Nikmatnya Makan Burger
Mendengkur
Terinspirasi dari tulisan Mbak EM di sini tentang ngorok, saya juga ingin berbagi pengalaman tentang yang namanya mendengkur atau ngorok.
Di keluarga kami, salah satu yang suka mendengkur saat tidur adalah papi saya. Mungkin karena papi gemuk jadi sedikit mendengkur kalau tidur. Tapi dengkurannya halus sekali, seperti bukan ngorok sih. Lumrah kali ya kalau pria tidurnya mengorok, apalagi kalau kecapaian. Ayahnya Vay juga sesekali mendengkur tidurnya kalau sudah sangat lelah. Si kecil Vay sendiri kadang juga tidurnya pakai ngorok kalau sudah kelelahan habis pergi seharian. Kalau saya tidak mendengkur (tapi pernah juga waktu baru-baru lahiran, karena kecapekan jadi ngorok), dan sangat gampang terbangun oleh suara dengkuran yang keras. Jadi kalau malam-malam dengar suara dengkuran, saya akan melirik dulu dengkuran siapa itu, Vay atau ayahnya. 😀
Termos
Gara-gara teman sebelah meja mengucapkan kata “termos†kemarin siang, saya jadi teringat dengan benda satu itu. Termos adalah benda yang — kebanyakan — pasti ada di setiap rumah, karena fungsinya untuk membuat isinya tetap hangat. Umumnya sih termos yang kita kenal adalah termos untuk mengisi air panas, agar sewaktu-waktu butuh air panas, tak perlu repot menjerang air. Tapi termos untuk nasi atau makanan kecil juga ada, fungsinya pun sama, untuk menjaga agar makanan tetap hangat.
Saya termasuk penggemar termos, terutama termos makanan ukuran kecil  yang bisa dipakai untuk membawa makanan Vay. Jadi kalau mau pergi-pergi, bisa diisi sup makaroni kesukaannya, dan ketika mau makan, dibuka dulu sebentar biar menjadi cukup hangat untuk dimakan. Selain beberapa termos makanan, juga sebuah termos air panas warna pink untuknya.