Nikmatnya Makan Burger

Siapa di sini yang suka makan burger? Kalau saya, saya suka makan burger. Tapi tidak semua burger bisa pas di lidah dan hati. Halah, makan burger aja bawa-bawa hati ya.…

Dongeng Favorit Vay

Sudah jadi kebiasaan, kalau ada temannya Vay yang ulang tahun, saya pasti memilih kasih buku anak-anak sebagai hadiah. Kecuali kadang kalau load di kantor sedang tinggi dan saya tak sempat-sempat…

Tete Tua

“Ayo, makan, nanti tete tua datang tangkap.” Sayup-sayup saya dengar suara Tante Cie dari arah ruang tamu. Saat itu jam makannya Vay, dan seperti biasa anak kecil satu itu tak pernah bisa anteng makan. Kalau gak lari kesana kemari, ya masuk ke kamar ngintilin maminya. Acara makan pun jadi lama, bisa sampai dua jam.

“Huee… lihat itu, tete tua su datang… telan cepat..” dan kata-kata semi ‘ancaman’ “tete tua” itu masih terdengar juga beberapa kali. Sampai kemudian saya keluar dari kamar dan saya lihat nasi di piring Vay sudah habis. Tinggal menghabiskan sayur dan tempe gorengnya saja. Tante saya lagi senyum-senyum, katanya Vay langsung cepat mengunyah dan menelan makanan (biasanya diemut lama-lama) karena dibilang ada ‘tete tua’.

Mendengkur

Terinspirasi dari tulisan Mbak EM di sini tentang ngorok, saya juga ingin berbagi pengalaman tentang yang namanya mendengkur atau ngorok.

Di keluarga kami, salah satu yang suka mendengkur saat tidur adalah papi saya. Mungkin karena papi gemuk jadi sedikit mendengkur kalau tidur. Tapi dengkurannya halus sekali, seperti bukan ngorok sih. Lumrah kali ya kalau pria tidurnya mengorok, apalagi kalau kecapaian. Ayahnya Vay juga sesekali mendengkur tidurnya kalau sudah sangat lelah. Si kecil Vay sendiri kadang juga tidurnya pakai ngorok kalau sudah kelelahan habis pergi seharian. Kalau saya tidak mendengkur (tapi pernah juga waktu baru-baru lahiran, karena kecapekan jadi ngorok), dan sangat gampang terbangun oleh suara dengkuran yang keras. Jadi kalau malam-malam dengar suara dengkuran, saya akan melirik dulu dengkuran siapa itu, Vay atau ayahnya. 😀

Termos

Gara-gara teman sebelah meja mengucapkan kata “termos” kemarin siang, saya jadi teringat dengan benda satu itu. Termos adalah benda yang — kebanyakan — pasti ada di setiap rumah, karena fungsinya untuk membuat isinya tetap hangat. Umumnya sih termos yang kita kenal adalah termos untuk mengisi air panas, agar sewaktu-waktu butuh air panas, tak perlu repot menjerang air. Tapi termos untuk nasi atau makanan kecil juga ada, fungsinya pun sama, untuk menjaga agar makanan tetap hangat.

Saya termasuk penggemar termos, terutama termos makanan ukuran kecil  yang bisa dipakai untuk membawa makanan Vay. Jadi kalau mau pergi-pergi, bisa diisi sup makaroni kesukaannya, dan ketika mau makan, dibuka dulu sebentar biar menjadi cukup hangat untuk dimakan. Selain beberapa termos makanan, juga sebuah termos air panas warna pink untuknya.