Bandung Again..

Sudah lama juga gak update blog.

Iya, seminggu kemarin load kerja saya memang sedang tinggi, harus menggantikan seorang rekan tim yang berangkat jj ke luar negeri. Jadilah kerjaan saya double, secara jadwal alokasi jatuh di hari yang sama. Tapi akhirnya kelar juga, walaupun akibatnya saya hampir gak sempat blogwalking ke temen-2 blogger.

Yeah, tp wikennya lumayan buat menghibur juga, soalnya kami berangkat ke Bandung lagi. πŸ˜€ Hahahah… yup. Bandung again.

Jumat malam kemarin, selesai ngantor, saya dan hubby langsung cabut ke Bandung. Kali ini bukan urusan pribadi, tapi hubby dapat undangan untuk jadi pembicara di acara Cyber Journalism-nya ITB. Karena acaranya Sabtu pagi, jadi kami tentu harus berangkat Jumat malam.

Satu yang paling saya suka dari jalan keluar kota (ke Bandung) ini adalah : banyak tempat peristirahatan dan tempat makan, sebagian besar di-provide oleh Pertamina, berjarak sekitar 50km-100km. Restoran yang buka di situ juga macam-macam, mulai dari jajanan sederhana sampai restoran modern seperti RM Sederhana, Solaria, KFC, A&W, Dunkin Donut. Jalan tol padat, tapi tidak ada pilihan kan? Jumat malam gitu loh, semua orang pulang ke Bandung untuk berkumpul dengan keluarga.

Di tol km 7, kami memutuskan untuk mampir ke sebuah spbu pertamina, mau beli makan. *eh sebenarnya saya ingin makannya tuh di km 57, karena itu SPBU Pertamina terbaik se-Indonesia. Tapi sudah kadung lapar, so yang terdekat sajalah.

Baru masuk saja, sudah macet. Mulai dari truk, bus, sampai mobil pribadi besar kecil mengantri untuk masuk. Sebagian untuk isi bbm, tapi lebih banyak yang ingin beristirahat. Parkiran penuh! Beberapa kali terdengar pengumuman dari pengeras suara, kendaraan tidak boleh parkir lebih dari 2 jam. Soalnya kalo gak begitu, tidak akan ada space kosong untuk pengendara berikutnya.

Kami tiba di Hotel Santika jam 10 malam, hotel ini tetanggaan sama Hyatt yang kemarin itu. Sempat komplein juga, karena kami dikasih kamar dengan 2 bed, padahal waktu dibooking oleh kantor hubby, sudah jelas mintanya yang 1 bed. **ya iyalah, masa gw ama suami tidur di t4 tidur masing2? emgnya kost2-an? hihihihih…. Alhasil malam itu kami mengalah (tempat tidur digabung), dengan catatan Sabtunya pihak hotel harus menyediakan kamar dengan king bed. Hotel Santika ini letaknya strategis, di tengah kota, tapi terlihat sudah kurang maintenance. Beda waktu saya ke situ 3th lalu, masih bagus. Tapi pool nya masih keren kok. Saya suka modelnya, dah gitu indoor, di lantai 1.

Sabtu siang, selagi hubby ke ITB untuk urusannya, saya jalan-jalan sendiri ke BIP. Duh, mungkin udah ga model lagi kali ya, masa jaman gini masih mainnya ke BIP, ekekekek… tp itu yang terdekat, di depan hotel. Jadi di situlah saya muter-muter dan cari makan.

Malamnya, kami berdua jalan kaki menyusuri jalan di depan BIP. Wuihh….macetnya. Kendaraan seakan tumpah ruah semua di situ. Sementara mau jalan di trotoar juga tidak bisa, karena sudah dipakai pedagang untuk berjualan. Jadi kami harus berdesak-desakan di pinggir jalan raya, sesekali harus waspada menoleh karena bisa saja keserempet mobil atau motor. Tadinya hubby mo makan paru goreng di tempat langganannya, tapi sudah jalan dari ujung ke ujung, gak ketemu, barangkali tukang jualannya sudah pindah — entah kemana — jadi kami makan di salah satu warung ayam goreng di depan Dunkin Donuts. Ayam goreng, usus goreng, dan tahu goreng, wuihh….sedaaapppnya dimakan panas-panas. **ga sempat foto2, soalnya rame orang. 3 ptg ayam, 3 sate usus, nasi putih 2 1/2, 2 teh botol dan lalapan. Semuanya 34rb.

Tapi ada satu hal yang lumayan menarik perhatian saya di Bandung ini. Pengemisnya banyak banged, kemana pergi pasti ada peminta-minta. Dan terbanyak tentu saja anak kecil. Sudah seperti di Jakarta saja. Kalo boleh ngebandingin sama kota Medan, sepertinya pengemis di Medan gak separah di Bandung. Hmmm….

Perut kenyang, dan mulai capek jalan kaki (maklum kan saya udah mulai menggendut), kami balik ke hotel. Tebak, kenapa saya mau buru-buru balik ke hotel? Soalnya kepengen nyobain massage-nya Hotel Santika. Saya memang paling hobi nyoba2in pijet refleksi or massage kalo ke hotel. Jadilah malam minggu kemarin itu saya nonton HBO sambil menikmati traditional massage, dan sedikit curhatan dari si pemijat.

Hubby? Turun ke lobby main internet.

Minggu siang, sebelum pulang ke Jakarta, saya memaksa hubby untuk lewat Dago. Mo ke FO lagi :D. Sebenarnya siy gak pengen belanja, tapi kan minggu lalu belum ke FO-2 di Dago, jadi boleh dong kali ini disempetin. Saya cuma masuk ke Grande dan Jetset saja, soalnya udah males. Isinya juga itu-itu aja, 11-12 lah….

Sehabis makan siang di Kedai Timbel Dago, kami meluncur pulang ke Jakarta. Biarpun baru ke Bandung seminggu sebelumnya, tapi saya siy mau-mau aja wiken kesana lagi. πŸ™‚

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

10 thoughts on “Bandung Again..

  1. Dah nyoba rumah makan see food yang slogannya, kualitas bintang lima harga kaki lima blum mba? He… promosi, padahal kenal aja sama penjualnya juga kagak.

  2. Mel

    hey, makasih masukannya untuk Hotel Santika Bandung.
    lagi mau booking tapi stumbled di sini, bukannya ngeklik website Santika πŸ˜€

    rada males juga ya kalau kurang maintenance.. padahal kan gak murah..apalagi kantong sendiri πŸ˜‰

    nyari hotel yang lain deh gue..

    tha tha!

  3. Zee

    praditya & icha : iya, enak ke bandung, tp emg iya skrg da panas… banged malah! jalan siang hari sm dgn gosong… πŸ˜€

Leave a Reply to Mel Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *