Me Time Our Time

Salah satu hal yang selalu membuat saya suka lama update di blog, adalah karena kegiatan rutin saya sehari-hari itu sering membuat saya kehilangan mood. Memang, kerja kantoran di tempat saya khususnya, lebih fleksibel dalam arti I can do it mobile, di mana saja kapan saja, but berhubung brainstorm itu tetap harus ketemu, ya ujung-ujungnya mau mobile juga gak bisa sering-sering.

(Ya ‘kali bisa sering-sering mobile)

(Emangnya perusahaan milik sendiri)

(Heh heh)

Dan pusingnya adalah Jakarta ini belakangan semakin kek bodat macetnya. Pembangunan underpass di sinilah, di situlah, sementara jalur alternativenya juga sama kena efek pembangunan juga. Alhasil kalau dihitung-hitung, rata-rata sehari itu saya menghabiskan waktu 5 jam untuk perjalanan pergi dan pulang ke kantor. Macetnya itu bikin stress, yang ada pasti sering marah-marah di perjalanan.

Jadi kalau tiba di rumah sudah malam itu sudah lelah, sementara di kepala masih banyak hal-hal yang dipikirkan. Mulai dari pekerjaan, menemani anak belajar dan ngobrol (ini pun kadang gak konsen kalau disambil buka laptop lagi), sampai mau menyelesaikan 1 serial film saja gak sempat karena keburu tepar.

Makanya, kalau weekend tiba, ada satu kegiatan yang jadi favorit saya, yang menurut saya ini bisa jadi me time saya sendiri. Paling enak tuh kalau nungguin Vay di tempat kursus fashionnya, soalnya ada waktu dua jam untuk santai-santai. Cukup dengan bisa santai minum kopi biasa yang dijual di mini market itu, sambil nonton shows di hape, gak perlu ditemani siapa pun untuk mengobrol. Lumayanlah untuk boosting mood.

Minggu lalu, mumpung long weekend, saya, Vay, teman saya dan anaknya, pergi ke Segarra Beach Club, Ancol. Wah, itu suasana di Ancol tumpah ruah, macet padat merayap di dalam. Jalan utama memang kosong, tapi pusat rekreasi ya tumpah blek toh.

Begitu tiba di Segarra, dengan suasana sore hari yang comfy, mood rasanya langsung berubah. Udara pantai itu memabukkan, tinggal didukung makanan yang tepat saja. Vay dan Raisa langsung menghambur ke pantai, bermain pasir. Enaknya di sini, wilayah pantainya ada di-private sedikit, jadi anak-anak bisa bermain pasir dengan leluasa. Bukan untuk berenang ya, karena tidak dibuka sampai ke pantai renang.

Segarra ini tempatnya indah untuk foto-foto jadi ya wajar sih kalau pengunjungnya mengutamakan foto-foto dulu sebelum duduk santai menikmati suasana. Samalah, kami juga begitu. Mumpung belum lepek kan.

Terus, karena saya memang sukanya ngopi itu ditemani kudapan ala nusantara kayak goreng pisang atau ubi, tentu saja itu dulu yang ditanyakan ketika memesan. Too badnya, Segarra tidak punya menu goreng pisang, yang ada menu western standard untuk cemilan, seperti calamary, french fries, dan mixed fries.

Tapi demi memenuhi rekues saya, pegawainya membolehkan menu “banana split” diswitch jadi “pisang goreng” yang saya inginkan. Ah, senangnya, meskipun rasa pisangnya bukan rasa pisang kepok or pisang raja, tapi tetap memenuhi appetite lah.

(Tengkyu, lho)

So, singkatnya ya begitu. Kami di sana sekitar 4 jam, makan, main pasir, mengobrol, menertawakan orang lain, menertawakan diri sendiri. LOL. Dan tentu saja menikmati matahari terbenam.

Saya pikir, meskipun hal-hal sederhana seperti itu – like hangout with friends – gak bisa rutin dilakukan oleh saya, tapi sebenarnya esensinya sih kembali kepada apa yang dinikmati di dalam proses peristiwa itu.

Senyum ramah dan helpful dari pegawai-pegawai di Segarra (bayangkan, bolak-balik dimintai tolong fotoin sama mba Anum), kenyamanan anak-anak saat lari-larian di pantai (padahal mereka diam-diam motoin couple di luar pembatas Segarra yang sedang foto prewed ), dan kecupan hangat dari Nona Vay, itu sih sudah lebih dari cukup untuk made my day. Setidaknya kan meskipun daily routine (yang bikin marah itu) akan terus dijalani, hal-hal kecil pengobat hati pun akan terus ada.

Happy long weekend again ya! Kemana kalian weekend ini?

– ZD-

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

11 thoughts on “Me Time Our Time

  1. Lagi nyari tempat asyik buat di pontianak. Udah banyak taman berasa kurang aja terus ?

    udah mau longweekend lagi neh mbak ?

  2. Hahaha jarang nih aku denger kata2 bodat sejak di jkt :p

    Akupun udh lumayan stress ama macetnya jkt skr mb.. Ditahan2in yaa demi pembangunan hahahah :p

    Banyak long weekend ,tp krn lg ada proses integrasi di kantor , semua staff ga ada yg diksh cuti sampe semua proses mulus.. Jadi yaaa nikmatin jakarta ajalah 😀

  3. ha ha setuju emang ama macet yang ruarr biasa sekarang ini, berasa bangett222..skrg plg kerja beralih naik komuter line deh..

    Menikmati Our timenya di Ancol mantab bgt ya, biar sebentar tp berkesan ya Vaya

  4. Ish udah lama aku gak dengar kata ‘bodat’ huahahaha. Long weekend minggu lalu awak ke Bali, Kak. Sama, main ke pantai jugak. Minggu ini leyeh-leyeh sambil mengawasi tukang yang lagi renov rumah. 🙂

  5. long weekend awak di medan aja kak soalnya malas pigi-pigi trus ngantuk aja bawaan kalok jumpa kasur hahahaa
    happy long weekend ya kak

Leave a Reply to Fanny f nila Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *