Baru aja selesai nonton VCDÂ Rocky Balboa. Seru banget…!! Iya, VCD, soalnya Video Ezy dekat rumah gak menyewakan DVD. Film ini sebenarnya sudah masuk jadwal wajib tonton di bioskop, sudah ditunggu-tunggu dari awal tahun, tapi gagal. Pertama, waktu di Perth, RB sudah mulai tayang di sana (tapi gak nonton di sana), lalu waktu sudah mulai tayang di Medan, saya lagi ke Jkt, dan ketika kembali ke Medan, eh posternya sudah turun dari balik kaca “Now Showing”.
Dan somehow waktu kemarin ke Video Ezy nyari film, terlihatlah film Rocky Balboa ini. Ya sudah pasti lalu saya sewa dong. Dan jadilah tadi, sepulang dari kantor, sehabis maghrib, langsung lanjut nonton RB. Sempat bosan juga awalnya karena terlalu banyak drama, dan ketika akan ganti ke CD dua, Uam nelpon, jadi kita ngobrol agak lama, tentang kenapa ada status di ym yang bunyinya : “tanggung jawablah ***i !!” Hahah..!
Masuk CD kedua, ternyata cerita sudah mulai panas. Rocky kembali berlatih keras untuk persiapan melawan Dixon. Disini saya sudah mulai deg-degan. Sampai beberapa kali di-pause, karena sibuk menenangkan diri. “Duh, sapa yang menang nih ya?” Sampai terus-terusan nge-sms Uam hanya untuk bilang betapa “aku gak terima klo Rocky kalah.” hihihi..
So silly emang, masa iya serius banged nonton film. Tapi mungkin karena saya memang agak berminat sama tinju, film ini begitu membuat emosi saya diaduk-aduk seakan itu pertarungan riil. Perlu pake teriakan, “Hajar..!!” “Pukul..!” Biar seru nontonnya, he hee.. And I like it…!
Pertama waktu kecil, sama ayah saya, sudah diajarin ber-sparing tinju sama abang saya (kaco memang.. hahaha), kedua, tontonan olahraga di TV mulai dari SD sampai kuliah, juga kejuaraan tinju. Masih inget, waktu di Biak dulu nonton pertandingan Ellyas Pical beramai-ramai dan panik setiap dia kena pukul he hee, lalu habis itu jaman-jamannya Sugar Ray Leonard, dan kemudian si Golden Child, Oscar Delahoya (actually I don’t like him.. hmm!), sampai akhirnya saya kemudian nge-fans sama Mike Tyson yang selalu meng-KO kan lawan hanya dalam ronde-ronde awal (kejam sih, but cool..!!). Dan waktu si Tyson kalah, haduuuh rasanya hati ini hancur (*halaah… beneran ga sehh?), dan kemudian penjara telah membuat karirnya turun. Setelah itu saya pun jadi agak malas nonton tinju. But is’t okay kok, Mike. U’re still the champ. 🙂
Dan petinju terakhir yang saya suka adalah Lennox Lewis, karena akhirnya dia berhasil mengalahkan Evander Holyfield. Semua juga tahu kalo Holyfied selalu menghindar berhadapan dengan Lewis. *Ya takutlah dia, secara juara Olympiade kan Lewis, dengan Holyfield di posisi runner up. Tapi mau gak mau dia harus ketemu Lewis, karena gak ada lawan lagi.
Kemenangan Lewis juga sekaligus kemenangan Inggris, karena berhasil mematahkan anggapan bahwa juara boxing selalu petinju Amerika. Saya masih inget banget tuh, waktu nonton detik-detik pertandingan akan dimulai, bibir Holyfied bergetar ketika menyanyikan lagu kebangsaan, ternyata dia yang selama ini sombong dan penuh percaya diri langsung ciut ketika harus bertemu Lennox Lewis. Sementara Lennox cuma memandang Holyfield — yang cuma setinggi dagunya — dengan dingin. **sukuriiin sukuriiin….** (psst.. sebenarnya saya anti ama Hollyfield karena dia dulu ngalahin Tyson.)
Yoiii… Jadi saya harus pilih Lennox. Dan emang bener, dia emang top banged…
- Wah, kalo bisa nonton langsung ke Las Vegas seru kali ya. Apalagi kalo ada insiden lagi, kayak waktu insiden Tyson gigit kuping, yang penonton jadi rusuh trus lempar-lemparan pake bangku. Benar-benar barbar…. 😀
Muhammad Ali kan udah pindah ke kompetitor am, masa aku tulis lagi namanya disini? hahaha..
**jamannya M. Ali berkibar, aq blom s4 nonton dia di atas ring.. gimna dong 🙂 **
abis baca ini langsung imajinasiku membayangkan kak Si fighing lawan Laila Ali, kekekekekekekek..
betewe kak kok Muhammad Ali ga masuk namanya disini? 😉
oh ya, awalnya aku penasaran kemana tautan namaku di paragraf kedua (kan blog ku ga aktif lagi…?), taunya ke fs, kekekekek….