Penyebab, Gejala, Mencegah dan Cara Mengatasi Anemia

anemia

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi. Keadaan ini terjadi saat jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari normal. Gejala umum yang dialami oleh orang yang mengidap anemia meliputi kelelahan, sakit kepala, dan kesulitan bernapas. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa pun, terutama wanita yang sedang menstruasi. Jika kamu sering mengalami anemia, berikut ini adalah informasi yang mungkin berguna bagi kamu. Yuk, simak sampai selesai!

Apa itu Anemia?

Anemia adalah kelainan pada darah yang terjadi ketika jumlah sel darah merah rendah atau ketika sel darah merah tidak berfungsi secara optimal. Sel darah merah mengandung protein yang mengandung zat besi yang disebut hemoglobin, yang bertanggung jawab dalam mengikat dan mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh. Pada kondisi anemia, jumlah sel darah merah dan hemoglobin menurun sehingga pasokan oksigen ke tubuh tidak mencukupi, yang mengakibatkan gejala lemah dan kulit pucat. Secara normal, seseorang dewasa dianggap mengalami anemia ketika kadar hemoglobin darahnya berada di bawah 14 gram per deciliter untuk pria dan 12 gram per desiliter untuk wanita.

Jenis Anemia

Anemia terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebabnya, berikut adalah masing-masing penjelasannya. 

1. Thalassemia

Thalassemia adalah sebuah kondisi bawaan yang terjadi saat produksi hemoglobin terganggu akibat adanya mutasi pada DNA yang bertanggung jawab dalam memproduksi hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin yang terbentuk memiliki struktur yang tidak normal, sehingga menyebabkan sel darah merah memiliki umur yang lebih pendek dari yang seharusnya dan mudah mengalami kerusakan. Thalassemia dapat terjadi pada seseorang apabila kedua orang tua atau salah satu dari mereka memiliki kondisi yang sama atau memiliki riwayat kelainan tersebut.

2. Anemia Sel Sabit

Anemia sel sabit merupakan sebuah kelainan darah yang diwariskan secara genetik, di mana terjadi kelainan pada hemoglobin yang menyebabkan sel darah merah memiliki bentuk yang tidak normal seperti bulan sabit, serta menjadi kaku dan lengket. Bentuk sel darah merah yang tidak normal ini membuatnya rentan terhadap kerusakan dan pemecahan. Risiko seseorang mengalami anemia sel sabit akan meningkat apabila kedua orang tuanya memiliki mutasi genetik yang sama.

3. Anemia Akibat Masalah Kesehatan Kronis

Beberapa kondisi kesehatan kronis juga dapat memengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia pada penderitanya. Beberapa masalah kesehatan kronis yang dapat menyebabkan anemia antara lain HIV/AIDS, kanker, penyakit ginjal, dan sebagainya.

4. Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik terjadi ketika sel darah merah mengalami kehancuran lebih cepat daripada proses pembentukannya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh faktor keturunan dari orang tua, atau dapat juga terjadi akibat beberapa masalah kesehatan seperti kanker darah, infeksi virus atau bakteri, efek samping obat-obatan, atau kondisi autoimun.

5. Anemia Aplastik

Anemia aplastik adalah jenis anemia yang disebabkan oleh kerusakan pada sumsum tulang yang menghambat produksi sel darah merah secara optimal. Kondisi ini dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti infeksi, paparan zat kimia beracun, penyakit autoimun, atau efek samping dari penggunaan antibiotik.

6. Anemia Akibat Pendarahan

Anemia yang disebabkan oleh perdarahan merupakan kondisi yang sering terjadi, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera, wasir, menstruasi, peradangan pada lambung, efek samping obat, atau kanker usus.

7. Anemia pada Masa Kehamilan

Selama kehamilan, kebutuhan akan hemoglobin meningkat sehingga diperlukan lebih banyak nutrisi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi. Jika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi, dapat menyebabkan anemia yang berpotensi memberikan dampak negatif baik pada ibu maupun janin.

8. Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi

Zat besi memainkan peran penting dalam produksi hemoglobin dan sel darah merah di dalam tubuh. Ketika tubuh mengalami kekurangan hemoglobin, berbagai keluhan dan gangguan dapat muncul. Anemia ini terjadi ketika asupan zat besi dalam makanan tidak mencukupi atau ketika tubuh mengalami kesulitan menyerap zat besi karena beberapa masalah kesehatan tertentu.

apa itu anemia

Penyebab Anemia

Orang mungkin terlahir dengan jenis anemia tertentu atau mengalami anemia karena mereka memiliki penyakit kronis tertentu. Tapi pola makan yang buruk menyebabkan anemia defisiensi besi, yang merupakan bentuk paling umum dari anemia.

Kemungkinan penyebab anemia meliputi:

  • Kekurangan zat besi
  • Kekurangan vitamin B12
  • Defisiensi folat
  • Obat-obatan tertentu
  • Penghancuran sel darah merah lebih awal dari biasanya (yang mungkin disebabkan oleh masalah sistem kekebalan tubuh)
  • Penyakit jangka panjang (kronis) seperti penyakit ginjal kronis, kanker, kolitis ulserativa, atau artritis reumatoid
  • Beberapa bentuk anemia, seperti thalasemia atau anemia sel sabit, dapat diwariskan
  • Kehamilan
  • Masalah dengan sumsum tulang seperti limfoma, leukemia, myelodysplasia, multiple myeloma, atau anemia aplastik
  • Kehilangan darah yang lambat (misalnya, dari periode menstruasi yang berat atau tukak lambung)
  • Tiba-tiba kehilangan banyak darah

Gejala Anemia

Gejala anemia tergantung pada penyebab dan seberapa parah anemia tersebut. Anemia bisa sangat ringan sehingga tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Tetapi gejala biasanya kemudian muncul dan bertambah parah seiring dengan memburuknya anemia. Jenis anemia tertentu memiliki gejala yang mengarah ke penyebabnya.

Kemungkinan gejala anemia meliputi:

  • Kelelahan.
  • Kelemahan.
  • Sesak nafas.
  • Kulit pucat atau kekuningan, yang mungkin lebih terlihat jelas pada kulit putih daripada kulit hitam atau coklat.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Pusing atau sakit kepala.
  • Nyeri dada.
  • Tangan dan kaki dingin.
  • Sakit kepala.

Cara Mengatasi Anemia

Anemia adalah kondisi yang dapat disembuhkan dengan pemberian obat-obatan sesuai dengan penyebabnya, seperti:

  • Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang memproduksi sel darah merah
  • Mengkonsumsi suplemen asam folat, zat besi dan vitamin B12
  • Melakukan transfusi darah jika diperlukan

Cara Mencegah Penyakit Anemia

Beberapa jenis anemia tidak dapat dicegah, seperti anemia sel sabit, anemia hemolitik, atau anemia aplastik. Orang dengan penyakit kronis yang mungkin mengalami anemia harus memperhatikan gejala anemia. Dan kamu dapat mencegah anemia dengan makan makanan yang sehat dan bergizi. Berikut upaya untuk mencegah anemia, dapat dilakukan upaya berikut:

  • Mengoptimalkan konsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
  • Memastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi.
  • Mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung kalsium.
  • Mengurangi konsumsi minuman berkafein.

Itulah beberapa langkah pencegahan anemia yang dapat diambil. Meskipun anemia adalah kondisi umum, tetap penting untuk tetap waspada dan mencari pengobatan yang tepat jika mengalami gejala. Jika gejala anemia berlanjut dan tidak membaik, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sharing is Caring

by

About Zizy An emotional mother of one daughter who likes to share her life journey. Passionate in travel, photography, and digital content. Drop your email to hello@tehsusu.com to collaborate.

3 thoughts on “Penyebab, Gejala, Mencegah dan Cara Mengatasi Anemia

  1. Pingback: Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia Pada Ibu Hamil | Life and Travel Journal

  2. Pingback: Anemia Pada Wanita: Dampak pada Kesehatan dan Kesejahteraan | Life and Travel Journal

  3. Pingback: Makanan Penambah Darah untuk Anemia | Life and Travel Journal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *