Kalau Menteri Pariwisata Sandiaga Uno pindah kerja ke Bali, bisakah industri pariwisata kembali normal dengan cepat? Semoga, please! Itu adalah kabar baik, artinya pemerintah serius dalam menangani mati surinya pariwisata akibat pandemi Covid-19.
Semoga tahun ini sudah bisa liburan lagi! Meskipun tidak mungkin untuk kembali ke kondisi “normal” yang dulu, tapi tahun ini traveling akan mengalami perbedaan dalam banyak hal, yang pasti akan lebih baik dari sebelumnya.
Tahun 2021 ini diprediksi traveling akan mulai menggeliat karena kan vaksin sudah hadir di banyak negara, dan beberapa negara pun sudah dibuka untuk menerima wisatawan.
Tahun 2021 bisa traveling kemana ya?
Beberapa negara sudah dibuka untuk wisatawan asal Indonesia, seperti Turki, Afrika Selatan, Turki, Afrika Selatan, Dubai, Inggris, Italia, lalu dalam lingkup Asia ada Malaysia, Singapura, Vietnam, Kamboja dan Thailand. Setiap negara memiliki persyaratan berbeda seperti harus melampirkan hasil tes PCR COVID-19 yang menunjukkan negatif coronavirus serta ada juga yang memerlukan masa karantina.
Hal yang perlu diperhatikan, dalam kondisi sekarang daftar negara dan persyaratan masuk bisa berubah setiap saat, karena itu pastikan untuk sering-sering melakukan konfirmasi ke otoritas negara yang bersangkutan, atau menanyakan ke agen perjalanan kalian, untuk mengetahui negara mana yang bisa dikunjungi dalam 60 hari ke depan dan apa persyaratannya. Baca juga COVID-19 Travel Recommendations by Destination di CDC.
Untuk perjalanan domestik, hasil tes negatif COVID-19 atau tes antigen masih tetap diperlukan. Jadi, pastikan selalu update info.
Apa risikonya perjalanan jauh dengan pesawat?
Traveling jarak jauh biasanya merupakan perjalanan yang melibatkan beberapa kali penerbangan pesawat. Karenanya banyak orang yang ingin tahu seberapa besar resikonya perjalanan dengan pesawat untuk kesehatan pribadi mereka.
Perjalanan jauh pesawat pastinya membutuhkan waktu lebih lama saat berada di terminal bandara dan di ruang tunggu, yang dapat membuat Anda berhubungan dekat dengan orang lain dan permukaan yang sering disentuh. Ini yang dapat meningkatkan risiko Anda terpapar virus yang menyebabkan COVID-19
Mengenai risiko di dalam penerbangan, situs Centers of Disease Control and Prevention menyatakan bahwa, “Kebanyakan virus dan kuman tidak akan mudah menyebar dalam penerbangan karena sirkulasi udara dan penyaringan di pesawat.” Ini dikarenakan pesawat modern mengganti 100% udara kabin beberapa kali per jam dengan menggunakan filter kelas medis. Dan maskapai penerbangan telah mengadopsi protokol pembersihan dan desinfektan yang ketat di antara setiap penerbangan. Banyak maskapai juga membiarkan kursi tengah kosong sebagai pemisah jarak fisik.
Syarat lain yang harus dipertimbangkan bila ingin bepergian jauh ke luar negeri adalah mencari tahu masa berlaku bukti tes COVID-19 negatif. Beberapa negara mengharuskan penumpang menunjukkan bukti tes negatif dalam waktu 3 hari ke belakang. Untuk detailnya pastikan mendapatkan informasi lengkap dari agen perjalanan, karena mereka biasanya mendapatkan info duluan dan lebih valid.
SEPERTI APA TRAVELING DI 2021?
Melihat dari apa yang sudah diupayakan oleh mereka yang terlibat langsung dengan industri travel, ini dia yang akan dirasakan bila traveling dilakukan di 2021.
Kapasitas akan berkurang: Pesawat terbang, kapal pesiar, resort, hotel, semuanya akan beroperasi dengan kapasitas kurang dari kapasitas penuh di 2021. Ini untuk memastikan jarak fisik antar penumpan terpenuhi dan proses pembersihan dan sanitasi dapat dilakukan dengan lebih intens. Lebih sedikit tamu, lebih sedikit penumpang, antrian yang tidak ramai, ini yang diharapkan oleh pelancong.
