Vay dan Vlog

Pernah seorang teman bertanya pada saya, Vay dengan usianya sekarang, gandrungnya dengan sosmed apa sih? Ngomongin ini mungkin ada pro kontra ya, karena ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa anak di bawah usia 11 tahun sebaiknya belum dikenalkan dengan gadget. Namun dengan perkembangan teknolongi sekarang yang begitu pesat, rasanya susah untuk mengesampingkan anak dari pengaruh internet (dan gadget). Di sekolah Vay saja, sejak kelas tiga mereka sudah belajar komputer dan internet. Dan di kelas empat ini, mereka sudah belajar membuat email serta membuat blog. Blog! Wow!

So, kembali ke pertanyaan di atas, jawaban saya adalah, tidak ada yang terlalu digandrungi Vay saat ini.

Facebook? Jelas tidak. Pertama, mungkin karena saya jarang mengakses Facebook di depan matanya, sehingga dia tidak merasa itu menarik. Kedua, karena tentu saja usianya belum cukup untuk membuat akun Facebook. Saya pun tidak pernah mengizinkan dia mengakses Facebook – apalagi membuat akun dengan memalsukan usia – karena pengalaman banyak terjadi content abuse yang berujung pada kejahatan di dunia nyata melalui Facebook.

Instagram? Vay suka, tapi tidak terlalu candu. Saya membuatkan sebuah akun untuknya, yang tujuannya untuk merekam momen-momen yang dilaluinya. Kadang kalau lagi mood, dia akan minta fotonya diupload, tapi kalau gak mood, ya sudah gak ada tambahan foto.

YouTube. Ini dia yang bikin Vay suka lupa sekeliling. Tayangan favoritnya adalah DIY video atau review. Belakangan sedang suka nonton review squishy – which is maminya selalu bilang squishy itu rubbish — atau nonton video-video TMI. Berawal dari hobinya menonton YouTube, akhirnya dia mulai tertarik untuk bikin video sendiri. Di YouTube saya, sebenarnya saya sudah buatkan channel untuk video-video Vay, tapi kemudian katanya dia ingin punya channel dengan akunnya sendiri. Ya sudah, dibuatkan. Yang penting semua akun atas namanya passwordnya saya yang pegang sendiri, dan pengaturan konten juga sudah saya set agar tidak terjerumus ke konten dewasa.

Video-videonya belum banyak, baru beberapa saja. Yang buat saya kagum-kagum ya, ini anak kecil kok cepat sekali serap ilmunya. Dia baru saya ajarin sebentar cara add klip, transisi, dan beberapa teknik dasar edit video, ternyata sebentar saja videonya udah jadi. Lalu ternyata dia juga sampai mikirin fill-fill kecil yang harus ditambahkan ke videonya. Ditawarin untuk shoot pakai kamera, katanya repot dan nanti dia gak bisa langsung edit karena harus nunggu maminya. Jadi ya sudah ya, biarkan saja dia mengembangkan sendiri minatnya.

Blog. Yang terakhir ini bukan sosmed dong ya, tapi memang saya ingin sekali Vay ikutan ngeblog seperti maminya. Tapi anak-anak memang lebih tertarik dengan yang lebih simpel, dan visual. Sehingga YouTube dan Instagram masih jadi favorit. Kalau blog, Vay sudah punya blog sejak dia bayi (tentunya maminya yang buat sekaligus mengisinya) tapi sudah dua tahun saya stop mengisi, dengan harapan agar Vay sendiri yang mengisi blognya suatu saat nanti.

Lalu pertanyaan susulannya lagi adalah, apakah ada aturan “gadget time” buat Vay? Oh iya, ini pasti ada. Saya mulai khawatir ketika libur sekolah kemarin (yang sampai sebulan) dia begitu tekun dengan handphone-nya, bikin berantem terus, karena dia acuh tak acuh dipanggil. Gadget time buat Vay ada, yaitu setiap hari Sabtu. Hari Sabtu dia bisa puas main handphone, YouTubing atau lihat Instagram. Puas di sini ada catatan juga, kalau sudah 30 menit harus berhenti, mata harus istirahat. Kemudian juga dibatasi hanya setengah hari, kalau malam gak boleh pegang handphone. Lucky me, Vay anak yang sangat konsisten dengan janji. Hari biasa sepulang sekolah dia tidak akan menyentuh handphone, karena tahu dia sudah janji sama maminya. Kalau misalnya saya telepon lalu minta dia kirim foto via Whatsapp ke saya, dia akan protes, “Katanya gak boleh pegang handpone,” dan dia gak mau pegang, karena nanti dia jadi tergoda untuk buka YouTube. Ah, Cinta Mami.

Foto di bawah ini, tadi siang ketika Vay sedang membuat video baru.

Sebagai penutup postingan ini, berikut saya share video yang dibuat Vay saat dia berkunjung ke kantor saya. Ceritanya waktu itu ada kegiatan Family Visit Digital Journey, dan Vay ikutan. Wuihhh, dia senang sekali tentu saja. Dan ternyata ada lomba vlog-nya, Vay ikutan dan menang! Senang dong dia, dapat hadiah handphone baru (setelah selama ini pakai hape bekas maminya). LOL. Silakan ditonton, ya. Jangan lupa Like dan Subscribe-nya! Subscribe gak bayar kok. Hehe…

Makasih ya!
– ZD –

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

15 thoughts on “Vay dan Vlog

  1. Wah hebat mbak, Vay sudah bisa nge-vlog.
    Memang luar biasa anak-anak sekarang dgn perkembangan teknologi, beda banget dgn zaman saya masih anak-anak.
    Moga satu saat nanti Vay juga tertarik dgn blog, seperti ibunya.

    Salam dari saya di Sukabumi,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *