Di postingan sebelumnya, saya menuliskan tentang bagaimana transisi saya dari working mom menjadi stay-at-home mom. Tapi, meski sudah menjadi stay-at-home mom, masih ada juga pekerjaan-pekerjaan paruh waktu yang saya kerjakan, yang kemudian mengingatkan saya pada masa ketika saya masih jadi working mom yang begitu sibuk dengan rutinitas pekerjaan sampai rasanya kalau bisa liburan itu, sesuatu banget.
Jadi, di tulisan ini saya akan berbagi tips traveling buat para ibu bekerja, bagaimana agar liburan jadi lebih bermakna dan bukannya malah “pindah lokasi kerja”, berdasarkan pengalaman saya. Kenapa? Karena saya termasuk golongan ibu bekerja yang tak mau diganggu kalau liburan, maka dari ada triknya. Mari lanjut.
Bagaimana ya biar Ibu Bekerja bisa tenang traveling?
Tidak perlu harus berlibur di setiap musim liburan
Ibu bekerja biasanya punya rasa bersalah terhadap anak dan berusaha menebusnya dengan mengajak anak berlibur. Tapi sebenarnya tak perlu memaksakan diri untuk selalu mengambil waktu cuti untuk berlibur di setiap musim liburan. Misalnya kalau anak sekolah ada liburan kuartal, semester, atau libur nasional seperti liburan lebaran, tentukan dan sepakati waktu yang sesuai dengan pasangan agar kita benar-benar bisa berlibur dengan maksimal, sehingga bisa mengatur jatah cuti dengan maksimal juga. Kalau di keluarga saya, pengaturan jadwal liburan adalah tidak pada saat liburan yang peak, jadi kami akan berlibur sesuai dengan waktu liburan anak.
Baca juga: Panduan untuk Pemula Sebelum Traveling ke Luar Negeri
Tentukan destinasi tujuan dan akomodasinya
Biasanya saya sudah memiliki rencana sejak setahun sebelumnya, jadi sudah mulai dipikirkan nanti mau ke mana, kegiatannya apa saja, menginap di mana, apakah pergi sendiri atau dengan travel agent. Tentunya tempat tujuan pun harus berbeda tiap tahun agar anak punya banyak cerita.
Baca juga: Tips Liburan ke Bali dengan Keluarga
Tentukan juga alat transportasinya
Kalau kami biasanya naik pesawat karena seringnya tujuan keluar Jawa dan juga untuk menghemat waktu perjalanan. Lalu di daerah tujuan baru kami akan menyewa mobil. Nah kalau liburannya masih seputaran daerah Medan, maka sudah pasti begitu sampai Medan ya naik kendaraan pribadi, dan kalau liburan dengan keluarga besar maka kami pasti menggunakan mobil masing-masing agar tidak terlalu sesak di dalam mobil.
Pastikan budget sudah dihitung dengan cermat
Dari poin satu dan dua, karena sudah direncanakan sejak jauh hari, tentu kita sudah prepare dong budgetnya. Ini penting agar rencana bisa berjalan lancar. Kalau saya biasanya sejak jauh hari sudah menyisihkan sebagian pendapatan termasuk bonus dari kantor untuk urusan liburan, jadi ketika harinya tiba, dan apakah misalnya ada terjadi perubahan yang berpengaruh pada budget, setidaknya dompet untuk liburan sudah ada.
Ajukan cuti lebih cepat
Kenapa? Karena biasanya kalau dalam satu team orangnya cuma sedikit, lalu misalnya rata-rata pada mau liburan di waktu yang sama, kan jadi rebutan cuti. Sebaiknya sejak awal sudah mulai mengajukan jadwal cuti segera (kalau di kantor saya dulu kita langsung masukkan ke system) karena kan sudah punya rencana juga, sehingga pada saat hari H cuti, sudah ada rekan kita yang menjadi PTH. Nah, salah satu alasan saya memilih untuk liburan di waktu yang berbeda dengan waktu liburan umum adalah agar tidak harus rebutan cuti.
Sisakan jatah cuti buat istirahat setelah liburan
Ini penting ya. Kalau bisa, gunakan satu hari cuti untuk persiapan sebelum liburan dan juga gunakan sisa cuti untuk istirahat setelah liburan. Jadi jangan pulang liburan pas-pas waktu masuk kantor, karena tubuh dan otak kita tetap butuh istirahat. Kan kalau kita baru selesai liburan pasti harus unpacking dulu, lalu bersih-bersih rumah karena sudah ditinggal lama, termasuk mengembalikan mood kembali ke dunia nyata. Haha… liburan kan sudah lewat, saatnya kembali ke rutinitas kerja, dan kita harus ready. Kalau saya biasanya ambil sehari sebelum pergi, dan dua-tiga hari jarak sebelum masuk kantor.
So, berhubung sudah akhir tahun, ada rencana liburan ke mana nih? Mungkin bulan-bulan ini memang masih pandemi ya, tapi bisa kok liburan aman saat pandemi. Yang penting tetap mematuhi protokol 3M itu yaa! Mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman.
Salam,
ZD
Pingback: Tips Packing Efektif buat Kamu si Pemalas Packing | Life & Travel Journal Blogger Indonesia