Sejak pandemi melanda, satu hal yang selalu saya ingatkan pada semua orang di rumah adalah jangan sampai sakit. Bulan-bulan pertama kami rajin berjemur di bawah matahari setiap pagi dan juga melakukan sedikit exercise. (Dan belakangan ini, mulai malas berjemur. :p)
Kalau bisa jangan sampai jatuh sakit agar tak perlu berurusan ke klinik atau rumah sakit. Bayangkan bagaimana repotnya prosedur untuk masuk ke rumah sakit, belum lagi di sana kita akan bergabung dengan banyak orang yang juga datang untuk berobat, dan bisa saja kalau kita sehat malah tertular dari mereka yang sakit.
Lau bagaimana kalau anak kita yang sakit? Sebaiknya kapan dibawa ke rumah sakit? Di tengah pandemi dan cuaca yang tidak menentu, tak heran kalau anak kita mulai dihampiri batuk pilek dengan sedikit demam. Dikutip dari FamilyDoctor anak balita memang lebih rentan terkena sakit karena sistem imun yang belum terbentuk sempurna.
Umumnya anak-anak kita akan terkena penyakit dan infeksi yang relatif tidak berbahaya dan bisa dirawat di rumah, akan tetapi saya paham bagaimana paniknya mamak kalau mendadak anaknya demam, anak batuk, dan saat anak jatuh.
Pertolongan Pertama Bila Anak Sakit Di Tengah Pandemi
Kami di rumah menyediakan kotak P3K yang selalu terisi dengan obat-obatan untuk penyakit ringan. Obat untuk batuk, pilek, demam, sakit kepala, sakit perut, luka akibat gigitan serangga atau terkena benda tajam, dan sekotak masker sudah sejak lama disediakan untuk kebutuhan berjaga-jaga. Ketika pandemi sudah mulai, saya melakukan pemeriksaan dan membuang beberapa papan paracetamol dan obat flu yang sudah expired, ganti dengan yang baru.
Bagi orang tua yang anaknya memiliki kondisi tertentu yang butuh obat khusus dari dokter tentu juga harus menyediakan stok di rumah.
Selain menyediakan P3K, para ibu pun sebaiknya punya bekal memberikan pertolongan pertama pada anak ketika sakit. Berikut ini beberapa cara yang dirangkum berdasarkan pengalaman pribadi saya dan juga beberapa orang tua lainnya.
Pertolongan pertama bila anak demam
- Ibu bisa melakukan kompres pada anak, dengan menggunakan air hangat (bukan air dingin apalagi alkohol, tapi air hangat). Bagian yang tepat untuk dikompres adalah dahi, ketiak, leher, serta di antara paha.
- Biarkan anak beristirahat dengan cukup, jauhkan dari TV dan mainan agar anak tidak terstimulasi untuk tetap terjaga.
- Memberikan banyak air putih pada anak. Memang tak semua anak suka mengonsumsi air putih, coba diselingi dengan makanan berkuah. Bila anak suka makan buah, jauh lebih bagus, berikan ia buah dengan kandungan Vitamin C tinggi dan juga yang mengandung air.
- Usahakan kondisi ruangan tempat anak tidur sejuk. Biarkan anak mengenakan pakaian yang nyaman, tidak perlu dibungkus rapat-rapat. Bila ibu ingin mencoba menggunakan ramuan tradisional, bisa balurkan telapak kaki dengan potongan bawang merah dan minyak kelapa, lalu pakaikan kaos kaki. Bawang merah terbukti bisa membantu menyerap panas tubuh.
Kapan sebaiknya dibawa periksa ke rumah sakit?
Bila setelah memasuki hari kedua ternyata demam anak tidak kunjung turun, lalu demam disertai dengan gejala lain seperti mengalami sakit kepala berat, sakit perut atau diare, penurunan nafsu makan, dan ada kesulitan bernafas, maka segera bawa anak ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Pertolongan pertama bila anak diare
- Susui bayi lebih sering. Anak yang sudah lebih besar terus diberikan banyak cairan
- Beri anak makanan yang tidak memicu gejolak pada perut seperti aseman, coklat dan susu. Berikan sup yang juga bisa membantu mengembalikan cairan. Jus buah juga bisa menjadi pilihan.
- Berikan cairan oralit sebagai pengganti cairan yang hilang. Bila tidak ada di rumah, bisa dibuat sendiri dengan campuran garam dan gula.
Kapan sebaiknya dibawa periksa ke rumah sakit?
Bila anak sudah diare lebih dari tiga hari, kemudian terlihat sangat lemas, pucat dan dehidrasi berat seperti mulut kering, mata cekung, tidak BAK, dan ada nyeri di perut yang tak kunjung reda.
