Cara Mendidik Anak Jadi Kreatif dan Bahagia di Era Digital

Cara Mendidik Anak Jadi Kreatif dan Bahagia di Era Digital

Parenting itu susah. Saya mengakui itu, karena sekali salah, imbasnya luar biasa dan kita sebagai orang tua hanya punya satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar.  Ditambah dengan jaman sekarang, kemanapun melihat, teknologi mengelilingi kita. Ponsel pintar, iPad, tablet, komputer, televisi pintar, semua ada di mana-mana, dan anak-anak kita tumbuh dengan aktivitas berbasis layar, dan mungkin buat orang tua pekerjaan mengasuh anak menjadi lebih menantang. Faktanya, anak-anak kita gak mungkin tahu tentang dunia ini tanpa semua teknologi ini.

Sebagai orang tua, kita mungkin sering mendengar efek negatif yang ditimbulkan oleh teknologi pada anak-anak dan juga orang dewasa, seperti gangguan pada mata, postur tubuh kurang baik, sakit kepala, gangguan tidur, masalah sosial, kecemasan, depresi, hingga obesitas.

Menurut situs HealthyChildren.org, orang tua memegang peranan penting dalam ketrampilan anak mempelajar konsep yang sehat mengenai penggunaan digital. Sebagai orang tua, kita bisa menciptakan lingkungan yang menyediakan aktivitas bebas layar sepanjang hari untuk anak-anak kita. Kita bisa dan mampu menulis ulang aturan agar anak-anak kita bahagia baik di dalam atau di luar rumah.

cara mendidik anak di era digital

Cara Mendidik Anak jadi Kreatif dan Bahagia di Era Digital

Berikan mereka kesempatan untuk mandiri dan bisa memecahkan masalah

Dari sudut pandang orang tua, saya pikir salah satu yang cukup membuat frustrasi tentang membesarkan anak-anak di era digital adalah gampangnya kita menggunakan teknologi sebagai dot emosional anak. Agar anak-anak tetap tenang dan nyaman, kita biasakan mereka dengan mudahnya mendapatkan bantuan teknologi untuk kepuasan instan. Seringnya ini dimasukkan sebagai aktivitas rutinitas mereka. Kalau kita lihat anak kita bosan, dengan mudah kita dukung mereka dengan memberikan smartphone.

Orang tua harus mengajarkan anak mengidentifikasi dan menangani emosi yang kuat, melakukan kegiatan untuk mengelola kebosanan sampai menemukan strategi lain untuk menyalurkan emosi. Apakah anak Anda masih balita atau sudah remaja, berikan mereka tugas untuk dikerjakan secara mandiri. Saat ada sesuatu yang menantang bagi mereka, baik itu soal mengikat tali sepatu, atau mengerjakan tugas essay dari sekolah, biarkan mereka sedikit berjuang. Sangat bagus membiarkan mereka menjalani proses hingga merasakan pencapaian.

Biarin saja kalau mereka merasa bosan

Sebagian besar anak menghabiskan hari mereka di media sosial. Karena semua temannya begitu, tentu mereka juga tidak ingin ketinggalan. Tak masalah bila anak menikmati macam-macam media sosial yang ada saat ini, namun pastikan orang tua tetap mengawasi, dan tanyakan lagi pada diri apakah sudah saatnya anak memiliki akun media sosial? Bila mereka masih mengakses dari akun Anda, cek ulang juga jenis akun yang Anda follow, apakah sesuai dengan usia mereka?

By the way, tidak apa-apa sekali-kali istirahat dari media sosial. Milikilah waktu bebas teknologi dalam satu hari, bisa siang hari saat makan siang. Bagi kita orang dewasa ini possible dilakukan, begitu juga untuk anak-anak kita

Saat anak merasa bosan di dalam mobil, di kafe saat menunggu makanan, buatlah aturan untuk meletakkan telepon. Saya sudah biasa mendengarkan kata “bosan” dari anak saya, tapi saya tidak apa-apa. Beri kesempatan pada mereka untuk menggunakan imajinasinya untuk bermain dan bercakap-cakap dengan Anda, meskipun mungkin hanya beberapa menit. Menit-menit pendek saat bebas teknologi ini bisa membawa perasaan senang dan puas.

Perlu kasih contoh kebiasaan sehat

Anak-anak kita selalu memperhatikan kita. Saya sudah pernah mengatakan ini di postingan-postinga lainnya, pasti, tapi ini memang sesuatu yang selalu saya ingatkan juga ke diri sendiri, terutama di era digital sekarang. Teknologi membuat ketagihan, termasuk saya sendiri juga mengalaminya. Saat saya sedang tidak bekerja, saya berusaha untuk menyembunyikan ponsel di tempat lain agar bisa menghilangkan keinginan untuk mengangkat telepon setiap saat. Ya gak sih, kalau ada ponsel di sebelah kita, tangan otomatis mau pegang ponsel terus.

Anak-anak kita tahu kalau kita sedang tidak konsentrasi mendengarkan dia karena sibuk sama ponsel. Jadi tunjukkan dan berikan mereka kualitas waktu, bahwa kita sekeluarga bisa kok menjalin hubungan yang sehat tanpa ketergantungan gawai.

Screen time boleh kok dipakai bersama-sama

Orang tua sekarang tentu sudah tahu cara membuat aturan screen time untuk anak. Tapi kan tidak ada salahnya menggunakan screen time bersama-sama, ibu dan anak bermain game bersama, atau mendengarkan musik dan menari bersama-sama. Saat menghabiskan waktu bersama-sama, ini pun sama dengan pembelajaran. Anda jadi bisa memperkenalkan pendapat Anda dari apa yang sedang dimainkan bersama. Memantau anak secara online bagus, tapi lebih bagus lagi bila berinteraksi dengan mereka, ini agar kita dapat memahami apa yang sedang mereka lakukan dan bisa menjadi bagian darinya.

Pilihan aktivitas bebas teknologi untuk anak

Sejak pandemi menguasai dunia dua tahun ini, kebutuhan akan aktivitas bebas teknologi atau bebas gadget menjadi lebih penting. Orang tua butuh banyak ide kegiatan dan hobi yang dapat memberikan anak-anak satu rasa puas akan pencapaian, dan tanpa gadget.

Main ke kebun binatang

Melihat binatang adalah hiburan untuk segala usia. Sehari cukuplah untuk mengistirahatkan pikiran dan jari dari ponsel atau tablet. Kalau kebun binatang terlalu jauh untuk dijangkau, mengunjungi museum atau akuarium ikan seperti SeaWorld Ancol dan Jakarta Aquarium bisa jadi pilihan.

Menikmati wisata alam

Di era digital sekarang, anak-anak makin sedikit menghabiskan waktu di luar rumah. Berbeda dengan ketika masa saya kecil dulu, alam adalah sumber kebahagiaan dan kesenangan saat bermain dengan teman dan saudara. Ajaklah anak Anda menikmati wisata alam yang dekat dari rumah, sehingga lama-lama dia akan terbiasa mendapatkan kesenangan dari kegiatan ini. Buat yang di Jakarta, bisa meluncur ke kawasan Ancol yang cukup banyak area alam dan pantai yang bisa dinikmati anak-anak. Bawa sepeda ke sana dan nikmati alam bersama-sama.

mendidik anak di era digital

Perbanyak kegiatan seni dan kerajinan tangan

Memperkenalkan anak dengan seni sejak dini sangat baik. Usahakan mengisi salah satu bagian di rumah dengan barang-barang seni dan kerajinan, ini akan jadi pilihan yang bagus agar anak-anak tidak melulu pegang gadget.

Bikin playdate bersama teman-teman anak

Sejak pandemi, anak saya memang baru sekali saja playdate dengan teman-temannya, dan saya tidak menyalahkan karena kondisi saat ini belum aman untuk leluasa bermain. Playdate ini adalah salah satu waktu bebas screen bagi mereka. Tak hanya terkoneksi secara online dengan teman-temannya tapi dukung mereka dengan mengatur jadwal playdate agar anak-anak juga belajar bersosialisasi langsung.

Tekuni hobi

Main game online memang menyenangkan. Dan susah untuk mengalihkan perhatian anak pada aktivitas selain digital. Memperkenalkan mereka pada hobi baru akan memberi tujuan pada anak, dan biarkan menjadi penentu permainan. Contoh hobi yang bisa ditekuni seperti fotografi, melukis, menari, hingga membuat cerita bergambar. Masa-masa kita dulu ada kegiatan mengumpulkan perangko, kertas surat cantik dan kartu pos. Anak-anak pun bisa diberikan kegiatan seperti ini, Anda bisa menyesuaikan dengan tren yang sesuai saat ini.

Di atas hanya sedikit ide yang bisa membantu Anda membuat perubahan kecil dalam rutinitas harian, dengan maksud meminimalisir screen time. Bagaimana pun anak-anak tetaplah anak-anak, tetap harus didampingi agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif akibat keterbukaan teknologi.

Screen time tidak mungkin hilang karena ini sudah bagian dari kehidupan kita sehari-hari, tapi akan lebih baik kalau kita bisa sedikit menyeimbangkan antara kehidupan penuh teknologi dengan non teknologi.

Apakah Anda juga punya pengalaman lain seputar membesarkan anak di era teknologi? Beri tahu saya di kolom komentar ya!

Source: healthychildren.org, psychologytoday.com 

 

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *