Yuk Nyoblos!

Pagi tadi, saya terlambat bangun. Maklumlah, karena sudah di-set dari tadi malam bahwa hari ini libur, jadi badan sudah otomatis diperintah untuk bangun lebih lama. Tapi akhirnya buru-buru bangun juga, karena hari ini istimewa. Hari ini adalah hari Pilkada DKI. Jakarta mencari pemimpin untuk membawa Jakarta menjadi setidaknya lebih baik dalam lima tahun ke depan.

Kemarin saya kira saya tidak terdaftar karena sampai H-2 belum dapat undangan juga. Tapi ternyata kemarin siang baru undangannya diantarkan, dan TPS-nya ternyata di jalan raya depan rumah, pas di depan rumah tetangga. Jadi tinggal kepeleset aja sudah sampai, hehe…

TPS 17 Duren Sawit

Memilih siapa yang akan kita coblos tidak mudah ya ternyata. Itu sebabnya kita harus mengenali betul siapa calon pemimpin kita. Tak perlu menjadi pesimis hanya karena kita tidak kenal dekat siapa mereka, karena kita juga diberi waktu yang cukup untuk — let say — mempelajari program para calon. Kalau dibilang terlalu banyak janji-janji, ya wajar toh. Manusia kan dipegang dari kata-katanya, walaupun tidak ada yang bisa menjamin bahwa sebuah janji tak akan diingkari. Tak beda halnya ketika sepasang pria dan wanita mengikat janji ketika menikah, namun kemudian entah karena apa salah satu merasa harus memutusan ikatan dan mengingkari janji mereka. Karena tidak ada yang bisa menjamin seorang pemimpin pasti berhasil. Semuanya proses, bukan?

Saya tiba di TPS jam 7.30 dan dapat nomor 13. Hubby sudah duduk di dalam, dia dapat nomor urut 1, haha..! Doi buru-buru karena mau lanjut ngejar murid divingnya di Senayan. Sepuluh menit kemudian baru semua pendaftar dipanggil satu-persatu. Ada aturan jelas di depan TPS yang melarang para undangan membawa handphone ke dalam kotak suara. Jadi agar tidak dicurigai — padahal saya taat peraturan kok — handphone saya titipkan pada nanny-nya Vay yang menunggu di taman bersama Vay.

Oh ya, ini pertama kalinya saya ikut Pilkada DKI. Lima tahun lalu, saya masih penduduk baru di Jakarta, dan saat itu sepertinya sedang dalam proses pembuatan KTP Jakarta, jadi belum dapat undangan untuk ikutan pemilihan umum Gubernur DKI. Jadi baru hari ini (dan KTP pun akan habis juga masa berlakunya di tahun ini) saya ikut memilih calon pemimpin kota tercinta kita ini. **yeah, akhirnya saya harus katakan bahwa saya juga mencintai Jakarta meski memiliki banyak kekurangan… Siapa yang saya pilih? Rahasia dong.

Bukti Nyoblos !

Semoga nantinya pemimpin Jakarta ini bisa membawa Jakarta menjadi kota yang aman dan tenteram. Lupakan dulu soal macet dan banjir, karena itu berat untuk dijanjikan dan diselesaikan dalam waktu singkat, tapi kalau saya — sebagai wanita dan seorang ibu — berharap Jakarta lebih aman. Rasa aman sudah pasti dong membawa kita pada rasa senang dan bahagia, kemudian pola pikir pun jadi lebih positif, dan akhirnya jadi lebih produktif. Lanjutkan, apa yang bisa didapatkan dari orang-orang produktif.

So, penduduk Jakarta sudah pada nyoblos kan?


Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

18 thoughts on “Yuk Nyoblos!

  1. aku berharap pemilukada dihentikan deh… biayanya banyak amat gt.. walaupun biasanya aku tetep milih seh.. sayang klo hak suaranya gak dipake 😀

  2. sampai saat ini saya belom pernah ngerasain nyoblos langsung kak.
    jadi kakak pilih yang kotak-kotak atau yang independen nih?

    jangan bilang masih milih yang berkumis
    *eh

Leave a Reply to niee Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *