“Mami, waktu Vaya kecil dulu, naik pesawat, nangis gak?” Vaya mencolek saya. Ini adalah kejadian dua bulan lalu saat kami berada di pesawat terbang, bersiap untuk berangkat ke Medan.
Di deretan sebelah kanan ada seorang ibu dan anak perempuan yang saya duga masih berusia satu setengah tahun. Anak itu menangis sejak pertama duduk, dan ya saya kasih bocoran ya, terus menangis sampai pesawat sudah hampir tiba di Medan.
Saya bisa merasakan rasa stress ibunya karena tidak berhasil mendiamkan anaknya, dan jangan lupa anaknya juga pasti capek karena terus menangis.
“Apakah anak saya pernah tidak tenang saat naik pesawat? Iya pernah.”
“Apakah anak saya pernah menangis saat naik pesawat? Iya pernah.”
Tentu saja pernah, namun selama bertahun-tahun kami pergi naik pesawat, sejak dia kecil sampai besar, saya belajar banyak hal tentang bagaimana menenangkan anak yang rewel saat naik pesawat.
Bagaimana agar anak tenang naik pesawat?
Setiap ibu memiliki strugglenya sendiri. Gak mudah membuat anak tenang dan anteng saat naik pesawat apalagi kalau perjalanannya lama. Tapi berikut ini cara yang saya lakukan agar anak tidak rewel saat naik pesawat.
1. Saat anak masih 0-12 bulan
Sebelum naik pesawat, saya selalu memastikan tiga hal ini:
- Mengenakan baju hangat yang nyaman
- Diapers sudah diganti dengan yang baru, biasanya saya susui sampai dia kenyang lalu dia pipis/pup dan kemudian diganti
- Membawa bantal dan selimut kecil untuknya di pesawat
- Membawa mainan yang paling dia suka
- Menggendongnya dalam dekapan dan memastikan dia minum susu saat pesawat take off atau akan mendarat
2. Saat anak sudah sedikit besar
Ketika Vay sudah lebih besar dan bisa mengutarakan rasa khawatirnya, maka pe-er mamak adalah bagaimana mengalihkan perhatiannya daripada pesawat yang super besar dan goncangang di atas. So, ini yang saya lakukan:
- Setiap kami akan berangkat, saya membawa 1-2 majalah atau buku sticker yang masih baru. Ini selalu berhasil, karena Vay jadi punya rutinitas tiap naik pesawat: merobek plastik pembungkus majalah, lalu membolak-baliknya untuk memanjakan mata, lalu memilih-milih sticker mana yang akan duluan ditempel. Sengaja saya beli yang tebal agar waktunya cukup lama hingga tak terasa pesawat sudah akan sampai di tempat tujuan.
- Mengunduh games baru di ipad-nya. Vay memang punya games favorit, tapi kalau sudah beberapa waktu biasanya dia mulai bosan, jadi saya sediakan juga games baru, agar dia lebih semangat untuk mencoba.
- Membawa makanan dan minuman yang cukup. Karena Vay pemilih soal makan, dia tidak pernah makan di pesawat. Jadi harus bawa makanan atau cemilan favoritnya.
- Eniwei, agar anak lebih semangat dan tenang di pesawat, saya pernah sengaja membeli boneka kecil lalu saya titip ke pramugari, jadi nanti pramugari yang akan datang memberikan boneka itu ke Vay. Ini terbukti membuat anak saya lebih anteng dan nyaman, karena dia merasa spesial dan lebih tenang karena diperhatikan oleh kru.
3. Untuk anak yang lebih besar lagi
Sebenarnya metodenya tidak jauh berbeda. Intinya adalah bagaimana menyiapkan suasana yang nyaman untuk anak selama perjalanan naik pesawat. Begitu Vay sudah lebih besar dan tidak lagi tertarik dengan buku-buku sticker, yang dibawa adalah buku cerita. Kalau terakhir-terakhir karena sudah masuk pra-remaja, dia juga bawanya buku bacaan untuk remaja.
Kemudian di handphone-nya juga sudah saya download lagu-lagu favorit yang bisa didengarkan offline selama di atas pesawat. Untuk perjalanan jauh, kalau naik Garuda, kami menghabiskan waktu dengan menonton film favorit bersama untuk membunuh kebosanan.
Dan, ya. Anak perempuan yang duduk di bangku seberang itu terus saja menangis sampai kita mau sampai di Medan. Kalau kata ibunya ke penumpang di sebelahnya (kebetulan kami dengar, uhuk) anaknya itu kepengen permen, karena saat di ruang tunggu ada anak lain yang makan permen. Tapi sepenglihatan saya, ibunya tidak membawa makanan atau permen atau apapun yang bisa membuat anaknya tenang. Saya sayangnya tidak sedang bawa snack yang aman buat anak kecil, kalau tidak mau saya tawarkan juga.
Melanjutkan, Vay kemudian bertanya, kalau dia dulu nangis, apa yang maminya lakukan? Saya katakan, kebetulan maminya sudah persiapan sehingga Vay tidak terlalu lama kalau rewel di pesawat. Kemudian, satu hal lagi, Vay sejak kecil juga sudah bisa mencari ketenangannya sendiri ketika dia mulai lelah karena rewel, yaitu dengan menghisap tiga jarinya. Ngempeng sendiri tanpa disuruh. 🙂
Pembaca punya pengalaman atau tips lain yang mau dishare? 🙂
-zd-
Wah, vaya udah mulai tanyain ya. kalau aku biasanya pilih waktu dan ngepasin waktu anak tidur. Jadi lebih gampang semua gitu, apalagi yang jarak jauh. Seperti waktu ke korea dan ke Aussie milihnya penerbangan malam semua dan aman semua dia tidur pulas 😀
Ya kalau pergi keluar negeri memang rata2 malam Ni, jarang terbang pagi2. Pasti gampang tidurnya. Kalau yang domestik ini yang biasanya anak memang masih ON jadi belum bisa menyesuaikan.