Investasi kini semakin mudah dijangkau, termasuk oleh pemula yang ingin mencoba menumbuhkan dana secara aman dan praktis. Salah satu instrumen yang banyak direkomendasikan adalah reksadana pasar uang. Produk ini dikenal memiliki risiko rendah, likuiditas tinggi, serta cocok untuk tujuan jangka pendek.
Namun, agar tak sekadar ikut-ikutan, investor pemula perlu membekali diri dengan pemahaman dasar, terutama terkait istilah-istilah yang sering digunakan dalam reksadana. Hal ini penting agar investor pemula bisa membaca data produk dengan benar saat memilih reksadana pasar uang di berbagai platform investasi, misalnya reksadana pasar uang di Makmur.id.
7 Istilah Penting dalam Investasi Reksadana Pasar Uang
Memahami istilah dasar dalam reksadana pasar uang akan membuat investor lebih percaya diri dalam berinvestasi. Berikut tujuh istilah yang sebaiknya dipahami sebelum mulai menempatkan dana.
1. NAB (Nilai Aktiva Bersih)
NAB adalah singkatan dari Nilai Aktiva Bersih, yaitu nilai total aset bersih dari sebuah reksadana setelah dikurangi kewajiban. NAB biasanya ditampilkan per unit penyertaan, dan nilainya terus berubah mengikuti kinerja investasi dari reksadana tersebut.
Melalui pemantauan terhadap perkembangan NAB, investor bisa mengetahui pertumbuhan dana yang diinvestasikan. NAB juga menjadi dasar dalam menentukan harga beli atau jual saat bertransaksi di reksadana pasar uang.
2. AUM (Asset Under Management)
AUM adalah total dana kelolaan dari suatu produk reksadana. Semakin besar AUM, semakin banyak dana yang dipercayakan investor kepada manajer investasi produk tersebut. AUM juga menjadi indikator reputasi dan popularitas suatu reksadana. Meski begitu, AUM besar tidak selalu berarti lebih baik. Investor perlu mempertimbangkan juga konsistensi kinerja dan efisiensi pengelolaan dana oleh manajer investasi.
3. Expense Ratio
Expense ratio adalah rasio biaya tahunan yang dikenakan oleh manajer investasi untuk mengelola produk reksadana. Rasio ini mencakup berbagai biaya operasional, termasuk biaya manajemen, administrasi, dan kustodian.
Meskipun angkanya tampak kecil, expense ratio berdampak langsung pada hasil bersih investasi. Oleh karena itu, investor perlu membandingkan rasio biaya antar produk untuk menemukan reksadana yang efisien.
4. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang bertugas mengelola dana yang diinvestasikan. Mereka mengambil keputusan strategi investasi, menentukan alokasi aset, serta memastikan produk reksadana berjalan sesuai kebijakan investasi.
Kualitas manajer investasi sangat menentukan kinerja reksadana. Karena itu, penting untuk memilih produk yang dikelola oleh manajer investasi berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang jelas.
5. Kinerja Historis
Kinerja historis adalah data performa reksadana dalam periode tertentu, biasanya ditampilkan dalam rentang 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun, atau 5 tahun. Meski tidak bisa dijadikan jaminan hasil di masa depan, kinerja historis bisa menjadi acuan dalam menilai konsistensi dan stabilitas reksadana.
Produk dengan kinerja yang konsisten dalam kondisi pasar yang berbeda umumnya lebih dipercaya oleh investor. Bandingkan performa produk dalam beberapa periode sebelum Anda memilih.
6. Unit Penyertaan
Unit penyertaan merupakan satuan kepemilikan dalam reksadana. Ketika Anda membeli reksadana, dana yang Anda investasikan akan dikonversi menjadi sejumlah unit penyertaan berdasarkan harga NAB saat itu.
Setiap perubahan NAB akan memengaruhi nilai total investasi. Oleh karena itu, memahami jumlah unit penyertaan penting agar Anda tahu seberapa besar porsi investasi yang dimiliki.
7. Likuiditas
Likuiditas mengacu pada seberapa mudah dan cepat reksadana dapat dicairkan menjadi uang tunai. Salah satu keunggulan reksadana pasar uang adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi, dana bisa ditarik dalam waktu singkat tanpa risiko besar terhadap nilai investasi.
Likuiditas menjadi penting terutama bagi investor yang butuh fleksibilitas dalam penggunaan dana. Produk dengan likuiditas tinggi memberikan rasa aman karena bisa dicairkan kapan pun dibutuhkan.
Memahami istilah-istilah dasar seperti NAB, AUM, hingga likuiditas akan membantu Anda menilai reksadana pasar uang secara lebih objektif. Pengetahuan ini sangat penting agar Anda tidak hanya sekadar ikut tren, tapi juga bisa membuat keputusan berdasarkan data dan logika investasi yang tepat.
Jika Anda tertarik untuk berinvestasi di reksadana pasar uang tanpa bingung, Makmur adalah tempat yang tepat. Tersedia berbagai produk berkualitas dari manajer investasi terpercaya seperti Allianz dan BNI-AM yang telah diseleksi dan dikurasi dengan cermat. Menariknya lagi, investasi di Makmur bisa dimulai dengan modal Rp10.000, mudah sekali bukan?
Tunggu apalagi? Kunjungi situs resmi Makmur, pelajari dan pilih produk yang paling sesuai dengan rencana finansial Anda!