Bicara soal semangat fotografi, saya adalah orang yang sangat bersyukur bisa mengikuti dan menikmati fotografi. Dari jaman kamera pakai film yang harus diputar krek-krek di tahun 80-90an, kemudian ketika kamera digital mulai jadi tren, saya juga ikutan, mulai dari kamera digital kecil seukuran setengah handphone (yang lensanya bisa diputar 180 derajat), lalu ganti lagi saat ada keluaran terbaru. Sepertinya tak ada yang sanggup menolak pesona fotografi, menimbang sebagai manusia kita semua ingin menyimpan momen-momen terbaik dalam ingatan.
Nah ketika kamera juga mulai berintegrasi di dalam handphone, itu jadi andalan saya juga dalam mengabadikan setiap momen selain kamera digital. Waktu itu kan megapixel kamera handphone masih kecil ya, tapi tetap saja rasanya excited, haha. Nah, ketika kemudian husband menghadiahi kamera dslr entry level buat saya, saya pun semakin jatuh cinta dengan fotografi. Memang sih tidak secanggih mereka yang sudah mahir dengan kamera dslr, tapi lumayanlah untuk koleksi pribadi. Segala macam dijepret, dan tentu saja yang jadi model selalu saja anak. Saat melihat hasil-hasil jepretan yang kemudian juga dicetak, saya baru menyadari nih, ah meskipun entry level, ternyata oke juga! Siapa bilang harus kamera canggih yang bisa dapat hasil bagus? Jadi ya, bekal saya kalau mau jalan-jalan itu ya handphone dan kamera digital. Dslr dibawa saat tempatnya benar-benar special.
Teknologi yang berkembang juga menolong saya. Muncullah smartphone-smartphone canggih dengan kualitas lensa bagus. Lalu dua tahun lalu, my husband kan beli iPhone 4 (buat diaaa!), tapi setahun kemudian iPhone itu dihibahkan ke saya karena dia kepincut Samsung Note. Senang doonngg pastinya, apalagi saat mulai dikutak-katik. Omaigat, I can make my pictures better with any kind application! Jadi semakin jatuh cintalah saya dengan yang namanya smartphone photography. Foto-foto mulai naik pelan-pelan di Instagram, tak peduli meski follower tak banyak. Intinya, saya suka foto-foto dan saya ingin menikmatinya buat saya. Itu saja sudah cukup! Saking cintanya dengan smartphone photography, saya rela saja beli aplikasi, tentu yang terjangkau harganya. Gak mau jail break, ah, yeah menghargai hasil karya oranglah. Anyway, saya sudah mencoba smartphone berbasis Android juga. Suka juga sih, tapi kan harus menentukan pilihan. Karena sudah banyak aplikasi iOs yang saya beli, jadi saya lebih memilih pakai iPhone saja ketimbang ganti dengan android yang (memang) bikin ngiler itu.
Dan, kamera dslr saya pun jadinya hanya teronggok saja (padahal baru diganti dengan yang lebih baru juga), hehe. Ya habis kalau mau yang praktis tentu saja smartphone. Ada momen sedikit, jepret. Jadi tidak ketinggalan momen, kan. Jadi ingat akhir tahun lalu saat Vay perform di sekolah, saya lupa bawa kamera dslr, tapi syukurlah ada smartphone. Kalau tidak, bisa nangislaaahh karena tidak ada kenang-kenangan, hehe..
Ini ada beberapa foto yang saya ambil pakai smartphone… Isinya itu kalau gak Vaya ya makanan, hahaha….
Foto yang terakhir itu waktu saya ke Sabang, dan ibu itu pengamen yang mangkal di depan tempat fotokopi. Diambil pakai BlackBerry Torch. Suaranya merdu, nembang lagu Jawa, dan hati saya serasa rontok melihatnya. Yeah, hidup ini memang keras, kawan!
Saya yakin, di sini semua juga pasti doyan smartphone photography. Ya, kaaannn? Nih, saya kasih info ya. Sekarang, sedang berlangsung kompetisi smartphone photography di www.indosatmentari.com/smartphonephotography.
Ada dua kompetisi ya yang bisa diikuti :
1. Online competition dengan tema: Share The Happiness. Untuk mengikuti kompetisi ini caranya: Register di micrositenya, kemudian connect to twitter (biar fotonya keluar di profil), setelah itu tinggal upload foto di Twitter atau Instagram dengan hashtag #smartphonephotography dan #IndosatSPF2013.
2. Kemudian versi offlinenya adalah: Rally Photography with Indonesian Photographer. Penasaran ingin tahu bagaimana para fotografer yang biasa pakai DSLR ditantang untuk foto-foto pakai smartphone? Sama. Saya juga. Apalagi yang jadi modelnya nanti adalah para tentara. Mau tahu informasi pendaftarannya? Ke micrositenya juga ya.
Nanti, foto-foto terbaik hasil pilihan juri akan dipamerkan pada tanggal 29 April s/d 5 Mei 2013 di Kota Kasablanka Mall, Jakarta di acara Smartphone Photography Festival 2013 with Indosat Mentari. Oh iya, jangan lupa reload pulsa Indosat minimal 25ribu. Psst ini akan jadi the first festival smartphone photography di Indonesia, lho.
Ya sudahlah, kebanyakan cakap pulak aku! Buruan daftar dan kirim foto-fotonya ya. Daripada hanya di-upload di Instagram dan menuai like dari bot, mending diikutkan kompetisi. Hadiahnya iPhone 5, Samsung Note II dan Nokia Lumia!
Ah pokoknya saya bisa bilang kalau smartphone photography itu fun banget.
Aaah, mau ikut lombanya, tapi foto-fotoku kurang OK 🙁
Ikut dong Kak. Cueks sajaaa 🙂
di antara para smartphones kayaknya iphone masih paling ok ya buat foto2. mungkin sekarang Samsung galaxy juga ok ya… 🙂
kalo udah keenakan ama smartphone jadi males bawa dslr ya zy. hahaha.
harus ngganti provider untuk ikutan ini nggak ? he..he..
aku juga ngandelin smartphone itu untuk hampir sebagian besar foto di blogku
semua linknya kok nggak menuju ke mana2 Zy…?
eh masa kak? sebentar ya aku cek..
Ada yang salah dengan WP nih, linknya jadi bertumpuk begitu…
aku juga sebenarnya lebih suka pake kamera HP kalo jalan jalan mba…cuma emang kadang kalo dr segi kepuasan kurang.
soalnya kalo pake HP gambarnya bagus bgt kalo di lihatnya di HP tsb..pas kita copy ke laptop or kompi baru kelihatan kalo fotonya agak pecah dan pixelnya kurang tajam
Aku pakai Indosat tapi gak bisa moto mbak 🙂
Akkk ikutan ah. Motret dengan smartphone memang enak, karena ringan dan ga ribet.
Oya daripada nganggur dslrnya dipinjemin aku dong.. 🙂
Wwkwkwkw…. kan Gie udah punya. Itu foto2 Diana cakeeepp semua, pasti pake dslr… 🙂
Dslr dibawa saat tempatnya benar-benar special…<<<setuju banget, aku juga gitu.
Sayang aku tidak berdomisili di Indonesia dan tidak perlu pulsa indosat hehehe.
Sukses buat kontesnya ya
EM
Haha…
Aku suka lho foto2mu di Instagram, mbak Mel!