Kerempeng? Mana Keren?

Minggu kemarin, ketika saya dan hubby sedang di Plz Senayan, saat melintasi Lobby, kami berpapasan dengan satu keluarga yang (terlihat) harmonis. Suami istri itu saya tebak usianya sekitar 40-45-an. Si suami menggandeng istrinya di sebelah kanan, dan satu tanganna lagi menggandeng satu anaknya. Seorang anak yang lebih besar berjalan sendiri sedikit di depannya. Kedua anaknya ya kisaran anak sekolah dasarlah.

Yang menarik perhatian saya adalah, gaya si bapak dan ibunya itu. Si bapak memakai baju kaos tanpa lengan, yang memamerkan otot-otot lengannya. Yup. Melihat bodynya bisa ditebak dia adalah seorang bodybuilder. Istrinya juga berpakaian hampir sama, kaos tanpa lengan dengan rok mini plus selop berhak wedges. Bedanya, body istrinya totally different with him. Kalo bayangan saya mustinya kan si pasangan juga punya body yang fit ato at least kalopun gak terlalu berotot tapi agak-agak skinnylah, tapi ini enggak. Eemm… Ya begitulah kira-kira.

Melihat orangtua bodybuilder begitu, saya refleks ngomong ke hubby : “Gile. Udah tua begitu masih sempat ya ngebentuk body? Pasti bukan pegawai kantoran..” gitu tebak saya. Ya itu cuma dugaan aja sih, karena biasanya orang kantoran kan waktunya sediki sekali untuk menyempatkan diri ke gym. Sementara untuk dapat body begitu, pastilah butuh latihan teratur dan juga tidak sebentar. Tapi mungkin saja bapak ini punya gym sendiri di rumah, bisa aja kan ya?

Saya pun jadi teringat saat masih sering berkumpul dengan teman-teman wanita saya. Gak jauh-jauh yang diomongin pasti kalo bukan soal pakaian, kosmetik, infotainment, buku, or cewek lain yang nyebelin di kantor, ya pasti soal cowok.

Sama seperti para lelaki yang suka mengagumi fisik lawan jenisnya, kami para wanita juga begitu. Paling males kalo udah ngelihat laki-laki dengan gaya bapak-bapak, masih muda tapi perutnya udah buncit. Buat sakit mata aja. Tapi sebaliknya ketika seorang lelaki berbokong kencang lewat di depan mata, kami langsung pasang tampang sok cool. Sok gak peduli, padahal setelah bener-bener lewat baru deh berkomentar. Hahahaa…

Entah darimana asal muasalnya, tapi sepertinya imej seksi dan jantan melekat pada mereka yang mempunyai badan bagus, alias otot-otot menyembul. Betulkan kalo saya salah ya, tapi kenapa rata-rata pria sepertinya menyimpan impian ingin berbadan bagus dengan otot-otot besar di lengan dan paha. No, maksud saya, berbadan biasa saja asal proporsional itu sudah cukup enak dilihat kok. Kenapa harus sampe gede-gede banged? Pasti kemeja bakal kekecilan semua karena lengannya jadi gak cukup, terus mo pake baju apa? Kaos singlet doang? Kayak tukang pukul dongg..!

Saya masih ingat seorang anak muda di kantor Medan, yang tiap hari berlatih di tempat fitness kami, semua alat dicobain, dan hampir setiap hari dia selalu mengukur otot biceps dan tricepsnya, kayaknya gak puas-puas kok lama banged besarnya. Dan ada juga anak muda lain yang ikut fitness karena pengen ikut audisi yang diselenggarakan oleh salah satu merk susu khusus pria. Yang badannya masih jelek tapi sok pede pengen ikutan kompetisi. Langsunglah kami caci :D.

Maksudnya ya mending dia latihan dulu bener-bener karena pasti saingannya berat. Masa baru latihan sebulan yakin merasa bisa lolos. Dan bener aja, ketika dia nekat ke tempat audisi, saya dapat cerita dari teman saya kalo dia langsung minder berat.  Ya iyalah, secara yang ikutan pasti banyakan pemain-pemain lama.

Kembali ke soal pria berotot. Saya dan teman-teman saya yang — ketika masih lajang –  hobi mencaci pria buncit dan lebih suka melihat pria-pria berbadan bagus dan proporsional, ternyata ujung-ujungnya menikah dengan pria yang biasa-biasa saja. Alias tidak ada yang menjadi member tetap fitness centre. Hahahahaa.. Itulah yang namanya hati. Ternyata mata dan hati memang gak bisa sepenuhnya kompak. Teman saya dapat suami yang tinggi besar sama kayak dia, dan perutnya agak buncit dikit, tapi kata teman saya justru perutnya itu yang bikin dia jatuh cinta. Lalu hubby saya gimana? Suami saya orangnya kurus banged, gak ada sixpack-2nya :p~… But still, he’s the sexiest for me.

Eh iya, pernah saya ngeledek hubby saya waktu ada iklan di TV yang modelnya bilang “Kerempeng? Mana Keren?”, saya bilang minum deh susu itu sapa tahu badan jadi gede. Dan jawabnya begini : “Keren kagak ada duitnya juga buat ape? Mana ada cewek yang mau..” Hehehehe…

Jadi pengen tahu, adakah di antara para blogger wanita ini yang merasa tertarik atau suka melihat cowok berbadan kayak Ade Ray? (kalo saya jelas tidak). Kemudian untuk para cowok, apakah ada yang suka dan ingin memiliki badan kayak Ade Ray? Kalo ada, gimana sih perasannya punya badan gede? Ini bukan pertanyaan menjebak lho, hanya penasaran karena bapak-bapak berbadan besar di Plz Senayan itu.

Sharing is Caring

Share this Post



This entry was posted in Opini. Bookmark the permalink.

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

90 thoughts on “Kerempeng? Mana Keren?

  1. oma

    saya lebih suka yang proporsional
    lebih enak diliat dan tentunya badan saya yang kecil ini ga akan ke banting
    hehe

  2. suami saya bulet mbak, sayanya kerempeng parah… jd ky angka 10 😀
    suami 90 kilo saya 40 kilo hehehe….
    tp satu sama lain merasa cukup aja sama kondisi pasangannya meskipun orang yg liat merasa bahwa ini sungguh2 ketidakseimbangan wkwkwkwk….

Leave a Reply to ayamcinta Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *