Hai, bagaimana kabar wiken teman-teman semua? Saya kali ingin cerita beberapa hal yang saya lakukan di wiken ini, sebagai sebuah catatan penyemangat untuk diri saya.
Sabtu.
Sabtu kemarin, pagi-pagi sekali sebelum matahari naik, saya memindahkan bibit tanaman cabe dari polybag ke pot. Jujur saya tak yakin akan berhasil karena selalu gagal berkembang setelah beberapa bulan, tapi saya juga tidak tega membuang pohon kecil itu. Bagaimanapun dia sudah berusaha, haha.
Setelah itu saya mengisi waktu dengan mengecek pekerjaan, artikel-artikel yang dibuat oleh tim untuk klien, visual konten, dll. Tak mudah memang berkonsentrasi saat sudah wiken, tapi karena ada target memang harus dikejar.
Sore harinya, ketika saya keluar ke halaman, saya ternyata masih kurang puas dengan beberapa tanaman di pot. Akhirnya langsung bergerak saja, sebagian saya tambahkan media tanam, sebagian lagi pindah pot. Sedikit buru-buru karena langit sudah geluduk-geluduk.
Minggu.
Siang tadi saya menemani anak saya play date. Ujian semester sudah selesai dan beberapa hari lalu dia tanya apa boleh dia play date dengan temannya, Laras. Tentu saja boleh, namanya juga anak sudah remaja, dia harus lebih banyak bergaul dengan teman-teman seusianya ketimbang jalan terus sama maminya. Jadi, janjianlah mereka untuk bertemu di Mall Kota Kasablanka.
Sementara anak saya langsung memisahkan diri begitu kita masuk ke mal, saya melipir sebentar ke Paperclip, hendak mencari buku. Karena tidak diniatkan sejak awal, saya sedikit kebingungan hendak mencari buku bacaan apa. Tapi kemudian setelah saya googling dan mencoba mencari rekomendasi novel yang bakal saya baca sampai habis, ternyata berakhir pada dua pilihan: antara stok bukunya tidak ada di Paperclip, lalu ada beberapa yang ada tapi mereka cuma dapat skor 3 or 4 out of 5. Jadi ragu deh.
Akhirnya saya tinggal, dan berpindah ke lantai 3. Saya berencana kerja di Starbucks sambil menunggu anak saya selesai. Daripada muter-muter gak jelas, selain bikin kaki tambah capek, biasanya dompet juga ikutan jebol. LOL. Eh, ternyata lumayan fresh juga bisa kerja di luar rumah dan di luar kantor, meskipun cukup berisik dengan suara barista membanting ini dan itu.
Di depan saya ada dua perempuan muda sedang mengobrol, dan setelah satu jam saya duduk di situ mendengarkan obrolan mereka sebagai backsound, saya baru ngeh bahwa hanya satu orang saja yang mendominasi percakapan. Sepertinya sedang membahas tentang guru, murid, atau apalah yang terkait dengan itu. Yang dominan itu bilang, sampai sekarang dia masih takut dengan guru itu. Sampai saya penasaran jadi ingin tahu, siapa sih guru yang dimaksud dan kenapa dia takut?
Setelah dua jam di situ baru anak saya memberi kabar, katanya sudah capek, mau pulang. Bah! Padahal saya masih mau keliling sebentar, tapi bareng dia gitu. Tadi di lantai 1 ada sepatu yang lagi diskon (tuh kan, jadi belanja!) dan biasanya saya butuh dia untuk membantu memberikan pendapat. Ya sudah, saya tunggu Vay dan temannya datang ke Starbucks, lalu saya tinggal turun sebentar untuk mengecek kembali sepatu yang lagi diskon itu.
Tapi ada satu poin yang saya dapat hari ini. Bahwa bertemu dengan banyak orang baru, berinteraksi dengan mereka, meskipun sebagian dari mereka mungkin melakukannya hanya karena pekerjaan mereka, ini cukup membuat mood saya lebih baik. Benar kan, saya pernah menulis bahwa tinggal di kota besar baik untuk kesehatan mental, karena kita mau gak mau akan ketemu orang lebih sering, dan terus bersosialisasi, dan ini mengurangi stres.
Jadi, wiken kemarin ngapain saja?
Jadi wiken kemarin saya….sepertinya cuma terkapar di kamar karena kelelahan habis begadang. Memang sudah kalau jiwa (sok) muda raga renta ini
🙁
Hahah… biasa begitu, kalau sudah usia memang gak akan kuat begadang. Istirahat harus cukup, baru enerji full lagi.