Mendung menyambut kami ketika tiba di Curug Putri, Kuningan. Menempuh perjalanan 1,5 jam dari kota Cirebon, yang tadinya terasa panas dan gerah berubah jadi sejuk cenderung dingin di curug ini. Saya dan teman-teman baru saja dari sana weekend kemarin. Melipir sejenak mencari udara segar.
Ini adalah salah satu curug terkenal di Kuningan, Jawa Barat. Terletak di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, Curug Putri ini termasuk mudah untuk ditemukan, alias tidak pakai menjelajah jauh ke dalam. Tadinya bayangan saya, akan berjalan cukup jauh dengan acara mendaki atau melalui area hutan yang cukup perawan. Namun ternyata letaknya dekat saja dari areal tempat parkir. Yeah, kurang lebih lima belas menit jalan kaki sampai ke bawah. Dimulai dengan menyusuri setapak yang sudah rapi dengan jejeran batu kali besar sekilas kita akan merasa akan tergelincir, namun sebenarnya jalan setapak dari bebatuan itu untuk menjaga agar pengunjung tidak terpeleset apabila hujan deras. Jadi ingat ya, jangan berjalan di sampingnya, tanah-tanah itu akan sangat licin ketika hujan. Karena letaknya di dalam Taman Nasional, maka sekelilingnya juga cukup terawat. Pepohonan yang rapi, ada bangunan seperti kantin besar (tapi kemarin tidak beroperasi) lalu ada mushola juga. Ada beberapa letak toilet di situ, dari yang sudah jelek banget sampai yang masih baru.
Karena sudah sore, sekitar jam 5, suasana di Curug Putri ini juga sudah sepi pengunjung. Dengan kata lain ketika kami turun, pengunjung yang lain sudah naik ke atas.
Ini dia curugnya. Dengan ketinggian air terjun kurang lebih 20 meter, dan debit air yang cukup besar, ditambah udara sejuk yang mencubit kulit, segar sekali rasanya. Airnya? Jernih bukan main, sampai bisa melihat ke dasarnya. Kolam di bawah air terjunnya juga tidak terlalu dalam, kalau mau berenang pun bisa. Tapi kita tidak ada yang mau masuk berenang beneran, karena sudah terlalu sore, dan airnya luar biasa dingin. Seperti masuk ke air es. Jadi kita di sana hanya main air, sambil foto-foto tentu saja.
Setelah puas foto aneh-aneh, akhirnya kami kembali naik ke atas, dengan sedikit ngos-ngosan karena ini saatnya menaiki anak tangga, LOL. Layaknya tempat wisata, selalu ada warung-warung penyedia jajanan instan, maka kami pun mampir dulu menghangatkan diri. Pesan kopi, teh, mie rebus, dan wedang jahe.
Biarpun belum cukup puas main di sini, karena sudah kesorean dan tidak bisa main air, tapi kami semua cukup senang. Ini curug yang layak dikunjungi, alias tidak terlalu repot, tidak terlalu capek.
Yang harus dipastikan kalau mau main ke curug ini:
– Membawa celana pendek di atas lutut agar bisa masuk ke kolam tanpa membasahi ujung celana
– Kemudian pakai sendal jepit yang masih bagus tapaknya, agar tidak tergelincir
– Payung dan dry bag juga wajib ada bagi yang membawa kamera, untuk memastikan kamera aman bila mendadak hujan turun
– Untuk yang suka memotret slow shutter, juga sebaiknya prepare tripod untuk hasil maksimal. Beberapa foto saya di air terjun kemarin tidak terlalu smooth hasilnya karena situasinya juga low light. Maklum amatiran.
Nah, selamat berwisata ke Curug Putri!
wuih indah sekali yah pemandangannya.. curugnya hampir sama dengan tempat saya..
boleh juga nih dijadikan tempat liburan tahun ini thanks mbak
Sama-sama, terima kasih sudah main ke blog ini.
nice pict, memandang saja menyejukkan…
thanks laporan perjalanannya
Terima kasih sudah main ke sini.
Siapp… Thank you loh informasinya mbak.
Jadi gak nyesel nanti karna bakl bawa barang yang dibutuhin