Long weekend kali ini rasanya sangat lambat berjalan. Saya sempat berpikir bahwa mungkin karena libur terlalu banyak dan kami tidak ada kegiatan kemana-mana. Lalu kemudian saya menilik kembali bahwa ternyata di minggu ini saya baru merasakan sedikit bisa meluangkan waktu untuk bersantai karena sang asisten, Lind, baru balik dari kampung setelah masa-masa berduka kepergian ayahnya.
Dengan kehadirannya kembali, saya ternyata malah bingung ya mau ngapain karena kemarin-kemarin saya sempat terlalu sibuk dengan urusan rumah tangga sehingga waktu justru terlalu cepat berlalu. Satu hal yang pasti, sebulan kemarin itu saya mencoba mencari solusi atas semua rutinitas rumah tangga. Ternyata saya paling tak bisa melihat apa-apa tergeletak tidak pada tempatnya, atau ada yang kotor, sehingga saya terus dan terus saja bolak-balik ke dapur. Seperti, tak boleh ada satu piring kotor pun di bak dapur, atau ada panci yang belum dicuci meskipun nanti siang akan dipakai lagi memasak, meja makan harus kosong kecuali di jam makan. Saya tahu anak saya mungkin dalam hati sebel karena ibunya yang terlalu teratur.
Tapo akhirnya saya mencoba mencari jalan keluar untuk saya sendiri kemarin itu. Seperti, memasak sekaligus di pagi hari entah sebelum atau sesudah saya mengantar Vay ke sekolah, merendam pakaian malam hari dan pagi hari sudah tinggal bilas dan jemur. Patokan saya maksimal jam 9 pagi sudah selesai agar saya bisa mulai bekerja. Dan karena kemarin juga hanya saya berdua Vay di rumah, makanan juga dimasak sekaligus untuk dua hari dan tinggal dipanaskan saja.
Lalu kalau sudah malam, tinggal memasak makanan untuk Vay saja. Vay selalu mau makanan yang fresh saat itu dimasak, dan tidak terlalu repot dan macam-macam makanannya, paling ayam goreng katsu, tempe goreng pedes, atau telor dadar untuk makan malam.
Tapi jelas saya butuh asisten. Bebersih rumah, cuci setrika, bolak-balik ke dapur, ini jelas butuh bantuan, belum lagi halaman. Lind sudah ikut dengan kami sejak Vay kelas lima SD, sudah mau enam tahun lho. Dia ada rencana menikah beberapa bulan lagi, dan untuk itu saya harus punya rencana untuk mencari pengganti sebelum dia pulang, karena harus ditrain lagi. Bayangan saya akan pakai asisten untuk pulang hari saja, lebih safety. Mungkin sampai nanti kalau Lind sudah selesai berbulan madu dan diizinkan suaminya kerja lagi.
Kamis kemarin, saya dan teman-teman #kangfoto #huntingreceh Photo Walk ke Blok M
Terlalu lama simpan kamera di dalam dry cabinet. Itulah saya. Saya harus akui bahwa saya hampir tak pernah lagi menghabiskan waktu untuk hobi dan teman-teman karena urusan domestik yang harus diprioritaskan. Padahal saya sendiri menulis bahwa perawatan diri itu penting. Dalam arti, tidak hanya sekadar ke salon untuk menyegarkan diri, tapi juga meluangkan waktu untuk hobi.
Kami janjian di Blok M Plaza. Khusus buat saya, saat mobil memasuki daerah Blok M, saya teringat masa-masa sma dan kuliah dulu waktu sering liburan ke Jakarta, diajak kakak sepupu main ke Blok M. Daerah terhits pada masa itu, dan sampai sekarang tetap masih hits apalagi setelah sudah ada jalur MRT khusus dengan akses ke mallnya.
Ada banyak tempat nongkrong kekinian untuk anak Jakarta, seperti kawasan Little Tokyo yang kalau difoto saat malam hari, akan kece banget.
Tya, teman model yang kami bawa menjadi model foto kami. Sebenarnya saya tidak keberatan kalau ada yang ingin jadi model untuk kegiatan foto-foto kami di lokasi, tinggal colek saja, kami flesikbel dan senang kalau bisa motoin orang.
Main ke Taman Literasi Blok M juga OK, tapi siap-siap aja karena ramenya minta ampun
Saya dan Vay kembali ke Blok M pada hari Jumat. Ya biar Vaya tahulah seperti apa mall pertama anak Jaksel, tempat dulu ibunya suka melipir jaman masih muda. Lalu setelah makan sore di situ, kita keluar ke arah kemarin saya dan teman-teman keluar untuk motret.
Kami ke Taman Literasi. Akses dari mallnya gampang saja. Tinggal keluar dari pintu di mall yang menuju Stasiun MRT, lalu menyeberang dan turun, langsung sebelahan dengan taman.
Tidak gampang memperkenalkan kegiatan outdoor pada remaja, apalagi yang sudah terbiasa berkomunikasi dengan teman-temannya melalui ponsel. Tapi saya lihat Vay cukup menikmati sore hari itu, di Taman Literasi. Dia nanya, bagaimana cara ajak teman-temannya ke sini? Artinya sudah mulai tertarik kan? Dia lihat isinya anak-anak muda semua, ada yang lagi bikin konten, ada yang lagi baca buku, bersantai, termasuk yang di dalam taman baca. Tempatnya juga sangat nyaman kalau datang sore hari, tidak terlalu panas dan banyak angin.
Di dalam Taman Literasi sendiri ada beberapa kedai kopi bagus yang cocok untuk jadi tempat nongkrong para ibu yang menunggu anaknya main di taman, atau untuk mereka yang akan merencanakan pertemuan di luar kantor.