A Good Time at The Cafe Cartel

Belakangan ini rasanya waktu luang bersama anak menjadi hal yang mahal bagi saya. Waktu habis di kantor, dan di jalan. Kedengaran basi ya untuk orang Jakarta, macet dan habis waktu di jalan itu sudah biasa. Tapi memang sebulan setengah ini kayaknya lebih dari separuh orang Jakarta mengeluhkan traffic yang parah minta ampun. Sejak banjir bolak-balik datang, ditambah banyak ruas jalan yang rusak, sudahlah, pasrah saja kalau harus keluar rumah. Dan pekerjaan juga seperti tak habis-habisnya. Tapi ya tetap tak boleh mengeluh, harus bersyukur masih punya pekerjaan yang memberi penghasilan.

Beberapa hari terakhir ini saya pulang malam terus karena beberapa janji di luar jam kantor yang harus dipenuhi. Kepikiran sama Vay yang menunggu di rumah hanya dengan mbaknya (karena ayahnya pun sedang dinas keluar), tapi tak bisa pergi duluan begitu saja. Udah gitu, ya, si Vay malah tetap menunggu dengan setia, gak mau tidur duluan. Dia tunggu sampai maminya pulang, demi bisa main sebentar, baru akhirnya naik ke kasur. Apalagi ketika di malam berikutnya saya kembali harus pulang telat, dan di tengah jalan sambil ngebut saya telepon Vay, belum lagi ngomong, dia sudah bilang, “Mami, Vaya maunya Mami sudah di Pasar Gembrong..” Pasar Gembrong itu patokan dia, berarti sudah dekat rumah.

Pepatah bijak mengatakan, menghabiskan waktu untuk bersama anak adalah yang terbaik ketimbang menghabiskan uang untuk anak.

Maka hari ini saya berusaha memberikan dia keleluasaan. Pagi kita main di rumah, kemudian siang saat mau ke KoKas, Vay sudah bilang nanti di KoKas tidak mau nge-gym demi bisa ikut mami ke mana saja (ikut maminya nongkrong gitu), saya oke-kan. Begitu tiba di KoKas, Vay minta main cat-cat-an. OK.

SAM_2267

Jadilah setelah saya menemaninya setengah jam di tempat cat, saya pun melipir ke salah satu kafe di dekat situ, ingin cari makanan sekalian kopi. Karena sedikit lagi setelah Vay selesai dengan gambar yang diwarnai, dia tinggal menyusul kan.

The Cafe Cartel. Saya baru pertama kali nih, ke sini. Padahal sudah setiap hari lewat, tapi tidak pernah tertarik untuk mampir. Tapi kali ini, demi dekat dengan tempat cat-cat-an itu, tak apalah. Sebelum masuk, tanya dulu, ada kopi gak? Ada. Oke, deh.

Saya memesan Latte dan Zuppa Soup. Kombinasi yang kurang pas sih dengan perut yang kurang enak. Yang satu bikin perut adem, yang satu lagi bikin kembung, hehe…

Zuppa Soup-nya lumayan, meskipun penampilannya beda dengan gambar di menu. Latte-nya juga not bad, meski masih kalah ketimbang Illy.

The Cafe Cartel

The Cafe Cartel

Tak berapa lama Vay datang. Bolak-balik menu dan dia minta chicken wings. Sebenarnya dia itu hanya tertarik sama crispy-nya saja itu, suka makan kerupuknya. Saat pesanan datang, kita semua bengong. Ternyata itu chicken wings beneran. Alias sayap ayam yang besar. Kirain tadi versi kecil standarnya menu chicken wings. Dan saat dimakan, ternyata tidak sesuai ekspektasi. Vay juga kecewa, ini gak enak, Mamiii…. katanya, dan dia pun batal memakannya. Padahal itu Chef’s Recommended. Ah, mungkin hanya beda selera ya. Berarti next time menu itu tak perlu dipesan.

Saya buat video amatir nih, untuk kunjungan hari ini. 🙂

Kalau melihat menu-menunya, banyak snacks yang menarik, seperti nachos, pastel, pisang goreng. Main course juga banyak. Yeah, buat saya not badlah untuk tempat nongkrong sore-sore. Yang penting dekat dengan tempat nongkrongnya anak juga.

Thanks sudah berkunjung ke TehSusu.Com. Subscribe to Get More. Enter your email address:Delivered by FeedBurner
Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

17 thoughts on “A Good Time at The Cafe Cartel

  1. d3d

    Latte nya enak tuh kayaknya, tapi kok Zuppa Soupnya terlihat gepeng ?
    Oh ya chiken wingsnya ga sepeti yang biasa, jauh lebih besar.
    Chiken wings lengkap alias sayap ayam besar …. 😀

  2. “menghabiskan waktu untuk bersama anak adalah yang terbaik ketimbang menghabiskan uang untuk anak”..

    bener banget ini zy… jadi walo waktu istirahat buat emak bekerja cuma pas wiken, tapi ya justru itu waktu yang full buat si bocah ya.. kayak kemaren saya ngider seharian di taman lalu lintas bandung sampe kaki gempor tapi yaaahhhh supaya si bocah happy main bareng emaknya dijabanin aja deh..

    kayaknya minggu depan main di rumah aja… misalnya saya pura-pura jadi mama beruang yang kerjanya tidur melulu, dan dia jadi anak beruang yang main kemana-mana hahahaha… mesti dicoba nih 😛 siapa tau berhasil..

  3. Wah suka dengan quotenya “menghabiskan waktu untuk bersama anak adalah yang terbaik ketimbang menghabiskan uang untuk anak”..
    Kadang yg aku suka sesalkan dari sebuah cafe dan restorant adalah foto dan makanan aslinya tidak selalu sama, dan kedua itu tadi sama kayak Vay..merasa menu favorit di sebuah Cafe rasanya kurang enak, ya positif thinkingnya lidah aku yg kampungan hehehe…negatif thingkingnya masakan kayak gini kok dijual mahal 😛 hehehe

  4. Aiiiih..itu liat di video, Vay gigi depan nya udah ompong yah?
    Lucu sekaliiiii..banyak banyakin foto nya mba Zee, dulu waktu Kayla ompong juga aku banyakin foto dia pas lagi senyum..lucuuuu…hihihi…

    Duh, ikutan sedih baca curhatannya nih mba Zee 🙁
    Tapi, pastinya Vay juga ngerti kok yah, kalo mami nya kerja demi Vay juga 🙂
    Yang penting mah kan masih tetap punya waktu buat nongkrong di cafe barengan ama Vay 🙂

    • Zizy

      Hahahaaa…. iya, kemarin itu ompong 1 dulu, eh sebulan kemudian ompong 1 lagi. Lucu yaaa memang…

  5. hahahah anak kecil lebih tau rasa ya mana yang enak mana yang nggak..
    btw, kakak ga pernah absen ya tiap minggu ke kokas
    :p

    • Zizy

      Haha… Karena itu mall paling dekat. Vay nge gym dan les di KoKas, jadi pasti ke sini terus 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *