang untuk wisatawan lokal.
Restoran untuk makan minum? Ada.
Lupa bawa celana pendek, topi dan kacamata? Tenang, banyak yang jual.
Tempat bilas? Ada.
Toilet? Bayar Rp2000 – 3000. Toilet ada banyak, sih, tapi kalau lagi ramai antrinya luar biasa, dan ya gak jaminan selalu bersih. Biar aman, numpang di toilet kantor pengelola saja, di depan. Gak bayar pula. (Hahah, makmamak irit)
Overall, Pantai Pandawa ini sangat layak lho dikunjungi. Akses sudah mudah, pantai dan pasirnya indah, hiburan juga lengkap. Kemarin itu ada pertunjukan tari barong juga di lokasi. Free pula. Jadi, jangan lupa masukkan pantai ini di itinerary kalau ke Bali!
-ZD-
betah amat Vay sampai 3 jam berendaman di pantai..
pantainya indah sih ya
Hahah iya Kak Monda. Sampai gosong, semakin gelap kulitnya kayak maminya 😀
woh pantainya rame juga ya. Sik asik juga bawa anak ke sana ya. Catet pantai ini ah mana tau main ke Bali tahun ini
anak anak selalu seneng main di pantai dan gak mau udahan ya hehehe
Iya. Kalau bisa nginap kali di tepi laut ya… hehe..
Januari thn lalu, aku kesana sm tmn2 kantor. Enak, ga gt rame. Trs ada beberapa yg prewed juga ?
Emang kece yah pantai nya, kak ?
Iya, pantainya luas, bersih pula…
Vay happy banget. Aku belum pernah sampai sana 🙁
hahaha
Kak, ada yang typo
berhail (ini kurang S) membuat sebuah terowongan ke arah hutan belantara, dan kemudian mendirikan kerajaan di sana
Hahah. Inilah kalau wartawan ya, terlalu sering diedit sama editor yaa…
Makasih ya Dit, sudah ditambahkan “S” nya…. 🙂
langitnya cerah, pantainya menawan, anaknya manis, pasirnya putih..
siapa sih yang gak jatuh cinta sama bali hehehe
Terima kasih.
Di Kampungku juga banyakan kucing, Vay. 😀 Cakep bangett Gradasinya, Mbak.
Hahah…. kucing memang banyak di mana-mana ya.