Halooo…
Saya sudah di Medan ini. Baru tiba kemarin malam. Dan malam ini, kita jalan dulu sebentar mencari makanan dan sekalian mampir ke kedai durian terkenal di kota Medan, Durian Ucok.
Sebenarnya rasa durian Medan ya sama-sama aja, namun bila Durian Ucok kemudian menjadi sangat terkenal, bisa jadi karena pelayanan lengkap yang mereka berikan. Mulai dari tempat yang luas, pesanan disiapkan dan disajikan ke meja tanpa kita harus repot memilih, hingga layanan bungkus durian untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Jadi pembeli tak perlu repot lagi.
Tadi sempat ragu sama bapak-bapak yang melayani.
Saya bilang, “Minta yang pait ya, Pak.”
Dia sedikit mengernyitkan dahi lalu menjawab,”Yang pait? Ya udahlah, yang enak ajalah nanti dikasih.”
“Jangan, Pak. Kami gak suka yang terlalu manis, mau yang pahit.” Dalam hati dah mo spaning, bandal kalilah bapak ini. Masa iya dia gak bisa pilih yang pait?
Ketika buah durian datang di meja, kulitnya yang hijau dibelah, dan menyembullah deretan cantik itu. Sejujurnya saya bukan penggila durian, gampang mabok kalau sudah cium bau durian menyengat di dalam ruangan ber-AC. Tapi untuk durian Medan, masih mau makan, di udara terbuka saja tentunya. Dan hanya beberapa butir saja.
Tapi memang rasa durian Medan ini mantap kali ah! Begitu masuk mulut, nyep sedapnya…. Langsung saya akui, okeh, berarti bapak ini bisa menyampaikan pesan dengan benar ke tukang pilih buah di sana.
Jadi di tengah kedai besar itu, bertumpuk durian-durian. Dari kita datang, tamu tidak berhenti datang. Makin malam makin ramai.
Tagline si Durian Ucok kek gini:”Jangan bilang pernah ke Medan, kalau belum mampir ke Ucok Durian, Bung!”
Harga? Durian kami tadi sebutir Rp 40.000,-. Air mineral, gratis.
Untuk lokasi, di Jl. Wahid Hasyim, Medan. Lupa nomor berapa, yang pasti di pinggir jalan, dan besar, jadi langsung kelihatan sih. No worries.
12 thoughts on “Melalak ke Durian Ucok, Medan”