Pertolongan pertama bila anak mimisan
Sampai dengan dua tahun lalu anak saya termasuk sering mengalami mimisan, dan saya belum tahu pasti penyebabnya apa karena saat kejadian tidak ada benturan apa-apa, dan baru sempat tanya ke dokter ketika sambil lewat, saat itu dia juga sedang demam dan batuk, dan karena tidak berulang dalam siklus yang berdekatan akhirnya belum dibawa ke rumah sakit lagi.
Jadi ini dia pertolongan pertama yang bisa diberikan:
- Bila darah baru keluar, bantu anak dengan memberi tadahan dengan tissue. Tujuannya agar anak tidak panik karena darah yang keluar.
- Jangan tengadahkan kepala anak, sebaliknya tundukkan sedikit kepala anak agar bila masih ada darah di dalam hidung bisa keluar dengan lancar
- Tekan-tekan seputar hidung untuk menghentikan pendarahan kurang lebih 10 menit, dan minta anak bernapas lewat mulut.
- Kompres pangkal hidung anak dengan menggunakan kompres dingin.
Kapan harus ke rumah sakit?
Bila sudah dilakukan pertolongan pertama namun mimisan masih terus berlanjut kurang lebih 20 menit, maka sebaiknya segera dibawa agar mendapat penanganan medis. Apalagi kalau kita lihat anak kita lemas, pucat dan kemudian pingsan, maka sudah jelas harus segera dibawa berobat. Mimisan yang terjadi berulang juga harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.
Pertolongan pertama pada luka bakar ringan
Saya termasuk sering mengalami ini, sejak kecil sampai sekarang. So beberapa penanganan yang pernah diberikan oleh orang tua saat dulu sampai sekarang tentunya sudah mengalami pergeseran sesuai ilmu kedokteran
- Bila terjadi luka bakar ringan, segera basuh menggunakan air mengalir selama lima belas menit. Kalau dulu sering diatasi dengan pasta gigi, maka itu adalah cara yang salah karena dapat memicu kerusakan jaringan kulit.
- Oleskan salep untuk luka bakar. Sebaiknya ibu segera beli dan sediakan ini di kotak P3K. Kalau kami di rumah terbiasa dengan merek Bioplacenton.
- Setelah dioleskan, anginkan sebentar lalu tutup dengan kasa bersih
Kapan harus ke rumah sakit?
Luka bakar tidak bisa dianggap sepele. Tentunya para ibu bisa lihat dari kondisi luka bakar anak, apakah hanya luka pada kulit atas saja atau ada tanda-tanda lain yang bisa mengakibatkan infeksi parah nantinya. Kalau kulit terlihat sangat kemerahan, lalu bengkak dan anak terlihat demam, maka segera bawa ke dokter untuk ditangani.
Pertolongan pertama pada gigitan serangga atau tertusuk duri
- Cuci terlebih dahulu bagian kulit yang terkena gigitan serangga dan oleskan gel antiseptik untuk mengatasi bengkak yang mungkin terjadi
- Bila ada serpihan duri atau kayu yang masuk kulit anak, biasanya akan sangat sakit ketika tersentuh. Boro-boro ya mau dicabut. Gunakan larutan baking soda kental, caranya dengan melarutkan 1sdt baking soda dengan sedikit air agar bisa membentuk pasta. Oleskan pada kulit yang terkena duri dan biarkan semalaman. Besoknya begitu duri terlihat, tinggal dicabut pakai pinset
Kapan harus ke rumah sakit?
Gigitan serangga tak boleh juga diremehkan karena ada beberapa serangga yang sangat berbahaya bila cairan tubuhnya terkena kulit. Bila setelah kejadian, bekas luka terlihat membengkak dan anak sangat kesakitan diikuti infeksi, segera bawa anak langsung ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
Begitulah kurang lebih apa saja yang bisa orang tua lakukan di rumah bila anak kurang sehat. Jangan lupa cek stok P3K di rumah ya, agar selalu siap dan tak harus ke rumah sakit saat pandemi seperti sekarang.
Salam,
-ZD-
kalau anak sakit tuh kita memang paling sedih dan khawatir yaa mba.. Thanks for all the great tips indeed
Waaah berguna nih mba infonya. Aku pun selama pandemi jd jrg ga ke RS kecuali udh parah banget. Alhamdulillah anak2 msh sehat. Tiap HR minum air putih itu udh aku wajibin tiap hari. Pake botol khusus biar tau mereka udh minum brp banyak. Krn aku ngerasain sendiri air putih bener2 ampuh untuk jaga daya tahan tubuh trutama mencegah batuk.
Cara kedua aku juga rajin olesin mereka pakai minyak, ntah itu young living, kutus2, ato minya sumber waras. Di dada, sepanjang tulang belakang dan telapak kaki mereka di pijit. Itu juga utk mencegah sakit dan naikin daya tahan.