Paspor kesehatan dan imunitas: Ini adalah persyaratan baru bagi yang akan melakukan perjalanan internasional. Catatan riwayat kesehatan dan imunisasi pribadi harus lengkap dibawa kemanapun Anda mengelilingi dunia.
Kebersihan dan sanitasi: Ini adalah fokus utama dari seluruh industri pariwisata, travel, dan perhotelan. Booth sanitasi akan dengan mudah ditemukan di mana-mana, mulai dari stasiun, terminal, bandara, bahkan di sepanjang jalan di tempat wisata pun akan ada booth sanitasi. Makan prasmanan apakah masih ada? Mungkin, namun bukan self-serve lagi, tapi disajikan ke meja oleh petugas. Kebersihan kamar tidur sekarang menjadi keharusan untuk selalu dibersihkan dan disanitasi setiap hari.
Masker dan menjaga jarak fisik: Ini sudah pasti akan menjadi standar universal. Anda tidak boleh bepergian jika Anda tidak mau mengikuti protokol ini. Ini adalah tantangan terbesar bagi pariwisata dan industri travel di 2021: harus terus mengingatkan orang-orang tentang pentingnya memakai masker, dan menjaga jarak aman dengan orang lain.
Teknologi akan membantu untuk meminimalisir sentuhan: Untuk mendukung physical distancing dan menghilangkan kerumunan, teknologi akan berkembang untuk mewujudkan. Selain transaksi pembayaran yang sudah pakai metode cashless, registrasi hotel juga akan dilakukan secara online menggunakan aplikasi di smartphone. Sama halnya dengan reservasi restoran juga akan mengedepankan teknologi agar meminimalisir sentuhan. (Saya ingat kalau sistem daftar dan booking tempat online ini sudah dijalankan oleh Wyndham Casablanca 2 tahun lalu.)
TIPS MERENCANAKAN LIBURAN DI 2021
Pesan lebih awal dan jauh hari.
Mengapa harus memesan jauh-jauh hari? Dari segi harga, pesan jauh hari cenderung merupakan harga terendah, dan Anda bisa mendapatkan kesempatan lebih dulu untuk mendapatkan opsi terbaik mulai dari kamar, lokasi, dan acara. Kemudian ini menjadi penting karena di tahun 2021 semuanya beroperasi dengan kapasitas yang dikurangi. Otomatis bila ketersediaan sedikit sementara permintaan dari para traveler yang sudah tak sabar ingin liburan sangat tinggi, maka harga akan naik dan tempat liburan paling populer mungkin akan habis dengan cepat. Bila memang ingin pergi ke tempat tujuan favorit dan sudah diidam-idamkan jauh hari, maka memesan di awal harus dilakukan.
Menggunakan jasa travel advisor profesional.
Kemarin-kemarin mungkin Anda dengan mudah bisa bepergian seorang diri. Traveling di tahun 2021 akan berbeda, karena ada persyaratan yang berbeda di setiap negara, sehingga Anda harus memahami bagaimana mengatasi perubahan yang terjadi pada tur, tamasya, makan, dan hiburan agar pengalaman traveling lebih aman. Travel advisor akan memandu, membantu dan memastikan setiap langkah yang Anda ambil adalah langkah yang tepat dan memastikan perjalanan tetap menyenangkan dan berkesan.
Sekarang, penting untuk memiliki asuransi perjalanan.
Asuransi perjalanan bertujuan melindungi investasi, dan perjalanan Anda adalah investasi. Sekarang asuransi menjadi jauh lebih penting, karena beberapa destinasi mewajibkan wisatawan menunjukkan bukti asuransi untuk masuk. Jangan lupa bahwa asuransi standar tidak akan menanggung pembatalan atau delay atau lainnya akibat COVID-19, sebab pandemi adalah peristiwa yang sudah diketahui. Jadi carilah yang menyediakan asuransi CFAR (Cancel For Any Reason).
JADI…
Traveling domestik dan internasional diprediksi akan pulih di tahun 2021 meski tidak ada yang bisa menjamin kapan tepatnya benar-benar pulih. Yang pasti bila ingin segera melakukan perjalanan ke luar negeri di tahun ini, panduan di atas bisa membantu.
