“Masih jauh gak, Mas?”
“Sedikit lagi, kok. Itu udah kelihatan. Sedikit lagi pas jam dua belas, nanti pada keluar tuh nangkanya.”
Haaa…? Keluar nangkanya? Emangnya monyet, keluar dari hutan? Hmm.. apa iya di sini setiap jam 12 itu jam produksinya pohon nangka? Tapi tentu saja si mas-mas itu hanya bercanda. Kalau benar demikian, maka orang akan berbondong-bondong menanti di bawah air terjun pas jam dua belas siang dengan membawa karung untuk membungkus nangka. Dibawa pulang.
Minggu lalu saya baru dari Curug Nangka, sebuah wisata air terjun di kota Bogor. Terletak di Taman Nasional Halimun Salak, Ciapus, Bogor, curug ini berada tepat di kaki gunung Salak, dengan ketinggian 750mdpl. Ke sana dengan rombongan IM3 Ooredoo Squad.
Lokasi wisata ini sendiri cukup ramai oleh pengunjung juga para penjual makanan. Di area masuk, ada banyak warung penjual makanan, juga sandal jepit. Untuk mencapai lokasi air terjun, kita harus berjalan kaki, mendaki kurang lebih tiga puluh menit dari pintu masuk. Jalurnya mudah, karena sudah ada tangga-tangga dan juga batu-batu pijakan yang sudah jadi. Namun harus berhati-hati, karena di sini air tidak pernah berhenti mengalir, sehingga batu pijakan akan semakin licin seiring banyaknya kaki yang melewatinya. Sebelum tiba di atas, sebenarnya sudah ada beberapa pit stop untuk istirahat dan main air. Kalau tidak salah, kami menemukan 3 pemberhentian yang cukup bagus, di situ ada yang bisa dipakai anak-anak kecil untuk duduk-duduk di air saja, sampai ada yang cukup dalam untuk dipakai – lompat dari batu – dan berenang.
Yang menarik di sini adalah banyaknya batu besar, sehingga bisa jadi tempat pijakan atau tempat duduk untuk berfoto. Dan untuk mencapai lokasi, mau tak mau kita harus menyeberangi sungai, sehingga harus ekstra hati-hati. Syukurnya sepatu yang saya pakai kemarin pijakannya mantap sekali – padahal bukan sepatu gunung.
Begitu tiba di lokasi, waahhh memang iya air terjunnya cakepppp…! Memang sih tak besar, tapi cukup tinggi dan terjal. Pengunjung sudah pasti rela berbasah-basah di bawah airnya, karena memang sejuknya udara dan airnya, bisa menghapus lelah dan penat kala naik.
Overall kawasan wisata curug nangka ini menarik. Haus dan lapar tak perlu khawatir, bahkan mulai dari pit stop hingga di lokasi air terjun pun banyak warung kecil yang menjual makanan dan minuman. Penjaja gorengan keliling juga ada, kebanyakan ibu-ibu yang sudah sepuh. Jadi kalau pada main ke Curug Nangka, jangan lupa beli jualannya ibu-ibu sepuh itu.
Hanya saja memang tak banyak tempat sampah ditemukan di sini. Mungkin tujuannya agar pengunjung membawa sendiri sampahnya – seperti yang kami lakukan, membawa turun botol minum sampai ke bawah. Untuk kamar mandi atau toilet juga banyak, tapi harus bayar Rp2000.
Saat turun, seorang ibu yang akan naik menyapa saya, “Bu, ke atas masih jauh, gak ya?” dengan ngos-ngosan dan mata penuh harap.
Saya jawab sejujur-jujurnya. “Wah. Masih jauh banget, Bu.” Karena, ketika kami akan naik tadi, pemandu kami bilang sedikit lagi – sedikit lagi, padahal sebenarnya masih jauh. Tidak baik memberi harapan palsu pada ya kan, hihihi..
Tips dari saya kalau ke tempat seperti ini, janganlah buru-buru ingin cepat sampai ke atas atau buru-buru ingin cepat tiba di bawah, tapi santai saja nikmati yang ada di sekitar. Selain supaya bisa mengatur napas, di sekitar juga banyak yang bisa dilihat, lho. Saya dan teman banyak berhenti karena menemukan banyak rumput (bunga) hutan yang cantik di kanan kiri jalan. Sesuatu yang sekarang sudah jarang saya temukan.
Tips lainnya, harus ekstra waspada juga di sini karena banyak monyet. Di pintu masuk sebenarnya sudah ada peringatan agar tidak memberi makan monyet, tetapi siapa yang tahu monyetnya udah makan apa belom, ya kan? Buktinya ada satu pengunjung yang lagi jalan turun langsung melempar jagung di tangannya, karena sudah mendapat “tatapan liar” sang monyet. Ketika jagung terlempar, dia lari ketakutan, monyet pun datang mengambil jagung. Haha…
Untuk HTM ke Curug Nangka: Rp15RB per-orang, dan estimasi perjalanan adalah kurang lebih 1 jam start dari Istana Bogor. Lebih seru ke sini kalau ramai-ramai, dan bawa bekal makanan minuman yang cukup untuk piknik.
Ayo main ke sini!
– ZD –
enaknya jalan2 ke curug….,
udah pengen aja dari dulu ke sini, belum ada barengannya sih
anak2 nggak mua diajak ke sini
Udah gede-gede gak mau main ke Curug ya Kak?
Mgkn bisa barengan teman2 blogger Kak Monda… 🙂
Wuaaaah,,,, Itu efek kamera apa memang benar-benar begitu indahnya to mbk? saya jadi penasaran.
Memang aslinya indah, Mas. 🙂
Eh ibu itu masih jualan yaaa, beberapa tahun lalu aku kesana juga sempet ketemu ibu itu
kasian ya ngeliat ibu2 udah tua gitu masih jualan…
air terjunnya bagus dan seger ya…
wah dulu kayaknya curug ini belum populer saat aku kuliah di bogor
Itu tiketnya masih kek dulu ga kak? Musti bayar 2x gitu…
Aahhh seruuuu ada akuuu hihi.
Seneng banget bisa ke sini. Dr kapan tau wacana ke curug nangka tp blm kesampaian.
Aku masih pgn explore lg ke sana. Blm puas kemarin hehe
Makasih kak Zi buat foto2nya