
Jakarta Aquarium
Kemarin saya dan Vay baru saja dari Jakarta Aquarium. Libur sekolah masih lama, dan sejak kembali dari libur lebaran di Medan, rasanya sudah lumayan bosan juga nih di rumah. Jadi kita putuskan untuk pergi ke Jakarta Aquarium yang berada di Neo Soho Mall, Jakarta Barat.
Kami tiba di Neo Soho sekitar jam setengah sebelas. Awalnya saya ingin membeli tiket reguler, namun ternyata setelah di depan kasir, HTM Premium dan Regular hanya beda 50 ribu, sementara perbedaan premium dan reguler adalah pengunjung bisa keluar keluar masuk aquarium selama 4 jam pertama, dan sudah sekaligus dengan tiket masuk nonton 5D. Karena Vay paling suka melihat ikan-ikan begini, saya tahu dia akan betah berlama-lama di dalam, dan ingin explore lebih jauh termasuk tontonan 5D itu, jadi ya sudah kita ambil tiket premium saja, yaitu Rp200.000/orang (tiket dewasa). Tapi kalau kita bayar pakai kartu BCA, dapat diskon 20%. Lumayan banget sih.
Sesuai namanya, aquarium di sini terdiri dari tempat ini ragam satwa laut yang mengagumkan, seperti hiu, pari, gurita raksasa, ubur-ubur, kepiting, dan juga ikan-ikan kecil. Tak lupa juga ada berang-berang yang lucu dan pinguin. Khusus pinguin, bisa dinikmati bila kita makan di dalam restoran Pingoo. Kalau tidak masuk ke restoran, bisa mengintip dari sebuah sisi jendela yang kecil, yang tentu saja hampir tak pernah dilewati oleh si pinguin. LOL. Total ada 600 satwa di dalamnya, dan aquarium ini pun memang jauh lebih besar dibanding Sea World yang sudah lebih senior dalam urusan aquarium.
Contents
Ada Apa Saja di Jakarta Aquarium
Otter Tunnel
Di dalam Jakarta Aquarium, banyak aquarium sedang dan kecil di sepanjang sisi yang berisi satwa sesuai habitatnya. Yang cukup jadi favorit Vay adalah Otter Tunnel. Melihat dan merekam berang-berang yang lincah begitu menggemaskan baginya. Masuk ke sini tidak bisa ramai-ramai, jadi harus bergantian kalau mau berfoto.

Otter Tunnel
Main Tank
Selain itu ada Main Tank, yang benar-benar jadi favorit pengunjung. Dengan dilapisi kaca tebal, pengunjung bisa melihat langsung ikan-ikan berseliweran di bawahnya. Tapi saya agak serem juga berdiri terlalu lama di atas kaca itu, khawatir aja pecah, apalagi kalau lagi banyak yang berdiri di situ. Main tank ini untuk melihat ragam ikan besar. Di sini (bila mau) pengunjung bisa merasakan experience menyelam bersama hiu (yang tentu saja harus memiliki diving license), atau bila tidak punya license menyelam bisa ikutan Aqua Trekking, yaitu jalan di dalam aquarium dengan menggunakan helm oxygen, yang tentunya akan berpapasan dengan ikan-ikan di dalamnya ya.
Touch Pool
Kemudian juga ada Touch Pool, bila pengunjung ingin menyentuh bintang laut, pari kecil, atau ikan lainnya. Vay sih hanya merekam video saja, tidak mau ikutan menyentuh. Masih geli dia.
Yang lumayan menarik dari tempat ini adalah adanya QR code di setiap aquarium yang dapat membantu pengunjung mencari informasi langsung tentang satwa-satwa tersebut via smartphone. Lalu saat pertama kali masuk ada touch screen pool yang berisi banyak informasi.
Sea Explorer
Ini adalah atraksi menonton pertunjukan 5D seolah berada di dalam kapal selam. Basically yang kita rasakan adalah seakan kita sedang mengeksplor kedalaman laut dengan menggunakan kapal selam. But actually pengalaman ini tidak sesuai ekspektasi, karena bayangannya kan mau masuk ke kapal selam ya, tapi kapal yang dimaksud adalah area kecil (dengan kapasitas 20 orang) yang dibatasi oleh pegangan besi (untuk pegangan) dan lantai yang bisa bergetar dan bergoyang. Pertunjukan film ada di depan dan kanan kiri pengunjung. Setiap kali adegan film sedang menabrak sesuatu, maka ‘kapal selam’ akan bergetar dan bergoyang. Tapi ya mungkin buat anak-anak ini lumayan menarik ya, saya lihat Vay saya lumayan excited saat ‘kapal selam’ ini seakan mau tabrakan dengan ikan.
Pearl of the South Sea
Ini adalah pertunjukan teater dengan latar aquarium yang juga bisa dinikmati pengunjung. Sayangnya kemarin kita terlewat part ini karena kita mampir dulu ke restoran untuk makan siang, Vay yang gak sabar mau lihat pinguin. Jadi restonya ini menghadap aquarium pinguin, jadi sambil makan siang cantik, sambil nonton pinguin. Menunya lumayan lengkap dan rasanya juga enak kok.
Cetak foto tapi biayanya mahal
Nah, seperti halnya tempat wisata, selalu ada sesi foto di depan dan di salah satu area di dalam aquarium. Foto-foto bisa diambil saat akan jalan menuju pertunjukan teater dan 5D, dengan harga sepasang Rp300.000. (Gile aje, harga foto sama dengan HTM!). Tadinya saya mau ambil satu saja yang sudah mereka print dan dipajang di depan, tapi katanya harus ambil sepasang. Tapi terakhir jadi batal ambil, karena saya keburu jengkel. Pertama, mbak-mbak tukang editnya kerjanya lamban sekali, sementara antrian sudah panjang karena rata-rata orang yang lewat mau ambil fotonya. Padahal di depan saya hanya ada 2 orang, tapi saya menunggu sampai 20 menit hanya untuk memilih 1 lagi foto yang harus dicetak. Kedua, saat sudah pilih foto, dia mengganti background dengan gambar yang tidak menarik, berupa rakit dengan ombak besar (padahal sebelumnya backgroud-nya hiu besar). Sudah tidak bisa diedit lagi karena sudah di-save sama doi. Saya lihat foto itu jadi tidak punya story sama sekali, tidak unik. Lalu akhirnya saya bilang, “Udah Mbak, simpan aja fotonya.” Dan berlalu. Disuruh bayar Rp300ribu untuk foto kayak gitu aja, please ah! Ya mungkin hanya satu hal ini saja yang bikin saya kurang puas dengan Jakarta Aquarium ini.
But overall, tempat ini cocok jadi pilihan wisata edukasi bersama keluarga. Fasilitasnya lengkap, mulai dari toilet dan kamar mandi, akses keluar masuk kursi roda, ruang ganti bayi, restoran, dan tentu saja merchandise shop.
Jadi, kapan mau ke sini?
-ZD-
Pingback: Cara Mendidik Anak jadi Kreatif dan Bahagia di Era Digital | Life, Parenting & Travel Journal Mommy Blogger
Pingback: Tempat Wisata di Jakarta yang Wajib Dikunjungi | Mom Travel & Photography Blog - Zizy Damanik