-zd-
Aku g sabar pengen segera vaksin. Jepang kemarin ngeluarin syarat utk msk negaranya, wajib sudah vaksin. Jd aku pengennya sesegera mungki utk vaksin, walopun sepertinya blm bisa yaa yg utk publik.
Kalo asuransi perjalanan , sebelum pandemi pun aku selalu beli mba. Trutama penerbangan LN. After pandemi, malah makin teliti ntr pilihnya :D.
2021 jujurny aku ga ada bikin target traveling. Krn blm yakin kapan bisa bener2 jalan. Sept aku ada reshecdule trip yg ke Iran sih, seharusnya kan 2020, tapi ga berharap itu bakal jalan kali ini. Liat ntr aja lah
Aku baru bakal beli tiket pesawat , kalo sudah vaksin. Sebelum itu aku ga akan beli dulu. Palingan kalo pgn jalan, domestik ajalah, itupun naik mobil pribadi. Pesawat dan public transport aku blm berani 🙁
Bener. Kalau sudah vaksin, sudah kelar urusan paspor kesehatan kita, baru deh mungkin ada rencana traveling.
Sekarang ini mau keluar mulai ragu, soalnya covid ini sudah asal nembak siapa yang mau dia sasar untuk kena.
Semoga ya kak cepat pulih. Jujur kangen banget travelling. Mau liburan ke daerah sendiri aja masih belum berani.
Poin asuransi penting, itu pas temenku sharing juga gitu. Harus ada asuransi perjalanan.
Iyaa… Aku belum mudik2 nih.
belum terpikir untuk traveling jauh-jauh selama masih ada persyaratan rumit-rumit. tahun ini bakalan jarang jalan nih kalau saya. kalaupun jalan ya di sekitaran Lampung aja kebetulan baru pindah ke Lampung, dan nyari tempat-tempat yang sepi kaya pantai-pantai di Pesisir Barat Lampung.
amin banget jika misal sudah aman untuk traveling.. tapi sepertinya aku liat-liat situasi dulu sih, terutama kalo berkunjung ke negara yang punya riwayat penanganan pandeminya kurang oke.. bukan saat berkunjungnya, tapi nanti pas balik, ini bakal lebih ribet protokolnya.. ?
Senang rasanya, ternyata banyak orang Indonesia yang masih eksis ngeblog… Tapi memang bener, di pandemi ini, kita agak kerepotan klo traveling. bagi saya repot banget mbak… jadi serba males, banyak aturan, dan kurang bebas aja. 🙂
Setuju saya soal ribetnya itu bikin malas. Karena bisa saja nanti ada masalah saat di bandara, atau di tempat tujuan. Kecuali kalau untuk mudik, maka akan kita usahakan.
Klo untuk mudik bisa lah diusahakan, namun terkadang kita lupa tips yang paling utama, jika kita akan mudik adalah. bahwa kita harus punya kampung halaman dulu. hehe…
Ada sisi positifnya juga pandemi ini, sekarang banyak orang jadi peduli dengan kesehatannya, termasuk saat bepergian. Walaupun saya termasuk orang yang parno berlebihan, kalau terpaksa keluar rumah bawa desinfektan di botol kecil. Hehe.
Apalagi untuk urusan traveling, pasti banyak sekali pertimbangan kesehatan yang harus dicek. Jadi tidak salah kalau persyaratan kesehatan menjadi dokumen tambahan dari daerah/negara tujuan. Sayangnya di Indonesia, persyaratan itu malah ‘dibisnisin’. Misalnya, saya pernah baca surat keterangan hasil PCR Swab negatif ternyata dipalsukan.
Semoga vaksin yang sekarang sedang digalakkan bisa menjadi salah satu peredam dampak virus Corona bagi tubuh manusia.
Traveling jauh dan menginap di hotel yang kelihatan bersih juga tidak bisa jaminan, nanti seperti di Singapore yang turis2 terkena covid dari hotel berbintang tempat mereka menginap.
Kalau saya pribadi, kemarin-kemarin masih mau. Sekarang ini lihat situasi dulu, apakah angka akan menurun dan ada perubahan soal kesadaran semua orang.
Pas chek blog roll, ternyata Tante Zee masih eksis nih.
Apa kabar?
Masih ingat sama Ale kah? hehe
Hei haloo…
Iya sayang ini domain udah lama gpp deh diisi lagi… 😀