Cara Menghemat Kuota Internet saat Video Conference

Cara Menghemat Kuota Internet saat Video Conference

Seperti pernah saya katakan di postingan sebelum-sebelumnya, ternyata sebagian besar teman saya yang mewakili industri yang berbeda merasa lebih senang dan nyaman bekerja dari rumah sebagai dampak dari keputusan pemerintah agar semua dilakukan dari rumah, work from home, school from home, dan beribadah juga di rumah. Semua perubahan tatanan hidup ini akibat pandemi COVID-19, yang bisa dikatakan sangat terlihat pada dunia pendidikan dan dunia kerja.

Setelah melakukan riset kecil-kecilan, baik dengan bertanya atau memantau perkembangan secara online, meski sekarang sudah ada pelonggaran PSBB, namun sebagian besar para pekerja lebih suka kerja di rumah saja, dan bukan pergi ke kafe, atau ke kantor. Hanya pada saat-saat tertentu ketika mereka diharuskan untuk ketemu secara langsung (yang menurut saya mungkin karena pada kangen untuk offline meeting), saya melihat mereka juga menjadikan rumah yang cukup luas sebagai tempat rapat.

Kenapa para profesional merasa lebih nyaman bekerja di rumah? Tentu saja karena dengan melakukan aktivitas pekerjaan di rmah berarti mereka bisa membuang semua keribetan yang selama ini terjadi, seperti tak perlu menghabiskan waktu terkena untuk perjalanan ke kantor. Pada kenyataannya, tak sedikit yang juga merasa lebih produktif dan kreatif saat bekerja di rumah karena kenyamanannya.


Baca juga: Cara Blokir YouTube di Google Chrome Biar Anak Konsentrasi Belajar


Ada satu kebiasaan baru yang kemudian meningkat penggunaannya untuk menunjang work from home, yaitu melakukan meeting melalui video conference. Saya yakin baik para pekerja formal maupun informal tentu sudah sering melakukan video conference sejak masa-masa pandemi dimulai. Video conference sangat membantu kita untuk melakukan pertemuan dan koordinasi dengan team kerja, rekan sedivisi dan juga klien, dan jangan lupakan sebagai obat kangen karena berbulan-bulan tidak bertemu.

Video conference juga tidak hanya populer di kalangan profesional para pelajar pun memanfaatkan betul-betul fitur ini untuk proses pembelajaran, meski satu-satunya alasan utama mereka suka menggunakannya adalah agar bisa melihat wajah teman-temannya di seberang sana.

Lalu apa sebenarnya masalah yang sering muncul saat melakukan aktivitas video conference? Saya mencatat kualitas jaringan internet ada di urutan teratas, kemudian paket kuota yang cepat habis, dan keterbatasan platform yang digunakan. Untuk alasan terakhir belum akan saya bahas lebih lanjut di sini, karena pada dasarnya keterbatasan platform bisa diatas dengan menggunakan subscription plan. Ok.

Saya ingin membahas tentang bagaimana agar kita yang bekerja dari rumah bisa mendapatkan solusi agar kuota yang dimiliki tidak cepat habis saat digunakan untuk menunjang pekerjaan, dan jangan lupakan juga bila ada anak kita yang sedang belajar di rumah.

Cara Menghemat Kuota Internet saat Video Conference

Tips Menghemat Kuota Internet saat Video Conference

1. Gunakan Video dengan Kualitas Non HD

Saat akan melakukan aktivitas video conference, cek dulu di bagian pengaturan platform. Pilih kualitas SD (standard-definition), dan hindari memilih kualitas HD. Memang tampilan HD sangat jauh lebih OK kualitasnya, gambar lebih jelas dan bersih. Namun itu artinya data yang digunakan juga jadi lebih besar. Jadi menggunakan video dengan kualitas SD sudah cukup, selama itu bisa jelas menampilkan wajah kita adalah wajah orang, dan bukan tampilan pixel-pixel yang berantakan ya dan pastinya akan menghemat kuota internet.

2. Tidak perlu terus-terusan mengaktifkan Video

Masa video conference, videonya dimatikan? Memang betul, video conference pastinya fokus pada penggunaan video untuk berkomunikasi, sambil melihat wajah rekan lainnya. Akan tetapi, sama halnya ketika kita bekerja atau sekolah offline, tentu ada waktu dimana kita akan sibuk mengerjakan tugas sendiri, tidak melihat wajah rekan kerja terus-terusan, kan? Sama saja analoginya dengan video conference. Kalau memang dibutuhkan, baru webcam dinyalakan. Begitu pula halnya bila menggunakan telepon selular untuk video conference, tidak perlu terus-terusan menyalakan video.

Sebab dengan menyalakan kamera secara terus menerus, kuota internet juga akan tergerus kencang. Pertimbangan tentang kuota internet dan jaringan juga dipahami oleh pihak sekolah Vay, karena sekarang mereka tidak lagi terus-terusan harus menyalakan webcam, hanya ketika diminta oleh guru saja baru dinyalakan.


Baca juga: Belajar di Rumah dengan Aplikasi e-Learning


Sementara saya pribadi merasa lebih nyaman mematikan webcam agar lebih fokus saat meeting dan juga bisa melakukan beberapa aktivitas kecil lainnya tanpa mengganggu orang lain. Saya yakin orang bisa terganggu konsentrasinya saat melihat, misalnya, peserta meeting lain yang bolak-balik ambil gelas minum, atau peserta yang sedang digandulin anaknya yang ingin ikutan ‘nonton’.

3. Matikan Mikrofon bila Sedang Tidak Bicara

Opsi mematikan mikrofon bisa dipilih untuk membantu menghemat penggunaan kuota data internet. Ketika sedang melakukan video conference, ketika salah satu sedang berbagi presentasi, maka peserta lain bisa mematikan mikrofon bila bukan saatnya berbicara. Sama halnya dengan kenapa kita tidak perlu terus-terusan menyalakan video, bayangkan bila mikrofon terus menyala maka semua suara tak terduga akan masuk ke conference, seperti suara sepeda motor lewat depan rumah, atau suara tukang roti lewat (Rotiii Rotiiii!) sampai suara anak menangis. Selain untuk membantu semua peserta lebih fokus, mematikan mikrofon juga bisa menghemat pemakaian data internet.


Baca juga: 5 Tips Manajemen Screen Time Perangkat Selama Pandemi Coronavirus


4. Berlangganan Paket Internet yang Sesuai

Ini saatnya bicara tentang tips memilih paket internet yang sesuai. Kita tahu bahwa perusahaan berbasis digital dan telco adalah industri yang paling bertahan saat pandemi COVID-19 ini, dan mereka memberikan banyak penawaran paket data internet untuk menunjang para pekerja profesional, pelaku industri dan guru-pelajar untuk beraktivitas video conference dari rumah.

Saya akan membagikan saran berdasarkan pengalaman saya sebagai seorang telco professional, bahwa ketika membeli paket internet, pastikan untuk membaca dengan detail isi dari paket tersebut. Pertimbangkan ini, apakah paket data kuota besar itu terbagi lagi dalam kantong-kantong kuota yang hanya bisa dipakai di waktu dan aplikasi tertentu. Bila mencari paket data untuk mendukung aktivitas video conference, maka pastikan bahwa paket data yang dibeli memiliki kuota utama yang besar dan bisa dipakai di semua jaringan (2G, 3G, 4G). Berikutnya, jangan terjebak dengan penawaran banyaknya aplikasi yang bisa diakses dengan kuota aplikasi, karena pada faktanya setiap orang hanya membuka paling banyak lima aplikasi setiap harinya. Dan jangan juga gampang tergoda dengan istilah combo berisi ratusan kuota nelpon dan SMS. Dan, bila kalian adalah heavy data user, maka jangan beli paket internet unlimited.

Karena yang dibutuhkan adalah kuota internet untuk dapat bekerja dan belajar dari rumah, maka pertimbangkan beberapa paket data berikut ini. Dua yang pertama cocok untuk pengguna individu. Ini dia:

  • Paket Internet OMG! 27 GB seharga Rp 152,000. Kuota internet utamanya 25 GB dan kuota OMG 2 GB untuk mengakses social media favorit seperti YouTube, Instagram, juga streaming nonton drakor di Viu. Silakan baca info lengkapnya langsung di website Telkomsel.
  • Untuk pengguna IM3 Ooredoo, ada Freedom Internet sebagai pilihan. Freedom Internet adalah paket dengan kuota besar dan isinya 100% kuota utama. Tak perlu pusing memikirkan ada berapa kuota untuk aplikasi, dll.
  • Paket IMPreneur IM3 Ooredoo adalah paket yang lebih advance yang cocok buat para pelaku bisnis SME (small medium enterprise). Dengan paket ini, para pelaku SME bisa sharing kuota ke karyawannya hingga 20 orang, termasuk di dalamnya kuota bisnis untuk bisa mengakses e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, juga mengakses aplikasi pembayaran DANA, OVO, dan GoPay. Pelaku SME bisa mulai berlangganan (ya, nomor induk haruslah pascabayar) mulai dari harga paket Rp 300,000 perbulan. Silakan langsung ke websitenya untuk mencari informasi paket yang sesuai dan dapat info lebih lengkap.

Sekarang tentu sudah tahu bagaimana caranya menghemat kuota data selama melakukan meeting online dan belajar online di rumah, serta paket data apa saja yang bisa dipilih untuk menunjang aktivitas. Jangan lupa sering-sering memeriksa promo khusus yang berlaku terbatas dari provider kesayangan masing-masing, seperti paket data puluhan giga untuk mengakses apilakasi e-learning dan aplikasi video conference hanya beberapa rupiah saja.

Selamat bekerja dan beraktivitas!

-ZD-

8 Comments

  1. Zam

    saya sih liat-liat meeting dengan siapa. ada yang perlu menyalakan video ada yang tidak. tapi karena saya pake wifi dan koneksinya tak terbatas, lebih sering menyalakan video. mematikan video lebih ke urusan privasi, misal jika sedang melakukan hal-hal yang tidak layak tampil, saya matikan sebentar.

    • Zizy Dmk

      Iya, aya juga begitu. Kalau mendadak hidung gatal dan mau garuk kan ga enak kalau muncul di kamera. LOL.

  2. Saya tidak pernah menyalakan video dan mic kalau tidak sedang bicara. Saat bicara pun seringkali cuma mic yang saya aktifkan, video tetap off, kecuali diminta utk mengaktifkan video. Tapi supaya peserta lain bisa mengenali saya, saya memasang foto pribadi jelas yang akan otomatis tampil sepanjang kamera video saya matikan.

    • Zizy Dmk

      Pasang foto dan nama yang benar memang wajib kalau kita mau conference, supaya peserta lain tahu siapa saja yg ikutan. In regular meeting, semua pasti harus setor wajah saat diskusi biar lebih asik, at least bbrp waktu dulu sbg tanda kehadiran…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *