Mencoba Meninggalkan Rasa Malas

Mungkin semua orang punya masalah yang sama dalam bagaimana mencoba menghilangkan dan meninggalkan rasa malas terhadap sesuatu. Termasuk sayalah tentu saja.

Sekarang ini, kalau punya waktu sedikit saja kepengennya ya istirahat saja, leyeh-leyeh, me time minum kopi sambil maraton nonton film di handphone,. Kalau ada keperluan regular pun maunya semua dilakukan dari handphone saja, mulai dari panggil orang untuk massage ke rumah, delivery makanan, sampai mobil juga maunya dijemput sama orang bengkel.

Cuma pada akhirnya kan akan ada satu dua hal yang sebaiknya harus diurus sendiri. Alias gak bisa gaya kayak bos lagilah. (Gaya doang sih)

Seperti saat SIM saya sudah hampir mati karena sudah mau 5 tahun, mau gak mau saya harus urus sendiri. Waktu itu rasanya gimana gitu, datang pagi banget ke kantor Samsat, mengantri, dan deg-degan karena baru pertama kali. Tapi ternyata cepat saja, mulai dari loket dibuka, mengambil formulir, mengisi dan mengembalikan, tunggu nomor panggil, kemudian difoto dan foto (yang jelek) itu selesai, hanya butuh 1 jam untuk selesai. Biayanya juga murah. Dalam hati saya bilang, “Aah… gampang ternyata!”

Lalu kemarin, ketika saya sadar bahwa bulan ini saya harus bayar pajak STNK. Selama ini saya belum pernah urus sendiri, selalu pakai jasa yang ada di kantor. Tapi tahun lalu, si penyedia jasa ini lalai. Saat itu, mendadak saya dapat surat dari Samsat, yang mengatakan kalau sudah lima bulan saya belum bayar pajak. Lha kok bisa, wong uangnya sudah saya kasih ke si penyedia. Si penyedia jasa ngeles, katanya kemarin itu mereka salah bayar ke “Ibu” yang lain. Dan saya sendiri juga heran, kenapa blanko yang dikasih ke saya beda dengan blanko pajak yang seperti biasa, ternyata itu hanya blanko antrian istilahnya, setelah dibayar baru dikasih yang asli. Saya kira memang berubah.

(Sudah pastilah mereka kena repet saya)

Nah, karena kejadian itu juga akhirnya mikir bahwa rasa malas itu memang gak sebaiknya dipelihara. Yang gini-gini tuh harus diurus sendiri. Memang sih pasti butuh waktu, mulai dari jalan ke sananya yang macet, kemudian antri lagi yang lama, ini itulah. Tapi ketika browsing-browsing, akhirnya saya mendapatkan cara yang paling pas dengan saya, yang mau semuanya efisien.

(Bo’, waktu hanya 24jam, dan itu saja rasanya kurang, saya itu selalu menghitung menit demi menit harus ngapain, dan kalau ada yang missed langsung uring-uringan)

Bayar Pajak STNK via Drive Thru

Saya memang baru tahu kalau ada layanan ini dan menurut saya ini terobosan yang luar biasa keren. Sangat membantu menghemat waktu. Jadi untuk membayar pajak stnk, cukup dilakukan dari mobil atau sepeda motor saja, langsung melewati loket, memberikan dokumen-dokumen untuk diperiksa, lalu pindah ke loket berikutnya untuk melakukan pembayaran.

Saya kemarin melakukan pembayaran pajak STNK Drive Thru di Samsat Jakarta Timur. Jadi pelanggan pertama karena memang datang sangat pagi, jam delapan.
Dan semua prosesnya tidak lebih dari 5 menit. Pelayanannya cepat, petugasnya juga ramah dan membantu ketika ditanya-tanya. Oh iya, untuk Drive Thru ini hanya bisa untuk pembayaran pajak tahunan, sementara untuk perpanjangan 5 tahun tetap harus dilakukan di loket di gedung.

(Agak lamanya di saya ketika mengubek-ubek tas mengambil BPKB)

So, untuk yang ingin mencoba bayar pajak via Drive Thru, jangan lupa untuk membawa semua dokumen asli:
– KTP asli
– STNK asli
– BPKB asli
– SIM asli
**Tidak perlu mengisi formulir apa pun di lokasi
**Kendaraan juga harus dihadirkan

See? Ternyata gak percuma jadi rajin sesekali kan? Sekali lagi, keluar dari sana, saya membatin, “Aah… gampang ternyata!”

Lalu hari itu terasa cerah karena sudah kelar urusan. Meski masih macet, ada kopi hangat yang menemani.

Heh Heh.

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

6 thoughts on “Mencoba Meninggalkan Rasa Malas

  1. jadi keinget sim motor tahun ini bakalan mati. manalah selarang sim mati langsung buat baru kan. gak kayak kemaren yang bisa telat 1 tahun ?

    • Zizy

      Maksudnya mgkn kalau sim mati jadi pengurusannya kayak urus baru ya? Memang ribet sih, ayoooo buruan sebelum SIM nya mati… 🙂

  2. Akupun kdg suka kumat males ngelakuin sesuatu yg kbnyakan udh rutin kali ya.. Males update blog, males bangun sesuai alarm yg udh dipasang, males olahraga pagi2… Dan males2 yg lain.. Tp kemudian nyesel sendiri, cobaaa yaa aku rutin olahragnya, bdn mungkin udh ideal skr, coba kalo dulu nulis blog, :D.

    Ini yg stnk drive thru suamiku prnh bilang jg. Dia bilang jd enak skr kalo mw perpanjang stnk :D. Aku sendiri blm prnh cobain mba

  3. tahun lalu pernah pengen coba Drive Thru di Citraland Jakarta Barat, eh kata petugasnya mesinnya error jadi ya mau ga mau harus ke samsat di Cengkareng 🙂
    bener mbak, sistem satu pintu sekarang udah jauh lebih baik, apa2 jadi cepet ga sampe beberapa menit selesai

  4. emang paling males kalo mesti ngurus2 surat. kemaren ini juga baru perpanjang passport setelah baru inget kalo udah expired dari oktober taun lalu. hahaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *