Awal 2019 saya memutuskan resign dari pekerjaan full time di sebuah OTT dan mencoba beralih menjadi pekerja lepas sementara juga mencari pekerjaan yang bisa dilakukan secara remote. Sebagai seorang ahli pemasaran digital yang bekerja berdasarkan proyek-proyek singkat, saya masih bisa menghabiskan hari-hari kosong saya dengan kegiatan lain, salah satunya traveling.
Saya masih melakukan perjalanan di setiap kesempatan, termasuk beberapa kali di tahun ini. Berikut ini beberapa tips yang saya ikuti agar tetap sehat saat bepergian, tips yang saya gunakan sebelum COVID-19, selama pandemi, dan juga sekarang setelah pembatasan mulai dibuka.
Berikut adalah enam tips untuk menjaga daya tahan tubuh den tetap sehat saat bepergian.
1. Tetap Terhidrasi
Karena tubuh kita terdiri dari sekitar 60 persen air, hidrasi adalah komponen kunci untuk merasakan tubuh tetap fit. Perjalanan pasti membuat dehidrasi. Sementara itu udara di pesawat sangat lembap, sekitar 10 hingga 20 persen. Plus dalam setiap perjalanan kita biasanya mengurangi asupan air karena kita tidak tahu kapan dan di mana kita akan menggunakan kamar kecil selanjutnya. Biasanya ini jadi ide di kepala kita karena kita sedang dalam tur yang terorganisir dan tidak bisa mengendalikan kenyamanan sendiri.
Jadi apa yang direkomendasikan? Jika bepergian dengan pesawat, cobalah minum 200 ml air per jam. Terutama bila bepergian dengan jam terbang yang panjang. Kalau di darat, minumlah sekitar delapan gelas air sehari, dan sesuaikan dengan rasa haus kita saja.
2. Tidur yang Banyak
Jangan anggap remeh pentingnya tidur minimal 7 jam semalam. Studi terbaru menghubungkan kurang tidur dengan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, hingga diabetes.
Biasanya kalau lagi traveling, saya berhenti minum kafein sebelum tidur dan mematikan ponsel dan laptop lebih awal juga. Terutama bila saya sedang dalam perjalanan fotografi, di mana harus bangun lebih awal untuk mengejar perjalanan ke tempat akan mengambil foto.
Kalau kalian merencanakan perjalanan internasional yang panjang melintasi banyak zona waktu, bisa mempertimbangkan untuk menginap di hotel-hotel yang bersebelahan dengan bandara dan menambah masa inap sehari sebelum terbang.
3. Rajin Meregangkan Kaki dan Pinggang
Perjalanan panjang dengan mobil dan pesawat meningkatkan risiko pembekuan darah di kaki karena duduk dalam waktu lama, serta pinggang yang pegal. Ada banyak video yang memberikan latihan sederhana yang bisa membantu kita melakukan peregangan di kursi.
Dalam perjalanan darat, bila memungkinkan, hentikan mobil setiap dua jam. Mampir ke rest area dan gunakan waktu untuk berjalan kaki sebentar. Pada penerbangan, saya suka memilih kursi di sisi luar agar saya bisa bolak-balik ke toilet, dengan alasan meregangkan kaki.
4. Mempraktekkan Kebersihan yang Baik
Salah satu kebiasaan positif yang terjadi akibat pandemi adalah kita sekarang semakin aware akan kebersihan, ya gak? Apalagi belakangan ini banyak muncul penyakit-penyakit yang juga meningkat jumlah kasus penderitanya, seperti flu Singapura. Jadi kebiasaan baik mempraktikkan kebersihan harus terus dijaga, seperti selalu mencuci tangan setelah menyentuh permukaan atau setelah bersalaman dengan orang lain, serta menutupi batuk. Ini adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi.
Tips: Saat akan terbang, bersihkan sandaran tangan dan meja baki di depan kita. Gunakan tisu basah atau semprotan cairan antiseptik untuk membersihkan semua permukaan yang akan kita sentuh selama perjalanan.
5. Selalu Bawa Vitamin Atau Suplemen Daya Tahan Tubuh
Traveling, baik dekat ataupun jauh butuh kondisi tubuh yang fit. Maka penting untuk memastikan bahwa tubuh kita memiliki sistem imun yang bagus, agar tubuh kita tidak mudah terkena virus dan penyakit. Bila sistem daya tahan tubuh lemah kita sangat gampang terserang pilek dan virus lainnya.
Apakah kita bisa mengetahui level imunitas tubuh kita? Tentu saja bisa, dengan melakukan tes imunologi. Tes imunologi ini berguna untuk melihat seberapa tinggi kadar zat antibodi dan apakah ada reaksi autoimun dalam tubuh.
Kalau kalian sering traveling lintas negara, tidak rugi untuk melakukan tes imunologi ini sebelum bepergian. Percayalah, tidak ada yang lebih tidak enak daripada sakit saat sedang traveling. Saya pernah juga mengalami beberapa kali, dan tentunya gak kepengen kejadian lagi. Karena itu saya selalu memastikan ada Redoxon dan obat-obatan pribadi di dalam koper. Redoxon adalah pelopor suplemen Vitamin C pertama di dunia, sejak 1934. Sampai sekarang Redoxon masih eksis dan berinovasi dengan beberapa pilihan suplemen untuk mendukung daya tahan tubuh.
Tips: Kalau kalian mencari suplemen yang tepat menjadi teman perjalanan, sediakan Redoxon Triple Action yang terdiri dari kombinasi Vitamin C, Vitamin D dan Zinc. Bila kalian sering traveling dengan anak seperti saya, sediakan juga Redoxon Kids Tablet Kunyah di dalam koper.
6. Perhatikan Apa yang Dimakan
Terakhir adalah memperhatikan apa yang kita makan selama perjalanan. Traveling memang sangat menyenangkan dan kita selalu excited tidak hanya dengan apa yang dieksplor tapi juga makanan khas di tempat tujuan. Namun bukan berarti kita memilih untuk jajan dan mengabaikan makan benar. Makan benar itu artinya makan dengan cukup nutrisi, ada karbo (tapi jangan terlalu banyak), sayur-sayuran, protein tinggi, dan buah-buahan.
Kurangi makan makanan cepat saji dan minuman bergula tinggi saat bepergian, juga cemilan-cemilan berperisa. Ini memang enak di lidah, namun tidak memberi nutrisi lengkap untuk tubuh. Kita akan cepat merasa lelah dan kurang berenergi selama perjalanan.
Penutup
Kunci nikmatnya traveling adalah, bisa menikmati semua sisi perjalanan dengan baik, berjalan sesuai dengan rencana, dan bisa membawa pulang kenangan manis dan positif (atau mungkin saja ada kejadian tak terduga di luar rencana). Untuk mendapatkan semua itu, tidak ada yang lebih penting dari daya tahan tubuh yang baik dan sehat selama perjalanan. Happy traveling!
