8 Cara Mengajak Anak Agar Lebih Aktif Secara Fisik di Luar Ruangan

tips agar remaja mau aktif di luar ruangan

Saya termasuk orang tua yang selalu mencari inspirasi dan ide untuk membuat anak saya lebih sering bermain di luar ruangan. Apalagi tahun 2021 masih sama nih dengan 2020, kita masih hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19, so memang masih pe-er banget bagaimana biar anak gak kebanyakan duduk di dalam kamar dengan laptop menyala.

Kalau saya baca-baca di online, partisipasi anak dalam semua jenis aktivitas fisik memang menurun drastis seiring dengan peningkatan usia dan kelas anak di sekolah, dan terutama di masa pandemi. Jadi memang penting agar aktivitas fisik menjadi bagian rutin dalam kehidupan keluarga.

Gak gampang memang untuk mengubah kebiasaan mereka yang suka berada di dalam ruangan untuk jadi suka berada di luar ruangan. Tapi bolehlah dicoba.

Apa Sih Manfaat Aktivitas Fisik untuk Anak?

Banyak anak (sebenarnya orang dewasa juga) yang tidak suka beraktivitas di luar ruangan karena tidak suka berkeringat. Padahal, olahraga sangat bagus untuk kesehatan di masa sekarang dan nanti.

Dikutip dari healthychildren.org, aktif secara fisik berarti melakukan pergerakan yang cukup untuk menghasilkan nafas lebih berat, sedikit pendek-pendek alias ngos-ngosan, dan pastinya berkeringat. Aktivitas fisik akan membantu membangun dan memelihara kesehatan tulang, otot, dan persendian, misalnya. Bila tubuh aktif maka dapat membantu menjaga indeks massa tubuh yang sehat  dan mengurangi risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung di kemudian hari. Dan untuk anak-anak, dapat membantu mereka tertidur dengan cepat dan tidur nyenyak. 

Manfaat lain dari beraktivitas fisik adalah mengurangi kecemasan, ketegangan dan depresi. Apalagi bila anak ikut dalam kegiatan fisik yang melibatkan tim yang terorganisir, maka dapat memupuk persahabatan, dan dapat menumbuhkan antusiasme serta optimisme anak.

Cara memulainya bagaimana? Saya mau sharing beberapa cara yang suka saya pakai untuk ‘mengelabui’ anak saya, agar dia mau keluar ruangan.

Cara Mengajak Anak Agar Lebih Aktif Secara Fisik di Luar Ruangan

Ilustrasi anak beraktivitas fisik di luar euangan

Begini Cara Saya Mengajak Anak Agar Mau Lebih Aktif Secara Fisik di Luar Ruangan

#1. Jangan katakan mau jalan-jalan, tapi sebut kegiatannya biar anak langsung terbayang excitednya

Kalau saya bilang ayo Dek jalan-jalan, dia pasti akan bertanya balik, jalan ke mana? Apakah ke mall (dan meskipun ke mall juga berarti jalan kaki di dalam mall ya!) atau ke tempat wisata lain seperti SeaWorld Ancol (which is ini kan AC juga). Jadi dari Vay masih kecil sampai sekarang sudah masuk remaja, saya selalu membungkus kata jalan-jalan itu begini:

  1. Kita mau pergi untuk bikin istana pasir
  2. Kita akan pergi ngasih makan ikan di kolam besar
  3. Kita mau memberi makan kucing liar di taman
  4. Kita mau lihat burung-burung besar beraksi dan foto bareng
  5. Kita akan melihat angsa berenang
  6. Kita akan pergi melihat kuda nil yang besar
  7. Kita akan menghitung ada berapa banyak ikan besar di antara ikan-ikan koi kecil
  8. Kita akan mengumpulkan kerang di pantai

Dalam beberapa case, karena kami tinggal di Jakarta dan tidak banyak tanah lapang untuk berpetualang seperti masa saya kecil dulu, maka tentu saja beberapa lokasi outdoor menjadi tujuan kami. Sebutlah yang paling favorit adalah Taman Safari Indonesia.

Kalau kami mau ke Taman Safari Indonesia, saya selalu bilang mau melihat binatang, lalu setelah melewati para hewan dan parkir, kami akan berjalan untuk melihat-lihat atraksi di wahana lain atau masuk ke kebun binatang mini. Nah di TSI bagian wahana, jaraknya lumayan jauh-jauh dan juga ada tanjakan, sehingga bisa dikatakan ya lumayanlah aktivitas fisiknya. Belum lagi di antara itu ada arena bermain.

#2. Tidak usah pergi jauh-jauh

Tidak mesti sih harus terus pergi ke tempat wisata outdoor yang lengkap dengan wahana olahraga, ajak main ke taman atau lokasi car free day sudah cukup oke. Saya termasuk yang jarang ikutan car free day karena lokasinya termasuk jauh dari rumah, takut anak keburu malas karena perjalanan yang jauh lalu funnya cuma sebentar (karena sudah keburu panas). Main ke taman-taman kota saat sore hari, sekadar jalan kaki lalu duduk di bangku taman, itu cukup menyenangkan.

Saya, sering mengajak Vay untuk ikutan saya pergi memotret bersama teman-teman tukang foto receh, sekalian dia bisa melihat suasana di luar rumah, dan ikutan belajar photography.

Ilustrasi anak beraktivitas di luar ruangan

Ilustrasi anak beraktivitas di luar ruangan

#3. Mengutamakan olahraga yang anak suka

Karena anak saya katanya hanya suka berenang, maka saya mencoba mencari cara bagaimana agar dia mau sedikit kena panas untuk berenang. Kalau sedang tidak bersama teman atau sepupunya, maka saya yang ikut aktif menemaninya.

berenang sebagai aktivitas anak

Ilustrasi berenang sebagai aktivitas anak

#4. Orang tua harus jadi contoh

Ya ini ada kaitannya dengan nomor 3. Jadi agar anak suka outdooor-an, orang tua juga harus suka. Lupakan panas terik dan rasa malas, ayo ikutan keluar dengan anak. Seperti saat kami ke The Hill Hotel & Resort Sibolangit kemarin, sebenarnya kami datang kesiangan ketika matahari sudah hampir di atas kepala, tapi para orang tua tetap harus semangat, karena anak-anak saja bersemangat. Jadi kami ikutan jalan, sepanjang sampai mereka masih mau explore.

#5. Menentukan batasan screen time

Iya. Lagi-lagi, ini penting. Semenjak school from home, anak-anak jadi punya beribu alasan untuk selalu lengket dengan gawai. Mulai dari harus bikin pe-er atau project bareng, lalu ngobrol sama temannya. Jadi bikin batasan, kapan dia boleh buka laptop atau main games di luar jam sekolah. Perbanyak kegiatan offline, menemani main di halaman, atau menyapu teras, apapun yang gampang-gampang, yang penting tetap ada aktivitas bergerak.

Baca juga: Cara Memblokir YouTube Agar Anak Konsentrasi Belajar

#6. Mulai dari halaman sendiri

Beruntung kami punya halaman yang cukup, sehingga saya bisa mengajak anak saya keluar rumah sering-sering. Agar anak tertarik, apalagi mengingat Vay sekarang sudah remaja, saya selalu mengatakan bahwa sore hari adalah saatnya dia menemani Neko main. Neko suka lari-lari sprint di halaman, dan terutama kalau dipancing oleh Vay dengan berlari duluan maka kucing orange kami itu akan dengan senang hati lari mengikuti.

#7. Ajak anak jajan dengan berjalan kaki ke toko terdekat

Vay paling susah diajak keluar. Ini adalah solusi paling ampuh buat saya agar dia mau bergerak. Semua orang pasti suka jalan-jalan ke grocery store, meski yang dibeli hanya satu dua barang. Vay juga begitu. Jadi sengaja saya tidak lagi nyetok cemilan selama satu bulan seperti sebelum-sebelumnya, agar kalau habis atau dia lagi kepengen sesuatu, maka dia akan jalan ke minimarket terdekat untuk membelinya. Tetap saya temani tentu saja, dan sepanjang jalan kami akan bercerita tentang apa saja.

#8. Bila mau melakukan aktivitas fisik dengan bepergian ke tempat wisata, cari yang mengedukasi dan tentu saja harus bikin anak fun

Mungkin ini adalah saran yang buat sebagian besar orang adalah saran standar, tapi kan memang begitu bukan? Begitu kita sudah jadi orang tua, setiap kali kita menentukan akan bertamasya ke mana, tentu saja yang dicari adalah tempat wisata untuk berlibur bersama keluarga.

Untuk poin terakhir ini, tentunya butuh perencanaan dan budget khusus, karena agar sekeluarga puas berlibur, maka akan lebih nikmat bila bisa menginap.

Ke mana ya?

Ini dia beberapa rekomendasinya, hanya beberapa lho ya ini… 🙂

Tempat wisata di Jakarta

SeaWorld Ancol

Jakarta Aquarium

Tempat wisata di Bogor sekitarnya

Ilustrasi anak beraktivitas fisik di Taman Safari Indonesia

Ilustrasi anak beraktivitas fisik di Taman Safari Indonesia

Tempat wisata ramah anak di Bali

Pantai Sanur Bali

Upside Down World Bali

Bali Safari Marine Park

Tempat wisata di Medan sekitarnya

  • The Hill Hotel & Resort Sibolangit
  • Ekowisata Mangrove Sicanang (karena namanya Mangrove, pastinya panas, jadi kalau mau ke sini bagusnya sore hari saat matahari mulai turun)
  • Bukit Gajah Bobok Merek (di sini bisa camping bersama anak-anak sambil memandang matahari terbit)

So begitu kurang lebih tips dari saya. Share ya bila ada tips lainnya yang membantu.

-zd-

Sharing is Caring
  • 7
    Shares

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.