Story Jadi Anak SMP

Saya mau ikut posting tentang anak SMP. Ingin ikut membersihkan keyword Anak SMP. Ingin ikut meramaikan ajakan Attayaya untuk membersihkan keyword “Anak SMP” yang isinya negatif semua. Mudah-mudahan banyak juga yang mau posting positif tentang “anak SMP“.

Saya bersekolah di SMP Budi Murni 1 Medan. Salah satu sekolah swasta dengan gedung besar bertingkat, lapangan luas untuk berolahraga, laboratorium, dua lapangan basket, serta kantin yang mahal (haha…). Tamat SMP kapan ya *pura-pura lupa*? 19 tahun yang lalu. 🙂

Masa-masa jadi anak SMP adalah masa-masa yang paling berkesan buat saya, dibanding masa jadi anak SMA. Mungkin karena saat itu saya sudah merasa nyaman dengan lingkungan saya, sudah mulai bisa beradaptasi dengan kota Medan, dan mulai mendapat banyak teman yang klop. Maklumlah, waktu itu saya baru setahun jadi penduduk Medan, baru pindah dari Biak. Walaupun sempat masuk SD Persit selama 9 bulan, tapi gak berkesan.

Berbagi di Rumah Singgah YUMA

Berbagi itu indah. Itu saya rasakan sendiri ketika Jumat kemarin saya dapat kesempatan untuk berbagi rasa dengan kaum dhuafa dan anak yatim.

Ini berawal ketika mbak Anny ym saya, mengajak saya, mungkin ada waktu untuk berbuka puasa bersama dengan mbak Anny dan rekan-rekan di sebuah rumah singgah. Sayang sekali saat itu saya memang tidak bisa ikut, karena berkendala dengan hari yang ditentukan.

Berangkat dari perbincangan itu, saya pun terbetik niat untuk bikin acara berbuka puasa juga dengan para kaum dhuafa. Pelan-pelan saya googling dan cari daftar Rumah Singgah yang dekat dengan tempat tinggal saya di Jakarta Timur. Setelah ketemu (ada dua pilihan waktu itu), saya minta tolong pak supir untuk survey lapangan. Dapat satu yang terdekat, yaitu Yayasan Usaha Mulya Abadi di daerah Cipinang. Oleh pengurus YUMA, saya diberikan data anggota mereka yang terdiri dari 60 orang anak yatim, 55 orang jompo, dan 50 balita gizi buruk dari keluarga tidak mampu.

Berantakan vs Rapih

Beberapa hari lalu, masuk email dari sekretaris divisi. To all staff. Bunyinya begini :

“Dear rekan-rekan,

Guna menjaga kerapihan ruangan dan keamanan dokumentasi serta perlengkapan di Ruang Kerja, mohon bantuan utk dpt merapihkan dokumen dan barang-barang yg ada di masing-masing meja kerja dan sekitarnya.”

Suasana yang tadinya sedikit lengang, langsung berdengung. Ada suara-suara protes dan gak terima (ini adalah mereka yang mejanya memang berantakan), dan suara-suara penuh kemenangan (ini jelas adalah mereka yang mejanya selalu rapi). Hahaha…

Cuci Mata ke Ace Hardware

Apa nama tempat, dimana kamu bisa menemukan banyak barang sekaligus? Mau cari sembako, sayur mayur, ikan basah, atau belut? Jelas di pasar tradisional karena lebih lengkap. Mau cari panci, wajan,…

The FoodHall, Grand Indonesia

Saya punya tempat favorit untuk menghabiskan jam lunch yang tidak lama itu. Seperti pernah saya cerita di postingan-2 terdahulu, saya selalu bawa bekal ke kantor (kecuali bila sedang pengen makan di luar), jadi biasanya saya makan dulu bekal saya di kantor, baru setelah itu saya keluar untuk jalan-jalan. Aktivitas ini biasa saya lakukan seminggu dua kali.

Tempat fave saya itu adalah The FoodHall, Grand Indonesia. Pertama, Grand Indonesia itu dekat sekali dari kantor, jadi memang itulah pilihan pertama saya – yang memang malas berpanas-panasan jadi suka sekali kalau ke mall.

Branded Mania tapi KW?

Saya tertarik posting soal ini karena tadi pagi beberapa reseller saya mengeluh susah menjual tas saya karena buyers mereka rata-rata branded mania. Jadi mau tak mau, mereka akhirnya lebih konsen…

Kapan Terakhir Kali Kamu Bersepeda

Ternyata bersepeda itu indah ya. Saya tidak bicara tentang saya yang naik sepeda, tapi tentang para pesepeda yang sering saya lihat setiap pagi kalau saya ke kantor. Sekarang pemandangan orang bersepeda ke kantor bukan lagi pemandangan asing, karena dari arah rumah saya ke kantor pun saya sering lihat ada satu dua pesepeda di sisi kiri.

Seperti pagi tadi, waktu lewat Sudirman, di sisi kiri ada tiga pesepeda yang berjalan beriringan. Seorang di antaranya cewek, mengenakan kaus kutung, celana ketat super pendek, dan tentu saja pakai helm sepeda. Cowok-cowoknya juga keren-keren gayanya. Yah walaupun pakaian itu kurang cocok untuk bersepeda di Jakarta, tapi setidaknya mereka memberikan pemandangan segar di pagi hari karena model pakaian dan warna yang mencolok. Untung tadi masih jam setengah tujuh pagi, jadi masih aman untuk bersepeda dengan baju yukensi ya. Coba siangan dikit, pasti gosong, hehehe…

Sekaratnya Lahan Hijau

Saya paling senang kalau sudah mudik. Setiap kali mudik ke Medan, yang saya rindukan adalah suasana segar dan asri yang ada di sekitar rumah kami di daerah Krakatau. Komplek perumahan…

Devushka Shop

Ingat gak, saya dulu pernah bilang saya sibuk menyelesaikan project-project sampai-sampai jarang mengupdate blog? Nah, salah satu project yang akhirnya selesai itu adalah Toko Online saya : Devushka Shop. Dan akhirnya…

Itik Penjaga or Angsa Pemilih

Awalnya dari sebuah situasi. Ada beberapa teman pria di kantor yang menganggap saya adalah "angsa pemilih". Hmm sebenarnya saya tidak tahu apa istilah yang tepat, jadi saya putuskan pakai istilah…