Nama Laki-laki or Nama Perempuan, ya?

“Halo, selamat siang. Bisa bicara dengan Bapak Astrid?”
“Hhmm??!! Mo bicara dengan siapa?” Terasa perlahan-lahan tanduk di kepala mulai keluar. Siang-siang lagi mumet kerjaan begini, gampang emosi bo’.
“Siang, Bu. Maaf ini dengan Ibu Astrid sendiri?”
“Tadi katanya Bapak?”
“Oh heheee… maaf bu, maksud saya Ibu.”
“Hmm. Ada perlu apa Mbak?”
“Begini Bu, kami dari lembaga bla bla..”
“Sorry, Mbak. Saya tidak tertarik.”
“Ouhh..”Suara si mbak di seberang sana terdengar kecewa. “Baik ibu, kalau begi…” KLIK! Langsung saja saya putus.

Coba deh, gimana caranya nama Astrid bisa dikonotasikan sebagai “man”. Kayaknya saya belum pernah deh menemukan ada laki-laki bernama Astrid. Nama Astrid setipe dengan nama Irene, Ratna, Herlina, or Silvia, yang jelas-jelas berbau cewek. Beda dengan nama-nama universal yang bisa dipakai untuk cowok atau cewek, contoh nama Widi, Wahyu, Endang, Dani, atau Trie. Kalo itu bolehlah tebak-tebak buah manggis. Tapi, Astrid? Sama halnya bila ada yang salah panggil nama laki-laki dengan sebutan Ibu, kayak Ibu Fahmi, Ibu Hendrik, or Ibu Jimmy.

Seorang messenger datang ke tempat saya membawa amplop surat. Dari sebuah Bank baru. Di sampul tertulis :

Kepada Yth.
Bapak. Astrid Damanik
Di tempat

Gggrrrr……….!! Surat itu pun langsung berakhir di tong sampah.

………….

Sharing is Caring

Share this Post



This entry was posted in Opini. Bookmark the permalink.

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

72 thoughts on “Nama Laki-laki or Nama Perempuan, ya?

  1. Bukan Asrid-nya yg dikira cowok, tapi Damanik-nya. Tapi ya tetap aja gak bisa dinalar kalo ada orang bernama Astrid Damanik diberi panggilan Bpk. 😀

    Btw, beberapa hari lalu saya sempat bingung waktu dapat SMS dari seseorang bernama Chrisna. Sempat ragu Mbak atau Mas, akhirya saya balas saja pake kedua-duanya. Dan ternyata Cgrisna yang satu ini Mbak, bukan Mas seperti teman kos saya dulu. 😀

  2. Edi

    Nama oh nama, walau kata shakespeare apa arti sebuah nama. aku buka yang domain pribadi di blog kok gak bisa ya??

  3. Widi

    Woiiiii… kok ada nama kami disitu, wkakakakakakak….

    Ember aku sering dipanggil pak. Untung suaraku sexieeeh… **halaqh**

    Tapi Kak Ze.. dirimu kejam kali langsung tutup telponnya. Naas kali Sales itu. Hihihih….

  4. Jadi inget teman saya dulu. Namanya Zuraimi (laki2) dan bertubuh atletis. Waktu itu kita lagi antri di kantor pos.

    Pas giliran teman saya yang dipanggil petugas pos, sambil teriak. “Nyonya Zuraimi!”
    Hehehe, wajah teman saya jadi merah kayak kepiting rebus…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *